Aku memalingkan wajah saat bibir kami hampir bertemu. Leo membantuku untuk berdiri. Aku melihatnya yang tampak biasa.
Leo :"pelan - pelan, aku akan membantumu."
Aku hanya mengangguk.
Citra :"tapi ini rumah siapa?"
Leo :"rumahku, kamu memang tinggal di sini selama orang tuamu tidak ada."
Citra :"benarkah? Tapi..."
Leo :"jangan khawatir aku tidak akan melakukan hal itu padamu tanpa persetujuanmu."
Citra :"maaf."
Leo :"ayo mulai lagi."
Leo membantuku berjalan perlahan - lahan.
Sudah sebulan aku tinggal dengan leo. Leo tidak pernah lelah membantuku belajar berjalan. Aku menggerakkan kakiku yang masih terasa kaku. Aku dengar dulu aku seorang penari. Aku juga tidak terlalu ingat tapi aku memang suka menari dan bernyanyi sejak kecil. Leo menatapku yang berusaha menggerakkan kakiku dengan cepat.
Leo :"jangan di paksa."
Citra :"hufh kenapa kaku sekali ya. Ini sudah sebulan tapi jalanku masih seperti robot."
Leo :"tidak apa - apa aku masih suka membantumu berjalan."
Citra :"ish aku tahu kau suka memegang pinggangku bukan suka membantuku berjalan."
Leo hanya tertawa.
Aku berusaha untuk berjalan normal seperti sedia kala. Leo terus berusaha membantuku. Akhirnya semua tercapai dan aku bisa berjalan seperti biasa. Bahkan sekarang aku bisa berlari mengejar leo.
Leo :"ayo kemari."
Citra :"paman tunggu itu makananku!"
Leo hanya tertawa sambil terus berlari dan memakan makananku. Aku lelah dan terjatuh duduk di lantai. Leo menghampiriku yang sudah duduk di lantai. Aku merebut makanan yang ada di tangan leo. Aku memukul leo yang menghabiskan makananku.
Citra :"YAK! Paman jahat! Makananku habis huaaaaaa."
Leo :"hey hey jangan menangis."
Citra :"huaaaaaaaaa."
Sulli :"ommo citra kau kenapa?"
Sulli memukul leo dengan keras dan mulai memelukku.
Sulli :"oppa apa yang kau lakukan padanya?"
Leo :"sulli henti..aauhh..minho tolong aku.."
Citra :"makananku di habiskan oppa eonni huaaa."
Sulli :"oppa kau keterlaluan, kenapa kau seperti anak kecil mengambil makanan orang lain. Ingat umurmu sudah hampir kepala 3."
Leo :"YAK CHOI!"
Minho :"apa paman!"
Leo menjitak minho yang memanggilnya paman. Seperti biasa minho hanya bisa meringis kesakitan.
Leo :"aku akan belikan lagi."
Citra :"kau harus menggantinya 10x lipat."
Leo :"baiklah nyonya shinkin."
Leo langsung pergi.
Aku menatap sulli yang sedang memasakkan sesuatu untukku. Leo terlalu lama membeli makanan. Aku sudah terlalu lapar dan tidak bisa menahannya lagi. Aku terkejut saat sulli mengiris jarinya. Kepalaku terasa sakit saat melihat darah. Samar - samar aku masih mendengar suara sulli yang mengkhawatirkanku. Aku terjatuh di pelukkannya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rose
Romancesebuah cerita tentang cinta terlarang yang di pertemukan oleh sebuah takdir yang di lahirkan oleh leluhur sang tokoh....