[15]

92 13 0
                                    

"Annyeong.. Sofia goes home." Teriak Sofia ketika sudah masuk ke kediaman Chwe. Rumahnya sendiri.

Mendengar suara ceria adiknya itu, Vernon sontak datang menghampiri adik satu - satunya itu. "Kenapa lama sekali? Kau nyasar? Atau ada yang menghalangi jalanmu? Kenapa tidak kabari oppa?" Khawatir Vernon.

"Oppa berlebihan. Nan gwaenchana. Seungkwan oppa hanya belum pulang tadi." Jawab Sofia.

Tapi Vernon masih mengecek keadaan adiknya untuk memastikan jika adiknya memang tidak ada apa - apa.

Beginilah Vernon di rumah. Orang yang perhatian dan khawatiran pada keluarganya. Bahkan dia sangat menyayangi adik dan keluarganya ini. Dia rela melakukan apa saja untuk menjaga keluarga mereka.

Berbeda dengan Vernon yang dingin dan cuek di kampus. Sebenarnya dia bukanlah orang yang seperti itu. Hanya karena masalahnya dengan Seungkwan yang membuat dirinya menjadi lebih dingin dan cuek.

Selain itu juga sikap diamnya ini tercipta karena kenangan masa lalu. Alasan Vernon tidak bisa berbaur dengan orang lain seperti biasa karena dulu dia mendapat pembullyan. Dia yang terlahir dengan darah campuran mungkin memang membuat wajahnya menjadi rupawan dan mendapat perhatian dari orang - orang.

Namun tidak untuk sejumlah orang yang merasa dirinya itu aneh. Begitu juga dengan teman - temannya dulu semasa kecil. Vernon dibully karena darahnya yang campuran dan wajah yang lebih identik dengan orang barat. Bagi mereka, Vernon itu aneh dengan wajah yang berbeda ras dari mereka.

Vernon dijauhi. Tidak ada yang ingin berteman dengannya. Dia dibully dengan kekerasan psikis yang menyakitkan kondisi jiwa dan cara bertemannya. Keadaan ini berlangsung lama sampai akhirnya eomma Vernon mengetahui itu.

Akhirnya Vernon dan Sofia di sekolahkan dengan sistem home schooling. Mereka tidak pernah benar - benar berinteraksi dengan makhluk hidup lain pada umumnya. Itu membuat Vernon berubah menjadi pasif. Untungnya Sofia tidak mengalami tekanan yang lebih berat.

Namun Vernon tidak bisa membiarkan apa yang terjadi padanya menimpa juga pada Sofia. Itu yang membentuk Vernon menjadi kakak yang sangat menjaga adiknya baik luar dan dalam.

Karena orang tua mereka merasa Vernon juga membutuhkan pergaulan yang wajar. Di umur yang cukup matang, Vernon diperbolehkan bersekolah di sekolah swasta pada umumnya. Dan Vernon bisa menyesuaikan segala sistemnya dengan cepat.

Vernon termasuk anak yang pintar. Tapi tidak dengan kemampuan bergaulnya. Tekanan masa kecil dan juga sistem home schooling ini membuat perkembangan berteman Vernon melemah. Vernon hanya peduli pada keluarga dan teman - teman yang memang dekat dan mau peduli padanya.

Sampai pada akhirnya, kejadian Seungkwan dan Vernon yang membuat pertemanan mereka yang singkat menjadi putus. Vernon yang dididik dengan cara home schooling, tidak pernah tau jika orang yang mungkin terlihat baik dan bisa akrab cepat dengannya, tetap tidak suka jika namanya dibawa - bawa pada rencana konyol.

Vernon tidak memahaminya dulu sampai dia mengalaminya sendiri. Dia baru tau jika itu salah. Dia sendiri yang menghancurkan pertemanannya dengan Seungkwan. Dia juga yang membuat teman - temannya yang lain menghindar karena takut terkena dampak yang sama. Hingga sekarang Vernon takut berteman kembali.

Dia hanya punya satu teman, tapi dia sendiri juga ragu jika orang itu benar - benar temannya atau tidak. Jadi daripada dia bingung, Vernon ingin menghindari semua orang agar tidak ada lagi yang dirugikan olehnya.

"Oppa.. Jangan diam saja sambil memegang wajahku ini. Kepalaku pegal mendongak terus." Ucapan Sofia menyadarkan Vernon dari lamunan atas kenangannya yang tiba - tiba terputar seperti video.

Looking For Love [Seungkwan & Vernon Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang