The Rose part 7

5.1K 167 2
                                    

Aku menatap ke arah leo yang sedang menyetir. Dia nampak lebih diam.

Leo :"jangan menatapku seperti itu atau aku akan menyetubuhimu di sini."

Citra :"LEO!"

Leo hanya tertawa mendengar teriakkanku. Leo membelai pipiku dengan lembut. Dengan kasar aku menghempaskan tangannya.

Citra :"dasar mesum."

Leo :"sepertinya aku menginginkanmu sekarang."

Citra :"APA!"

Leo hanya tersenyum sambil meminggirkan mobilnya. Aku melihatnya panik.

Citra :"aku akan turun di sini kalau...."

Leo :"kau yakin akan turun di tengah tol? Di sini gelap sayang dan kabarnya banyak arwah yang bergentayangan di sini."

Citra :"leo jangan bercanda denganku!"

Leo mulai mendekatiku yang sudah menutup wajahku dengan telapak tanganku. Leo terkekeh melihatku. Aku menatapnya dengan kesal. Bisa -bisanya dia mengerjaiku. Aku memukul dadanya dengan keras. Leo terdiam dan mencium bibirku lembut.

Leo :"aku sudah mengatakan tentang perasaanku tapi mengapa kamu belum mengatakan apa - apa tentang perasaanmu?"

Citra :"leo... Aku belum tahu...."

Leo :"it's ok aku akan menunggu. Yang terpenting kamu tetap bersamaku."

Aku hanya menatap leo yang tersenyum padaku. Dia mengecup bibirku lembut dan menyebutkan kata - kata cinta untukku.

Keesokkannya aku terbangun dan menyadari kalau aku sendiri di tempat tidur. Aku meraih kemeja leo yang berada di lantai. Aku memakai kemeja itu untuk menutupi tubuhku yang naked. Aku menatap kemeja yang nampak kebesaran untukku.

Citra :"dia kemana ya.."

Aku berjalan keluar dari kamar. Aku di sambut oleh pelayan kim. Beliau adalah kepala pelayan di rumah ini.

Citra :"maaf pelayan kim tuan leo kemana?"

Pelayan kim :"beliau sedang berlatih."

Citra :"boleh aku ke sana?"

Pelayan kim :"di sana sangat berbahaya nona."

Citra :"aku mohon."

Aku mengeluarkan puppy eyesku untuk menaklukkan pelayan kim. Pelayan kim hanya menatapku datar. Pelayan di rumah ini memang memiliki sifat yang dingin. Mereka seperti patung yang tidak memiliki ekspresi.

Citra :"aku janji akan aman kalau bersama dengan leo."

Pelayan kim :"saya akan antar anda tapi tuan akan marah kalau anda berpakaian seperti ini di luar kamar kalian nona." Citra :"ok aku ganti baju."

Aku langsung masuk ke kamar.

Aku menatap sekelilingku yang di penuhi dengan warna hitam dan putih. Ruangan ini berada di sebuah pondok yang di bangun paling ujung bagian taman rumah ini. Pelayan kim memberikanku penutup telinga. Aku memakai penutup telinga itu dan mengikuti pelayan kim. Aku melihat leo sedang serius menembak. Aku menyuruh pelayan kim meninggalkanku bersama leo. Perlahan aku mendekati leo dan memeluknya dari belakang. Leo masih meneruskan tembakkannya pada sasarannya. Aku semakin mengeratkan pelukkanku. Leo akhirnya berhenti menembak dan menaruh senapannya.

Citra :"kau lengah, bagaimana kalau aku ini penjahat!"

Leo :"aku tahu kamu yang datang. Aku mengenali suara langkah kaki wanita yang kucintai."

Citra :"woah gombal."

Leo mengangkat tubuhku dan mendudukkanku di meja tempat dia menaruh senapannya. Dia mencium bibirku dengan lembut.

Leo :"pagi ini aku ingin morning sex."

Citra :"tidak..."

Aku mendorong bibir leo. Leo hanya terkekeh melihatku merajuk. Leo mengecup bibirku beberapa kali untuk menggodaku.

Citra :"hentikan tuan mesum."

Leo :"apa pagi ini ada jadwal?"

Citra :"tidak, kita jalan - jalan ya."

Leo :"maaf sayang aku ada tugas."

Citra :"apa aku boleh ikut?"

Leo :"tidak."

Citra :"aku mohon."

Leo :"ini bukan tempat bermain citra. Ini berbahaya dan aku tidak mau mengambil resiko."

Citra :"tapi..."

Leo :"kamu tahu aku tidak suka di bantah."

Aku menundukkan kepala. Aku kecewa dengan apa yang di katakan leo. Aku hanya ingin melihatnya melakukan tugasnya. Leo menangkup wajahku dengan lembut.

Leo :"kamu penting bagiku jadi aku tidak ingin kamu terluka."

Aku menatap leo yang menatapku lembut.

Aku menunggu leo dengan tidak sabar. Dia berjanji akan pulang cepat kalau aku memasakkan sesuatu untuknya. Ini sudah lewat jam makan malam. Beberapa kali aku mondar - mandir di depan pintu masuk. Aku mendengar suara pintu yang terbuka dan aku hanya mematung melihat leo yang bersimbah darah.

                              TBC

Ok cut!!!! heheh anyeong chingu... aku mau ngucapin banyak makasih buat kalian yang udh baca, vote dan coment. Maaf kalo ceritanya typo dan yaaaa mesum hehhehehe


The RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang