Biarawati yang ditemui Jisung ternyata adalah seorang suster yang mengayomi sebuah panti asuhan. Seungmin yang saat itu bersamanya merupakan anak yang sering mampir ke panti.
Dan mereka berdua menjadi harapan baru Jisung tepat di hari pertama mereka bertiga bertemu.
Mungkin kalian tidak akan percaya, tapi ketika Jisung diantar pulang oleh suster tersebut, Ibu sama sekali tidak memarahinya. Malah hari itu Ibu bersikap sangat baik dan tidak berlaku seperti biasanya.
'Apa ada aura religiusnya?' pikir Jisung kebingungan.
Berkat mereka berdua, setidaknya Jisung mengalami cuti siksaan selama sehari. Walau pada akhirnya ia tetap dikurung lagi di dalam kamar bak gudang itu.
Tidak apa. Sekarang Jisung sudah punya kuncinya. Menyelinap kabur dan memastikan kondisi agar tidak ketahuan sudah menjadi kebiasaan barunya. Harapan dan kebahagiaan baru, Jisung yakin akan hal itu.
Awalnya Jisung ketakutan memikirkan tidak ada seorang pun yang akan menerimanya selain Jyunhao. Tapi sekarang ia punya Kim Seungmin yang sering bermain dengannya di taman terdekat.
Tanpa sadar Jisung jadi menggantungkan diri pada lelaki manis itu.
Seungmin berbeda jauh dengan Jisung, ia dibesarkan di keluarga yang penuh kasih sayang dan tentunya normal. Anaknya sedikit tegas dan sensitif, tak jarang mereka sering bertengkar.
Walaupun begitu, Seungmin tetap anak baik yang punya banyak teman. Hampir setiap harinya Jisung berkenalan dengan anak-anak baru.
Meskipun terkadang situasinya menjadi sedikit sulit ketika Seungmin tidak datang dan membiarkannya main dengan anak-anak yang tidak terlalu dikenal. Berkomunikasi pun sulit karena harus menggunakan tulisan.
Andaikan mereka Seungmin, mungkin Jisung akan merasa nyaman karena anak itu mengerti bahasa cadelnya. Tak hanya itu, Seungmin pun tahu dasar bahasa isyarat karena pernah diajarkan suster.
Tapi akhir-akhir ini anak itu menghilang tanpa kabar. Jisung pernah bermain sendirian di taman karena tidak ada Seungmin. Suster yang memang selalu berjalan melewati kawasan itu tak jarang menemani Jisung sebagai pengganti Seungmin.
Ketika menanyakan kabar pada suster pun, Jisung tidak mendapat jawabannya. Memang akhir-akhir ini Seungmin tidak lagi mampir ke panti. Keluarganya juga putus kontak.
Hari ini pun sama.
Tidak ada Seungmin, dan Jisung bermain sendirian. Anak itu duduk di atas ayunan sambil mengayun-ngayunkan kakinya. Taman bermain sedang sepi dan tidak ada anak-anak seumurannya yang pergi bermain.
Terkadang rasa kesepian itu mengundang pertanyaan-pertanyaan yang tak pernah terpikirkan.
Sebagai contoh...
'Apa karena keluarganya Seungmin bahagia jadinya ia tidak pergi bermain lagi?'
'Bagaimana kalau aku berada di posisi Seungmin?'
'Seungmin kan baik dan ramah, makanya disayang keluarganya... Kalau aku...'
Pertanyaan random yang tanpa sadar dapat menghancurkan dirinya sendiri. Terlalu lama memikirkan jawaban yang tidak berujung membuat Jisung jatuh pada sebuah kesimpulan.
'...kata Ibu aku cacat. Mungkin karena itu aku tidak disayang.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Morning Star | Stray Kids
Fiksi PenggemarMencari arti kata 'bahagia' dalam keterbatasan hidup. ©Kyrumie, 2019.