The Rose part 13

3.9K 138 0
                                    

Aku menatap malas pada tiffany yang menghalangi jalanku. Aku ke kampus bukan untuk berurusan dengan

wanita ular ini tapi untuk bertemu Prof. Im. Aku ingin menguatkan permohonanku untuk di pindahkan ke jepang.

Tiffany :"hey pelacur kenapa kau menatapku seperti itu?"

Citra :"seperti apa?"

Tiffany :"kau menatapku dengan tajam dan aku tidak suka."

Citra :"lalu kau mau mencongkel mataku?"

Tiffany :"tentu aku akan mencongkelnya dasar wanita rendahan."

Citra :"tiffany kau itu temanku, tidak kau ini hanya selalu satu sekolah denganku. Sebenarnya apa yang membuatmu membenciku? Aku tidak pernah mengusikmu."

Tiffany :"aku membencimu karna kau yang selalu meraih nilai lebih tinggi dariku. Kau selalu merebut laki - laki yang aku sukai. Aku hanya ingin membuatmu menyesal karna berurusan denganku. Aku senang karna kau tidak bisa mengalahkanku menjadi ketua dance."

Citra :"kalau aku mendapat nilai lebih tinggi itu karna memang aku lebih pintar darimu, kalau semua laki - laki yang kau sukai menyukaiku itu karna penilaian mereka terhadapku berbeda. Aah satu lagi aku bukan tipe wanita pelacur yang bisa menjajakan tubuhku pada sembarang laki - laki demi mendapat gelar ketua. Aku turut sedih melihat seseorang yang selalu satu sekolah denganku harus menjual tubuhnya demi mengalahkanku, permisi."

Tiffany menarik tanganku dan berusaha menamparku. Aku menahan tangannya dan meremas tangannya dengan kuat. Dia kesakitan dan sujud di depanku.

Citra :"jangan coba - coba menyentuhku dengan tangan kotormu pelacur."

Aku meninggalkan tiffany dan teman - temannya.

Prof. Im menatapku yang menunggu keputusannya. Dia nampak sedang menilaiku.

Citra :"im yonna."

Prof. Im mendesah lemah menatapku. Dia sebenarnya adalah rekanku. Dia juga menyamar di universitas ini untuk membantuku mendapatkan leo. Sebenarnya ada lee sunny yang ikut menyamar menjadi mahasiswi untuk membantuku. Aku meminta yonna membantuku karna dia bisa meyakinkan tuan jung untuk memindahkanku. Ini karna im yonna adalah anak angkat tuan jung. Walaupun hubunganku cukup dekat dengan tuan jung tapi terkadang permintaanku di tolak oleh tuan jung. Hanya im yonna yang bisa membantuku membujuk ayah angkatnya. Entah apa yang membuat im yonna tidak menyandang marga jung di namanya.

Yonna :"akan aku usahakan."

Citra :"jangan bercanda padaku im. Kau tahu aku bukan orang penyabar."

Yonna mengambil telfon genggamnya dan mulai menelefon ayah angkatnya. Aku tersenyum saat yonna mengacungkan jempol padaku.

Yonna :"puas?"

Citra :"belum sampai kau memberi ganjaran pada pelacur itu. Kau tahu apa yang bisa aku lakukan padanya."

Yonna :"citra kau tidak bisa melakukan itu pada sembarang orang."

Citra :"aku hanya membuat alibi untuk menjebaknya dan menuduhnya sebagai pembunuh pelatih itu. Saat itulah aku bisa membunuhnya dengan kejam."

Yonna :"ok fine aku yang akan memberi pelajaran pada tiffany hwang! Puas!"

Citra :"bagus kau memang selalu tahu apa yang aku mau."

Aku meninggalkan yonna tanpa memberi salam.

Aku pulang ke rumah yang aku gunakan untuk menyamar. Aku membereskan semua barang - barangku. Aku terdiam saat melihat fotoku dengan leo. Aku meneteskan air mata saat melihatnya tersenyum di foto yang aku pegang. Dia akan menjadi cinta pertama dan terakhirku. Aku takkan pernah menggantinya dalam hatiku. Aku berharap aku bisa membujuk tuan jung untuk menyelidiki kasus leo agar dia bisa bebas. Aku merasa yakin kalau leo tidak salah karna menurut pengamatanku dia hanya membunuh orang yang juga menjadi target kami. Aku membelai lembut foto yang aku pegang. Perlahan aku memasukkan foto itu dalam tasku dan pergi meninggalkan rumah yang menjadi saksi kami.

Keesokkannya minho yang nampak marah menghentikanku yang sedang berlatih menembak. Dia berdiri di depanku yang sedang membidik sasaran. Sulli berteriak histeris melihatku menembak minho. Sulli menatap kekasihnya yang masih gagah berdiri dan menatapku dengan dingin. Aku sengaja menembak sasaranku melewati minho. Sedikit saja dia menoleh maka wajahnya akan tidak berbentuk karna mengenai peluruku. Aku merangkul pinggang sulli yang hampir pingsan.

Citra :"aku tidak mungkin menembak saudaraku sendiri sulli kau harus percaya itu."

Sulli :"eonni kenapa kau jahat sekali pergi meninggalkan kami? Eonni kami membutuhkanmu di sini. Tidak akan ada ketua setangguhmu. Kau wanita yang kuat bahkan kau rela menyerahkan keperawananmu dalam misi ini."

Aku berhenti memasukkan peluru di senapanku. Aku kembali memikirkan leo. Aku bukan merelakan keperawananku tapi entah apa yang membuatku menyerahkan keperawananku pada leo. Hatiku sakit saat memikirkan leo. Minho yang sudah di depanku menarik kerah bajuku dengan kasar.

Minho :"apa maksudmu kabur dari sini hah! Kau pengecut yang tidak pantas kami hormati. Kau kabur begitu saja tanpa menyelesaikan kasus."

Taemin :"minho jaga sikapmu pada ketua! Lepaskan ketua atau kau..."

Citra :"turunkan senjata kalian, dia benar aku pengecut. aku melarikan diri maka dari itu aku menyerahkan jabatanku pada minho."

Minho :"aku menolak brengsek kau nunna! Aku tidak akan membiarkanmu pergi meninggalkan kami! langkahi mayatku kalau kau mau pergi."

Citra :"minho aku minta maaf. Kau harus tahu aku pergi untuk menyelesaikan misi. Aku ingin kau menyelidiki semua."

Minho :"dengar...."

Sulli :"minho lepaskan eonni."

Aku menatap minho yang nampak kesal karna sulli menghentikan kata - katanya. Aku semakin curiga ada yang di sembunyikan minho.

Citra :"choi minho apa yang kau sembunyikan?"

Aku menatap tajam minho yang menatapku datar. Dia mendorongku dengan kasar.

Minho :"kalau kau mau tahu bertahanlah menjadi ketua kami atau kau akan menyesal. Aku bersumpah akan membunuhmu kalau kau berani kabur."

Aku masih menatap minho yang pergi begitu saja tanpa memberiku hormat.

                                TBC


The RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang