#20

20 11 32
                                    

"sosis.. mana sosis?" Sr

Soora tidak seperti biasanya, kali ini dia bangun lebih pagi untuk menyiapkan pakaian dan hal lainnya untuk bersekolah tanpa yura. Soora sedikit kesal dengan yura yang tiba-tiba memutuskan hal itu, sepi. itu yang dirasakan soora saat ini.

"ini dia.." Sambil membuka bungkus sosis satu persatu dan menaruhnya di tempat bekalnya.

Karena yura, soora menjadi anak yang sedikit pendiam dari sebelumnya dan satu lagi alasan moodnya berantakan akhir-akhir ini. suga?

"kenapa yura tega padaku? huh!" Racaunya tak jelas dan tak sengaja mengiris tangannya cukup dalam dikarenakan pisau yang ia gunakan untuk  memotong sosis.

"aww.. aish, merepotkan saja." soora dengan cepat memcuci tangannya dan mengambil kotak P3K yang menggantung di dinding ruang tengah.

Setelah memberikan obat merah dan melapisi tangannya dengan perban, soora kembali ke dapur mengurus sosisnya.

"sayang sekali sosis ini." Lalu membuang salah satu sosis yang terkena bercak darah.

Tin... Tin...
Suara klakson mobil yang terdengar dari depan rumah.

"ah.. dia sudah datang." Sr

Tanpa membuang waktu lama, soora menutup tempat bekalnya lalu mengambil tas yang ia tumpu di bahu sebelah kananya dan keluar menghampiri mobil itu.

Soora mengunci rumah dan berbalik mendapatkan suga yang sudah bersandar pada pintu mobil.

"mian.. aku sedikit lama." Sr

"anieyo, aku juga baru sampai.. masuklah." Sambil membukakan pintu mobil untuk soora.

Soora memasuki mobil dan menunggu suga yang berputar menuju kursi pengemudi.

"kau tidak takut sendirian dirumah? hantu? perampok?" Sg

"ani. aku tidak takut." Sr

"oh, aku baru liat perempuan yang tidak takut dengan hal seperti itu." Sg

Soora hanya tersenyum tipis menanggapi bagaimana suga memulai percakapan dengan sedikit kaku. bukan kaku. tapi dingin. begitulah suga, berbicara, menatap, berperilaku.. semuanya tidak lepas dengan wajahnya yang datar, hanya sesekali kau bisa melihat suga tersenyum. menjadi hal yang cukup langka.

Sesampainya mereka sekolah dan masih dengan suga yang fokus memarkirkan mobilnya dengan teliti. perfeksionis. itu juga salah satu sifatnya.

"gomawoo." Saat soora memegang pintu, tangannya tertahan karena suga menggenggamnya.

"nanti kalau pulang jangan kemana-mana.. ingat yang kemarin, aku rasa mereka tidak akan berhenti semudah itu." Sg

Soora hanya mengangguk lalu keluar mobil menuju kelasnya.

Suga yang mengekor dibelakang melihat ada yang aneh dengan tangan soora, perban.

Saat sampai di kelas, masih tidak ada orang sama sekali karena mereka berangkat lebih cepat dari biasanya.

"tanganmu kenapa?" Sg

Soora langsung melihat tangannya lalu menyembunyikan tangan berbalut perban itu di belakang tubuhnya. "gwenchana.. ini hanya teriris pisau." Sr

"hati-hati. kalau memotong sesuatu jangan mengkhayal, jadinya pasti akan seperti itu.

"hm." Serta anggukan dari soora.

Tok.. Tok..

Keduanya berbalik ke sumber suara.

"suga hyung, temani aku ke kantin sebentar.." Tak lain ialah taehyung dan jimin yang ada di sampingnya.

Our Key [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang