Seungmin itu anak kesayangan.
Anak tunggal dengan wajah manis dan sikap yang baik. Lelaki bermarga Kim itu cukup terkenal di lingkungan tempatnya tinggal juga di lingkungan panti asuhan. Dimanapun Seungmin berada, ia akan diterima.
Semua berkat citra keluarganya. Keluarga Kim terkenal hangat di lingkungannya. Sang Ayah mengikuti banyak kegiatan bakti sosial sedangkan sang Ibu turut mengikuti pelayanan di sebuah panti asuhan.
Seungmin yang memang sehari-harinya selalu dijemput sang Ibu, terbiasa untuk pergi main di panti asuhan. Bahkan ia sudah akrab dengan para suster maupun anak-anak panti yang tinggal disana.
Tak jarang sekalipun kalau Ibu tidak pergi ke sana, Seungmin akan tetap pergi untuk membantu juga bermain.
Dan hari ini, Seungmin ingin bertemu dengan teman baru di panti asuhan.
"Ibu! Seungmin pergi ke panti asuhan ya!" teriak Seungmin kegirangan. Tak lama Ibu datang menghampirinya dengan sebuah helm sepeda.
"Hati-hati ya, jangan nakal sama anak baru." nasehat sang Ibu sambil memakaikan Seungmin helmnya. Sang anak mengangguk lucu, "Iyaa Ibu!"
Dengan beberapa kudapan yang ditaruh di keranjang, Seungmin mulai mengayuh sepeda kecilnya menuju panti asuhan.
Hari ini cerah, anak manis bermarga Kim itu menunjukan senyumnya pada semua orang yang menyapanya di sepanjang jalan. Kayuhannya pada sepeda semakin dipercepat, sampai-sampai ia tak sadar ada seorang pelajar yang lewat di depan sepedanya.
Refleks Seungmin menahan nafas ketika dirasa tubuhnya jatuh dari sepeda karena ketidakstabilan keseimbangan. Badannya hampir saja terbentur aspal kalau pelajar tersebut tidak menangkapnya.
Seungmin mengedipkan matanya ketika dirasa orang itu menepuk-nepuk pipinya khawatir, "--dik? Adik? Baik-baik saja kan? Duh, jangan pingsan!"
Kepala Seungmin malah pusing mendengar pertanyaan beruntut dari pelajar tersebut. Tapi ketika matanya tak sengaja melihat label nama yang tersemat di seragam itu, kesadarannya entah kenapa kembali secepat kilat.
"Christopher Bang."
Pelajar SMP yang terkenal nakal dan menjadi buah bibir di lingkungannya. Seragamnya kerap kali berantakan dan Ia memiliki banyak bekas luka kelahi di wajahnya. Tetangga-tetangga sekitar seringkali menjadikan lelaki blonde itu bahan gosip mereka.
Sampai-sampai Ibu pernah memberi peringatan pada Seungmin, "Seungmin hati-hati ya kalau bertemu kakak nakal itu di jalan!" Tapi siapa sangka sekarang Seungmin tengah berada di dalam dekapan pelajar SMP tersebut.
Sekarang apa yang akan terjadi?
Walaupun Chris belum melakukan apapun, tampaknya rumor yang dibicarakan tetangga-tetangga merupakan sebuah kebenaran. Seragam lelaki blonde itu berantakan juga telinganya ditindik, tampak menyeramkan.
Apa Chris akan melakukan sesuatu padanya? Memalak uang misalnya?
Hanya dengan memikirkannya sudah membuat Seungmin gemetaran takut. Anak manis itu memilih untuk menutup matanya berpura-pura pingsan.
"Aduh, kenapa nggak nyahut? Jangan-jangan benaran pingsan?" Chris masih panik karena Seungmin tak kunjung bergerak dalam dekapannya. Chris takut-takut saja kalau anak SD itu pingsan, secara nanti Ia yang harus bertanggung jawab atas kesalahannya yang tiba-tiba lewat di depan sepeda.
Seungmin merasa bersalah setelah mendengar kepanikan Chris. Di luar dugaan, kepanikan lelaki blonde itu membuat Seungmin tidak lagi merasa takut.
"Seu --Seungmin nggak apa-apa Kak..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Morning Star | Stray Kids
Fiksi PenggemarMencari arti kata 'bahagia' dalam keterbatasan hidup. ©Kyrumie, 2019.