Mimpi nggak nih? Bangunin gue kalau ini nggak nyata! Mau pingsan aja ya ampun. Mau berakk! Mana pake kebaya lagi. Pengen teriak! Ini lagi, kenapa keringat nggak berhenti ngucur, sih!
Akibat gugup yang sejak tadi mengambil alih fokusnya, Revia--gadis yang dalam hitungan menit akan menyandang gelar S1 dengan tittle S.I.Kom--tak hentinya mendumal dalam hati. Rasa gugup begitu menyiksanya dan kian memperkeruh suasana hati gadis itu. Berbagai hal-hal aneh mulai mengganggu ketenangan Revia. Dari mulai rasa pusing, hingga mulas yang datang tiba-tiba.
Sumpah ini gak asik! Mana dikit lagi naik panggung! Masa gue nahan mules ampe ke atas situ? Entar kalau kentut gue kelepasan, gimana? Huaaaaaa!
Wisuda adalah kata yang sejak dulu sudah ia nantikan. Dari sejak Revo--abangnya--punya pacar dedek-dedek gemes sampai janda kembang, kata Wisuda adalah hal yang begitu Revia dambakan. Layaknya menunggu anak sendiri untuk segera dilahirkan. Dan semua penantiannya itu, akhirnya berhenti di hari ini. Ia akan menjemput gelar Sarjana dengan dagu terangkat dan melangkah penuh percaya diri.
Gambaran akan bekerja menjadi sekretaris dari bos besar muda nan tampan, membuat Revia senang bukan main. Walau latar belakang jurusannya tidak memiliki sangkut paut dengan profesi sekretaris, hal tersebut tidak membuat semangat Revia luntur. Parahnya, ia malah semakin tertantang untuk mendapatkan pekerjaan tersebut.
Pekerjaan yang ia pikir dapat membungkam mulut-mulut ular para saudara serta sepupu yang sering mengatainya anak manja dan hanya bisa menjadi tukang peras keluarga Aritama. Mereka adalah orang-orang yang Revia sebut dengan squad The Babuers.
Revia akan membuktikan bahwa dia hidup bukan untuk menjadi mesin penguras kekayaan Aritama. Ia optimis dapat berdiri kokoh dengan kedua kakinya suatu saat nanti. Setelah ini, waktu bermalas-malasan akan segera ia hempas! Semua fokusnya akan dia tujukan untuk menggapai profesi yang begitu ia damba.
"Sekretaris, i'm coming!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Copywriter [✓]
ChickLit| Tamat | | Akan direvisi kembali | Revia tidak tahu apa maksud mereka. Ayah, Ibu, Kakak dan Adiknya diam-diam memendam kebencian padanya. Selama ini mereka mengenakan topeng dan bersikap munafik, for god sake! Semua tawa, kasih sayang dan senyum ha...