"Soal teman cantikmu yang memberikanku minuman. Aku tidak menyangka kau punya teman secantik itu? Kenalkan aku ya nanti?"
Mia terus memikirkan ucapan Seungkwan kemarin. Bagaimana bisa Seungkwan berpikir jika dia punya teman perempuan yang cantik? Dan yang lebih penting? Secantik apa gadis itu sampai Seungkwan sangat bahagia hanya dengan mengingat wajah gadis itu?
Mia jadi penasaran.
Siapa sih yang bisa buat Seungkwan sampai se- exited itu? Kalau sampai Seungkwan seperti itu, pasti gadis itu sudah mendekatinya duluan. Tidak mungkin Seungkwan yang maju duluan.
Di dekati gadis cantik pada umumnya saja sudah kabur atau diam jadi patung. Tidak bergerak dan juga tidak bicara sama sekali.
Kalau pun ditanya, pasti jawabannya hanya angguk, geleng, dan gerakan kaku lainnya. Apalagi kalau disuruh bersuara. Pasti gagap.
Mia yang mengingat tingkahnya itu jadi tidak bisa menahan geli di perutnya. Dia ingat sekali ketika pertama kali menemani Seungkwan bertemu seorang perempuan saat dia mengikuti kencan buta. Tapi apa? Seungkwan justru bergerak seperti robot dan menjadi kakek - kakek yang tidak bisa berhenti menggetarkan tangannya.
Sungguh menggelikan.
Mia berhenti tertawa karena Sun Kyo eonni menyiprat - nyipratkan wajahnya dengan air. "Eonni!!"
"Habis kamu dipanggil berkali - kali tidak menyahut. Ada apa lagi ? Ketawa - ketawa lagi. Jangan - jangan ada berita bahagia soal gebetanmu itu ya?"
"Aniyo.." Tawa Mia. "Sama gebetan itu tidak ada harapan lagi eonni. Dia sudah punya kekasih. Cantik lagi. Aku mah tidak sebanding dengan tipenya. Aku ini mentertawakan temanku. Seungkwan. Aku pernah menceritakan dia juga pada eonni. Aku tiba - tiba teringat saat dia kencan, sekarang katanya dia didekati perempuan lagi. Jadi aku membayangkan bagaimana reaksinya itu. Pasti mengundang tawa sekali." Ejek Mia pada Seungkwan yang tidak ada di sana.
"Kamu ini jahat sekali. Telinga Seungkwan pasti panas sekarang mendengarmu mengatakan itu." Kata Sun Kyo. Tertawa kecil.
"Biarin saja. Dia juga sudah meledekiku di belakangku kok." Kata Mia. Tidak peduli.
"Kau ini sebenarnya cocok loh dengan Seungkwan. Apalagi kalian ini berteman dari lama. Tidak pernah bertengkar lagi. Kau tidak pernah berpikir untuk menjadikannya kekasih?" Saran Sun Kyo.
"Eonni bercanda? Aku tidak mungkin sama Seungkwan. Bisa - bisa aku hidup dalam tekanan karena Seungkwan akan bernyanyi setiap hari. Tidak. Untuk membayangkannya aku tidak sanggup."
"Eonni justru berpikir dengan kebiasaan bersama kalian dan apalagi kalian sudah saling mengetahui satu sama lain, pasti membuat kalian bisa terbiasa dengan status yang berbeda."
Mia menggeleng kuat. "Aniyo eonni. Bagiku Seungkwan adalah temanku. Selamanya dia hanya akan jadi teman. Walau aku suka atau dia suka pun, kami akan berakhir jadi teman dan keluarga saja. Aku tidak mau lebih." Serius Mia.
Sun Kyo hanya tersenyum menanggapi Mia yang sudah bersikap tegas itu. Mia adalah gadis yang tegas, jika dia sudah berkata maka dia akan berusaha keras menjaga kata - katanya itu.
"Lalu dengan gebetanmu ? Memang kamu sudah yakin dia benar - benar punya kekasih ?" Tanya Sun Kyo. Mengalihkan pembicaraan.
"Belum sih. Tapi aku pernah lihat dia pelukan dengan wanita dan dia itu bukan orang yang bisa dekat dengan orang lain sampai sedekat itu, jadi.. ya pasti tidak mungkin mereka teman bisa." Pasrah Mia. Dadanya sakit kembali mengingat Vernon yang berpelukan dengan wanita lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/170838443-288-k93156.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Looking For Love [Seungkwan & Vernon Fanfiction]
FanfictionMau mencari sampai kapanpun, jika dia bukan cintamu, kau tidak mungkin mendapatkannya. Tidak mau menyerah ? Atau mau memaksa ?? Silahkan saja. Nanti kau sendiri yang akan tau akibatnya. Tapi tunggu ? Bukankah ada perasaan yang luluh jika terus dike...