Hari Sabtu dan hari Minggu adalah dua hari yang santai bagi Chan. Ia dan adik-adiknya dapat menghabiskan waktu bersama di rumah. Tapi hari ini --tepatnya hari Sabtu, Chan memutuskan untuk beribadah bersama di Gereja.
Terpaksa mereka berempat duduk di barisan belakang karena terlambat. "Beruntung sekali kita tidak duduk di luar," Sebelumnya Felix berkata, membuat Chan sempat menengok ke belakang, memperhatikan petugas sedang mengarahkan umat yang terlambat untuk duduk di luar.
Di tengah ibadat, Jisung menuliskan pesan pada Seungmin lewat sobekan kertas. "Kalau aku tidur, salahkan tempat yang kurang oksigen ini." setelahnya ia menutup mulutnya berusaha menahan hasrat untuk menguap.
Tentu saja Seungmin tidak akan diam, ia menggoyang-goyangkan bahu Jisung agar lelaki manis itu bangun dari tidurnya. Mereka tak sadar kalau Chan yang duduk di sisi lainnya selalu mengawasi.
"Apa sih?" tanya Chan dengan bahasa isyarat karena tidak mau mengganggu keheningan di dalam Gereja, apalagi sedang ibadah.
"Jisung tidur lagi waktu homili!" adu Seungmin tidak terima.
Keputusan akhir, Chan bertukar tempat duduk dengan Seungmin lalu membangunkan si tupai dengan tepukan ringan di pipi.
"Jisungie, jangan tidur," peringat Chan lupa untuk memakai bahasa isyarat. Namun tak masalah, Jisung mengerti karena gerak bibir lelaki blonde itu mudah dipahami.
"Terlalu hening kak, lagipula tidak ada teks yang muncul di layar infocus itu. Aku tidak mengerti, mendengar pun tidak bisa."
*layar infocus yang dimaksud disini biasanya diarahkan pada dinding kososng dekat altar. Layarnya menampilkan kegiatan ibadah yang sedang berlangsung. Lirik lagu dan bacaan doa yang harus diserukan bersama akan dimuat dalam bentuk teks yang muncul di bagian bawah layar.
Chan terdiam ketika membaca penuturan Jisung. "Tapi usahakan jangan tidur, ini tempat ibadah! Bukan kasur!" tuturnya dengan ekspresi galak.
Jisung mengiyakan lalu mencoba keras untuk tetap terjaga. Matanya terfokus pada layar infocus yang menampilkan wajah sang pastur. Menafsirkan kalimat lewat gerak bibir memang cukup menyulitkan, karena itu terkadang Jisung lelah melakukannya.
Chan sendiri kelabakan, terdiam dalam lamunannya. Membayangkan jika dirinya berada di posisi Jisung. Benar juga, pasti akan terasa bosan karena terlalu hening. Jisung yang berusaha membaca gerak bibir saja tampak kesulitan.
Acara Gereja pasti hanya akan terasa membosankan baginya. Terlalu hening karena hanya mengandalkan teks yang muncul di layar bagian bawah. Itu pun muncul hanya ketika bagian pembacaan doa bersama dan lirik lagu madah pujian.
Sambil menjalankan ibadah, mata Chan tak henti-hentinya mengawasi ketiga bintang. Tampaknya tidak ada masalah pada Seungmin dan Felix. Namun Jisung kembali menyita perhatiannya.
Lelaki tupai itu menatapi teks yang muncul pada layar infocus. Kebetulan sekali saat ini paduan suara sedang bernyanyi. Jisung membaca lirik lagu tersebut dalam diam. Kemudian melirik sekitar, orang-orang di sekitarnya tampak ikut menyanyi mengikuti paduan suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Morning Star | Stray Kids
FanficMencari arti kata 'bahagia' dalam keterbatasan hidup. ©Kyrumie, 2019.