[20] You And Night

3.2K 601 100
                                    

Harusnya tengah malam ini Chan sudah tertidur --kalau ia tidak mengambil pekerjaaan tambahan tentunya. Dengan Felix yang sekarang tengah tidur di pundaknya, Chan masih setia duduk di sofa untuk meyelesaikan file-file di laptopnya.

Sebuah panggilan menginterupsi kegiatannya. Untuk sesaat Chan mengalihkan atensinya pada benda kecil persegi panjang tersebut. Tertera nama Han Jisung di layarnya.

Sedikit was-was ketika mendapati adiknya itu menelepon duluan, pasalnya Jisung tidak bisa mendengar, dan lagi situasinya terasa ganjal.

Panggilan diputus sepihak, bahkan di saat Chan belum sempat mengangkatnya. Namun beberapa menit kemudian handphone Chan kembali berdering menandakan adanya sebuah panggilan masuk. Lekas lelaki blonde itu menerimanya sebelum Felix terusik dari tidur karena suara dering yang mengganggu.

Kali ini panggilan video.

"Huks.... Ka Cannnn!!!"

Kalimat itu langsung terdengar begitu panggilan tersambung. Di ujung sana Jisung tengah menenggelamkan kepalanya di bantal. Wajahnya tidak terlihat.

Chan kebingungan. Ia ingin menyuruh Jisung untuk menunjukkan wajah tapi teringat kalau adiknya itu tidak bisa mendengar. Membuat bahasa isyarat pun percuma kalau tidak dilihat.

Detik berikutnya Jisung menunjukkan wajah. Kedua mata sembab dan pipi digembungkan. Tidak menggemaskan, Chan khawatir melihatnya. Apalagi kedua alis adiknya itu menukik tajam.

"Mahu hulang!" sungut Jisung.

"Masih satu malam, besok baru aku jemput." balas Chan dengan bahasa isyarat.

Air mata kembali menetes, Chan semakin khawatir dibuatnya.

"Jangan menangis, sudah malam, kenapa kau belum tidur?" tanya Chan berusaha mengalihkan topik pembicaraan. Gerakan tangannya menjadi semakin cepat, mulutnya pun dibuka lebar-lebar.

Jisung di seberang sana masih memerhatikan kakak sulungnya. Handphonenya ia sandarkan pada kepala ranjang dan kedua tangannya mendekap bantal.

"Kanen Ka Can, Ceungmin, cama Pilis."

Senyum terukir ketika selesai mengatakan kalimat itu. Chan dengan sengaja menunjukkan layar pada Felix yang tidur bersandar di bahunya. Lalu kembali menyandarkan handphone pada monitor laptop.

"Seungmin sudah tidur di atas." jelasnya kemudian.

Sempat hening beberapa saat sebelum akhirnya jari telunjuk Jisung bergerak menunjuk-nunjuk kamera. "Ka Can akal! Uda malem api ndak tidul!" serunya diakhiri kekehan.

"Aku masih ada pekerjaan! Dasar!"

Tidak ada jawaban, Jisung sibuk tertawa dan Chan menunggu respon adiknya sambil mengetikkan revisi di laptop.

Diam-diam Chan tersenyum kecil, tawa Jisung menjadi mood-nya malam ini. Ia berhasil menghentikan tangis adiknya. Setidaknya Chan cukup puas dengan hal itu.

"Ka Can tidul ihhh!"

"Iyaa Han Jisung,"

"Tidul kaaaa!!"

Nada suara Jisung semakin meninggi, terpaksa Chan menurutinya lalu memutuskan panggilan setelah memastikan kalau Jisung juga akan lekas pergi tidur.

Laptop dimatikan lalu diletakkan di atas meja depan sofa. Chan kemudian menggendong Felix di punggungnya. Dengan lembut ia membaringkan si adik di ranjang.

Morning Star | Stray KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang