Leo :"ini bukan darahku sayang, tenanglah."
Leo memberikan samurai dan tasnya pada pelayan kim. Aku bernafas lega saat mengetahui kalau itu bukan darahnya. Leo meninggalkanku ke kamar. Aku mengikutinya untuk menyiapkan baju ganti untuk leo.
Leo :"aku mandi dulu."
Aku mengangguk.
Leo nampak lahap memakan makananku. Bahkan dia menghabiskan semua makanan yang aku masak.
Leo :"maaf aku terlambat pulang sayang."
Citra :"yang penting kamu pulang leo."
Leo :"tenanglah aku memang terlihat bekerja sendiri tapi ada pengawal yang siap membantuku. Mereka tidak akan membiarkanku terluka atau terdeteksi."
Aku hanya tersenyum saat leo menggengam tanganku.
Leo :"jadi seharian ini kamu hanya memasak?"
Citra :"tidak tadi aku sempat membaca buku di perpustakaan pribadimu."
Leo :"lakukan apapun yang kamu mau asal tidak berbahaya aku akan mengijinkan. Oh ya jangan pernah berdekatan dengan laki - laki lain."
Citra :"kamu hanya cemburu pada laki - laki? Kalau ternyata yang merebutku wanita bagaimana?"
Leo :"aku rasa tidak."
Citra :"kau yakin sekali."
Leo :"karna aku tahu kelemahanmu hanya pada juniorku. Jadi tidak mungkin kamu menyukai vagina."
Aku tersedak saat leo mengatakan itu dengan santai di depan para pelayan. Leo terkekeh melihatku.
Citra :"LEO!"
Leo :"apa sayang."
Citra :"kau ini kenapa mesum sekali sih!"
Leo :"sayang tapi itu faktanyakan. Saat kita..."
Citra :"diam."
Aku melempar serbet dan langsung pergi meninggalkan leo di meja makan sendiri.
Aku merasakan pelukkan dari belakang. Leo mengecup lembut bahuku.
Leo :"maafkan aku."
Aku hanya diam menatap langit. Leo mengeratkan pelukkannya padaku.
Leo :"sayang."
Citra :"jangan bicara itu lagi di depan mereka. Aku merasa tidak nyaman. Hubungan kita yang tanpa ikatan tapi kita tinggal 1 rumah sudah membuatku bingung."
Leo :"kamu menyesal?"
Citra :"tidak, bukan leo. Hanya saja saat kau mengatakan itu di depan umum kau seperti menelanjangiku di depan mereka. Aku malu leo."
Leo :"maafkan aku."
Aku menghapus air mataku. Leo membalikkan tubuhku dan menatapku dengan lembut. Dia menangkup kedua pipiku dengan lembut.
Leo mencium tanganku dengan lembut. Dengan hati - hati dia membantuku duduk di pangkuannya. Aku merasa kami lebih intim dengan bersentuhan seperti ini tanpa busana yang melekat. Dengan lembut leo membelai punggungku. Sentuhannya membuatku
melengkungkan tubuhku dan membuat jarak antara nippleku dan bibirnya sangat dekat. Aku bisa merasakan nafasnya yang hangat menerpa nippleku dan membuat nippleku menegang. Leo mulai menjilati nippleku dengan lembut. semua sentuhannya membuatku gila.
Citra :"leo."
Aku menangkup wajahnya dan mencium bibirnya. Perlahan jari leo memasuki lubang vaginaku dan mengocok jarinya di sana. Aku mendesah menikmati jarinya yang nakal. Semakin lama gerakan jarinya semakin cepat dan membuatku meledak. Leo menjilati jarinya yang di penuhi cairan cintaku. Aku menjambak rambutnya untuk mendongakkan kepalanya. Aku mencium bibirnya dengan kasar. Perlahan aku menuruni tubuhnya dan mulai mengulum juniornya yang membesar. Leo tersenyum senang saat merasakan lidahku bermain di ujung juniornya.
Leo :"cukup."
Leo mengangkatku dan mencium bibirku. Perlahan juniornya menyeruak masuk ke dalam vaginaku. Aku menggigit bibirnya dengan lembut. Aku sudah terlalu kecanduan pada tubuh leo. Gerakan liar yang kami buat membuat sensasi di kamar ini semakin panas. Kami seakan berlomba mencari puncak kenikmatan. Aku dan leo mengejang saat puncak kenikmatan itu datang pada kami.
Leo :"aku mencintaimu."
Aku menggigit bibirku saat sisa kenikmatan itu masih menyelimutiku.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rose
Romancesebuah cerita tentang cinta terlarang yang di pertemukan oleh sebuah takdir yang di lahirkan oleh leluhur sang tokoh....