[25] Something Change

3.2K 568 206
                                    

Maaf aku menelantarkan work ini selama sebulan.

Sebagai gantinya, chapter ini panjangnya dua kali lipat dari biasanya.

Wuf U💕

Felix segera berjalan menuju pintu rumahnya ketika mendengar suara ketuk bersahutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Felix segera berjalan menuju pintu rumahnya ketika mendengar suara ketuk bersahutan. Senyumnya mengembang seiring tangannya memutar kenop pintu untuk dibuka.

Harum parfum yang disukainya tercium. Tanpa sadar kedua tangan mungilnya menggenggam erat tongkat yang sejak tadi ia bawa.

"Hi, Seo." sapanya malu-malu.

Lelaki bermarga Seo itu tersenyum, malu-malu ia menarik satu tangan Felix untuk digenggamnya. "Ayo?" ajaknya.

Felix tersenyum samar sembari mengangguk. Mereka pergi setelah yang lebih tua membantu si freckles dengan sepatunya. Dengan tangan bertautan, Felix merasa lega. Sekalipun hari ini suara Changbin terdengar berbeda dari hari biasanya.

Jisung tak mengerti dengan dirinya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung tak mengerti dengan dirinya sendiri. Tentang dirinya yang mudah memutuskan hubungan dengan orang lain. Pertama orang tuanya, kedua Chan, dan sekarang Seungmin.

Jisung sendirian. Lelaki Han itu tentu sadar. Tapi egonya ini sulit diajak kompromi. Buktinya ia masih menghindari Seungmin, juga pesan Chan tidak dibalasnya sampai sekarang.

Lalu apa yang harus dilakukannya sekarang?

Padahal matahari sudah hampir berada di atas kepala. Dan Jisung menyesali perbuatannya tanpa melakukan apapun. Ia hanya diam, menunggu pesan dari Minho lalu memisahkan diri dari kerumunan siswa lainnya.

Hutan lebat tidak membuat lelaki manis itu ketakutan sekalipun ia berjalan sedikit tertinggal dari rombongan. Memang sekolah memutuskan untuk pergi ke hutan sebagai tempat darmawisata dengan tujuan menambah pengetahuan juga belajar cara bertahan hidup.

Jisung heran, padahal Korea Selatan sendiri sudah termasuk ke dalam negara maju. Baginya kegiatan seperti ini tidak ada gunanya selain untuk refreshing.

"Fuh..." Jisung menghela nafasnya berat. Matanya menatapi punggung teman-teman lain yang berkumpul dan membicarakan hal menyenangkan. Jauh berbalik dengan keadaannya sekarang.

Morning Star | Stray KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang