Berkeliling selama beberapa menit di kampus barunya ini membuat Mia menyerah di tengah jalan.
Aigoo ! Kampus ini lebih luas dari yang ku bayangkan. Di mana fakultas seni dan musik ? Gedungnya saja tidak ketemu, bagaimana kelasnnya ? Batin Mia. Kakinya mulai terasa pegal menyusuri koridor dan menaiki tangga yang ada.
Mia bersender diri pada sebuah tembok dan memijat kakinya sesaat.
Seketika dia menyesal tidak terlalu memperhatikan sunbae-nya saat pengenalan kampus. Sudah begitu, tidak ada yang dia kenal di sini. Dia benar-benar tersesat sekarang.
Seungkwan menyebalkan, bisa-bisanya dia meninggalkanku begini. Aku jadi seperti anak hilang. Masa aku akan telat di hari pertama. Kesal Mia.
"Sedang apa kau di sini?" Mia mengangkat kepalanya kala ada seseorang yang seperti bicara dengannya. Seketika itu juga senyumnya mengembang.
"Kau teman Seungkwan kan ? Kau bukan anak seni ?" Lanjutnya lagi.
Seungkwan-ah, kamsahamnida sudah meninggalkanku hingga bertemu pangeran berkuda putih ini. Batin Mia. Berteriak kegirangan dalam hati.
"Ne, aku anak seni tapi aku tersasar." Cengiran malu muncul di wajah Mia. Walau ini sedikit memalukan, dia tetap mengatakan hal yang sejujurnya. Kalau Seungkwan ada didekatnya, mungkin dia akan diejek karena berubah jaim begini.
"Ini gedung hukum. Kau terlalu jauh tersasar." Jawab Vernon. Sedikit dingin. Tapi mungkin karena Mia baru mengenalnya, suara itu jadi terdengar tidak bersahabat.
"Kau sendiri sedang apa ?"
"Aku hanya menemui teman. Sekarang ikuti aku."
Jantung Mia berdebar mendapatkan tawaran itu. Awalnya dia mengira Vernon tidak menyukai keberadaannya. Tapi sekarang pikiran itu berubah 180 derajat harapan yang terlalu tinggi. "Kenapa mengajakku mengikutimu ?"
"Tentu saja ke gedung seni. Memangnya kau tidak ada kelas ? Kau mau pindah ke hukum ?" Katanya tajam. Memupuskan kepercayaan diri Mia yang tinggi tadi.
Cepat - cepat Mia menyusul Vernon yang sudah berjalan tanpa berniat menunggunya sedikit pun. Walau mendapat perlakuan dingin itu, Mia dengan sabar meladeni kedinginan Vernon.
Di sisi Vernon, Mia berusaha menjadi gadis kalem yang diam dan anggun. Walau sulit baginya, dia tetap mengusahakan itu.
Sayang, dia tidak bisa diam dalam 1 menit. Sekarang saja dia sudah menemukan banyak pertanyaan yang ingin dia ketahui tentang pria itu.
"Kita belum berkenalan. Myung Ji Mia imnida. Namamu siapa?"
"Chwe Vernon Hansol. Panggil Vernon."
"Namamu keren. Seperti nama panggung." Vernon tetap diam tidak menyahuti. Mia belum menyerah.
"Kenapa kau memilih jurusan seni dan musik ?"
"Karena aku suka."
"Tidak ada alasan khusus ?"
"Anio."
"Lalu basic musikmu dimana ?"
"Rapping."
Lagi - lagi Mia terkagum - kagum. "Aku tidak pernah bisa rap. Kau mau ajari aku ?" Mia mulai melayangkan modusnya.
"Minta pada Seungkwan, dia bisa juga." Balas Vernon.
"Hah ?" Mia tercengang. "Yang dia bisa lakukan teriak - teriak sambil menambahkan nada diteriakannya. Mana mungkin bisa rap yang cepat itu."
![](https://img.wattpad.com/cover/170838443-288-k93156.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Looking For Love [Seungkwan & Vernon Fanfiction]
FanficMau mencari sampai kapanpun, jika dia bukan cintamu, kau tidak mungkin mendapatkannya. Tidak mau menyerah ? Atau mau memaksa ?? Silahkan saja. Nanti kau sendiri yang akan tau akibatnya. Tapi tunggu ? Bukankah ada perasaan yang luluh jika terus dike...