Siwon menyentuh bahuku. Perlahan dia duduk di sampingku.
Siwon :"aku tahu ini berat untukmu tapi kau tidak boleh lupa kalau dia adalah penjahat yang harus kau tangkap. Tidak benar kalau kau mencintai targetmu. Citra dengar dia sudah membunuh banyak orang."
Citra :"siwon pergilah aku mohon."
Siwon :"berjanjilah kau akan makan dan besok.."
Citra :"aku sudah bilang aku tidak akan menemuinya."
Siwon :"kau harus karna hanya kau yang bisa menghentikannya berontak."
Aku menatap siwon dengan tajam. dia hanya menatapku dengan tatapan memohonnya. Aku tahu leo selalu mengamuk saat sadar bahkan para penjaga kewalahan dan memberinya obat bius. Dia selalu mencariku tapi aku yang selalu menolak permintaan siwon untuk ke kantor menemui leo. Leo terkurung di ruangan yang di buat khusus agar dia tidak kabur. Selama ini aku menyembunyikan statusku sebagai agen rahasia demi mendapatkan leo. Aku yang selalu berhasil mendapatkan targetku dengan mudah di percaya oleh siwon untuk melakukan tugas ini.
Keesokkannya aku memasuki ruangan siwon. Siwon tersenyum menatapku yang hanya diam menatap jendela.
Siwon :"akhirnya kau datang."
Citra :"siwon aku minta tidak ada yang melihat kami di ruangan itu."
Siwon :"baiklah."
Aku berjalan keluar dari ruangan siwon dan menuju kamar leo. Aku melihat leo masih belum sadar di tempat tidurnya. Aku hanya diam menatapnya dari jauh. Perlahan dia membuka mata dan menatap sekelilingnya. Leo berusaha bangun dan terdiam melihatku yang menatapnya. Kami hanya saling menatap dalam diam. Leo mengulurkan tangannya padaku. Aku meraih tangannya dan duduk di sampingnya. Hatiku semakin sakit saat aku melihat matanya yang menatapku penuh cinta. Dia memelukku dengan erat. Aku bahkan rela di bunuh olehnya asal dia puas.
Leo :"sayang aku khawatir padamu."
Citra :"maaf."
Leo :"tidak jangan menangis aku tidak marah."
Citra :"jangan mencintaiku, benci aku leo. Aku penghianat dan aku pantas mendapatkan itu. Aku sudah membohongimu."
Leo :"aku yang membohongi diriku sendiri. Dari awal aku tahu kamu agen rahasia. Aku yang terlalu mencintaimu sampai aku tidak memperdulikan kenyataan yang ada. Aku hanya ingin bersamamu. Aku hanya ingin mencintaimu."
Citra :"maafkan aku."
Leo :"jangan menyesali semua sayang. Kamu benar melakukan ini padaku. Kamu mendorongku untuk berhenti. Aku seharusnya berterima kasih padamu."
Aku hanya menunduk malu pada diriku yang menjebak leo yang nyatanya memiliki hati yang baik. Aku menyesal telah melakukan ini tapi aku tidak punya pilihan. Leo menangkup wajahku dan mencium bibirku dengan lembut.
Leo :"aku mencintaimu."
Setiap kata cinta yang di utarakan leo semakin membuat hatiku hancur. Aku melepas tangan leo dari wajahku dan berjalan pergi. Aku tidak akan sanggup terus di sana menanggung penyesalan menyakiti orang yang mencintaiku dengan tulus. Aku jatuh terduduk di lorong. Aku memukul dadaku yang terasa sesak.
Citra :"aku juga mencintaimu oppa."
Aku memejamkan mata merasakan sakit di dadaku menjalar menyelimutiku.
Aku terdiam saat siwon mengintrogasiku. Dia orang yang selama ini tidak pernah aku sukai karna sikapnya yang mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan perasaan orang lain. Selama ini aku memang lebih suka bekerja sendiri, tapi semenjak tuan jung pergi dia di tugaskan untuk menggantikkannya sementara waktu. Siwon orang yang terlalu ambisius. Aku merasa dia ingin merebut tempat tuan jung untuk selamanya.
Siwon :"jadi apa yang kau dapat?"
Citra :"kau ingin apa dariku?"
Siwon :"citra jangan bilang kau melupakan tugasmu untuk mengintrogasi leo."
Citra :"aku tidak lupa tapi aku memang tidak ingin."
Siwon :"citra..."
Citra :"bukan tugasku mengintrogasi siapapun jadi kau suruh saja orang lain."
Siwon :"aku berhak menyuruhmu karna aku atasanmu! hanya kau yang bisa melakukan ini karna leo selalu menolak menjawab. Kekasihmu itu keras kepala. Apa perlu aku menyiksanya untuk mendapat informasi?"
Aku menatapnya dengan dingin. Perlahan aku mendekatinya tanpa melepas tatapanku.
Citra :"kau tahu tuan jung pernah berkata aku akan lebih berbahaya dari 1000 pembunuh terhebat di dunia. Kalau kau berani menyakitinya seujung jarinya jangan pernah salahkan kalau kau target selanjutnya."
Aku langsung melangkah pergi meninggalkan siwon.
Aku masih diam menatap jendela di depanku. Yah jendela ini di buat untuk mengawasi leo. Dia tidak akan tahu kalau kami awasi karna di ruangan leo kaca ini berbentuk dinding. Tapi aku tidak yakin dia tidak menyadarinya. Dia terlalu hebat untuk tidak menyadarinya. Anehnya dia bisa saja kabur tapi kenapa dia tidak melakukannya. Dia hanya diam duduk di depanku. Aku merasa dia sedang menatapku. Aku melihat bibirnya bergerak.
Leo :'aku mencintaimu.'
Hatiku semakin sakit melihatnya.
Aku terbangun saat ada yang menyentuh pundakku. Aku menatap minho yang menyodorkan coffie untukku.
Minho :"istirahatlah aku akan berjaga di sini."
Citra :"aku baik - baik saja."
Minho :"kebenaran akan terungkap, tenanglah."
Aku menatap minho yang hanya diam menatap leo. Leo tersenyum menatap kami. Anehnya minho seperti tidak terkejut melihat leo yang seperti bisa menatap kami.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rose
Romancesebuah cerita tentang cinta terlarang yang di pertemukan oleh sebuah takdir yang di lahirkan oleh leluhur sang tokoh....