[KHM 06.3] Der treue Johannes

2.8K 472 70
                                    

Lampu temaram dan gudang yang berantakan. Seungmin tak akan pernah mengerti alasan pria bermarga Hwang itu menguncinya di ruangan sempit dan kotor ini.

Entah sudah berapa lama Seungmin terperangkap tanpa diberi makan dan minum. Sebuah pertahanan yang hebat meskipun perutnya susah payah menahan lapar dan tenggorokannya terasa perih saking keringnya. Kalau begini terus, Seungmin bisa saja mati karena lemas.

Ah tidak, sebelumnya Seungmin juga pernah menguping pembicaraan Chansung dengan seseorang di telepon. Katanya Ia akan menjual Seungmin entah kemana.

Mati lemas ataupun dijual hidup-hidup, kedua opsi tersebut sama sekali tidak memberikan Seungmin harapan. Hal itu tidak akan mengubah fakta bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal dibunuh Chansung.

Seungmin kembali melankolis. Ia sudah tidak punya orang lagi untuk dipercaya. Sekarang hanya ada dirinya yang terperangkap di dunia pembunuh berengsek itu --Hwang Chansung.

Anak SD itu sudah bertekad bahwa Ia akan segera berlari keluar ketika pintu gudang dibuka. Kecepatan lari Seungmin bisa dibilang lebih cepat dibandingkan anak-anak lain di sekolahnya, karena itu Ia sedikit percaya diri.

Sambil menunggu saat-saat pintu gudang terbuka, Seungmin akan membongkar kardus-kardus yang berada di dalam gudang ini. Siapa tahu ada barang yang bisa digunakannya untuk bertahan.

Kardus pertama tidak berguna. Hanya berisi peralatan kantor dan foto seisi staff kantor. Seungmin sedikit bergidik ngeri ketika melihat wajah Ayahnya dicoret silang merah di foto tersebut. Sepertinya Chansung menyimpan dendam besar dan sudah merencanakan hal ini sejak lama.

Tak lama anak itu menemukan sesuatu yang menarik.

"Kelereng?" gumamnya kebingungan. Pada kardus kedua, Ia menemukan banyak mainan anak-anak. Padahal seingat Seungmin, Chansung belum menikah dan tinggal sendirian.

Entahlah, Seungmin tidak terlalu peduli.

Cklek.

"Kim Seungmin."

Yang dipanggil namanya membulatkan kedua mata terkejut. Memang sebelumnya Seungmin mengharapkan pintu kayu itu terbuka secepatnya, tapi linggis di tangan Chansung membuatnya diam membeku.

Dalam sekali lihat Seungmin sudah tahu bahwa Ia tidak akan dijual ataupun mati lemas. Ia hanya akan mati setelah disiksa linggis itu.

Anak SD itu refleks melangkah mundur, punggungnya secara tidak sengaja menubruk tumpukan kardus lainnya membuat benda tersebut jatuh berserakan. Chansung tampak terkejut akan hal itu, dan Seungmin pikir ini adalah kesempatan bagus untuk menyelinap keluar.

Tangan kecil Seungmin mengeluarkan kelereng dari kantung yang dipegangnya. Melemparkan benda-benda kecil itu ke arah Chansung sehingga pria bermarga Hwang itu terganggu.

Melihat ada kesempatan, Seungmin melesat pergi dari ruangan kotor tersebut. Ia sempat melompat untuk mengambil kunci apartemen yang digantung Chansung di sebuah kaitan dinding.

Gerakan Seungmin begitu lincah, dalam sekejap Ia berhasil keluar dari apartemen tersebut tanpa sempat mencari sepatunya. Seungmin memutuskan untuk mengunci Chansung dari luar, namun tak bisa diperkirakannya pria itu berhasil menghadang pintu sebelum benar-benar tertutup.

Seungmin menyerah, Ia melemparkan kunci itu pada wajah Chansung lalu berlari menuju lift. Namun apa yang didapatinya begitu mengerikan, pria bermarga Hwang itu melemparkan linggisnya pada Seungmin. Hampir saja kepala Seungmin terkena hantaman kalau Ia tidak cepat menghindar.

Masalah kronis, tiba-tiba saja kedua kaki Seungmin terasa lelah. 'Tidak boleh, Paman Chansung masih mengejar di belakang.' Seungmin kembali menguatkan dirinya untuk berlari.

Morning Star | Stray KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang