Seungmin berpisah jalan dengan Jisung ketika sampai di tangga. Jisung melambaikan tangannya lalu menggerakan bibirnya tanpa mengeluarkan suara.
"Bilang padaku kalau kau membutuhkan sesuatu." begitulah kalimat yang Seungmin baca dari gerak bibir saudaranya.
Tanpa sadar senyum kecil terukir di wajah yang lebih muda. Jisung selalu saja begitu, memperhatikannya di saat ia tidak meminta apa-apa.
Sebelumnya pun Jisung menyeret Seungmin untuk pergi ke atap, yang lebih tua membawa banyak cemilan untuk dimakan dan semuanya berakhir dengan tidur siang singkat.
Iya, mereka berdua membolos jam pelajaran. Setidaknya Jisung sudah meminta izin pada Minho. Makanan dan cuaca cerah dapat menaikkan mood idenya.
Benar saja, perlahan Seungmin melupakan kejadian sebelumnya. Walaupun di sisi lain ia masih terlihat cemas soal Chan.
Lelaki manis itu melanjutkan langkahnya menuju kelas dengan hati-hati. Berharap ia tidak berpapasan dengan Chan mengingat kakaknya itu masih ada urusan kerja di sekolah.
Fuh, aman.
Seungmin bisa bernafas lega ketika sampai di kelas. Lelaki manis itu menunduk hormat pada guru yang mengajar saat ini, memberikan pernyataan maaf karena datang terlambat lalu duduk di bangkunya.
Seungmin kebingungan ketika mendapati bangku sebelahnya yang kosong. Jeongin tidak biasanya menghilang di tengah jam pelajaran.
"Psst, pssst." usik Haechan yang duduk di belakang Seungmin, membuat lelaki itu menoleh.
"Nyariin Jeongin ya?" tanya lelaki kulit tan itu seolah mengerti pikiran Seungmin. "Tadi Jeongin bertengkar dengan Hyunjin, mereka berdua ada di ruang BK sekarang."
Seungmin tanpa merespon apa-apa kembali duduk dengan posisi benar. Satu tangan meremat pulpen dengan erat. Kini ia sangat mengkhawatirkan teman sebangkunya.
"Membolos lama-lama itu tidak baik. Sepertinya aku akan kembali ke kelas, kalau kau sendiri bagaimana?"
Perkataan Seungmin sebelumnya terpaksa menghentikan acara membolos. Yang lebih muda sepertinya sudah merasa lebih baik setelah acara tidur siang singkatnya.
Ia memaksa Jisung untuk kembali ke kelas. Memang adik yang baik karena tidak membiarkan kakaknya membolos kelas, namun Seungmin tidak tahu kalau paksaannya itu akan berakhir dengan sebuah langkah ragu di depan pintu.
Jisung sempat mengintip seisi kelas dari luar ruangan. Minho tidak sendirian di sana, di hadapannya tampak ada pria paruh baya yang dikenalnya sebagai Guru Jung.
Tangan yang sebelumnya sudah menggenggam kenop pintu kini kembali terlepas. Ketika berusaha memberanikan diri untuk masuk, tiba-tiba saja seseorang menepuk pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Morning Star | Stray Kids
FanfictionMencari arti kata 'bahagia' dalam keterbatasan hidup. ©Kyrumie, 2019.