#22

26 9 10
                                    

"jinjja.. kepalaku.. hah." Sr

1.57 PM

"ini sudah mau pulang, dia pasti sudah menungguku di parkiran." Sr

Soora sangat malas dan tidak ingin rasanya berhubungan lagi dengan orang itu (suga) tapi karena tidak mau memperkeruh masalah, dia hanya bisa pasrah.

Soora mengambil tasnya dan minuman kaleng yang suga berikan untuknya lalu keluar dari UKS menuju parkiran.

"aish.. kepalaku, ayolah.." Sr

Tuk..

Karena masih menunggu beberapa menit lagi untuk jam pelajaran selesai, soora duduk di kursi ujung lorong yang biasa teman-teman suga yang lainnya berkumpul, sambil meminum minuman kaleng tadi.

"ah mashita.. " Sr

Ingin menghapus rasa bosannya ia lebih memilih membaca apa yang ada di kaleng itu. "pantas enak.. ini rasa stroberi." Itu rasa kesukaannya.

"kau mau ini? aku beli dua, siapa tau kau mau."

Soora terkejut langsung berbalik ke samping dan ternyata ada seorang laki-laki tampan yang menawarkan minuman, soora merasa pernah bertemu dengannya tapi entah dimana.

"huh?" Sr

"ini ambillah jika kau mau."

"n-ne.. ah.. yeonjun bukan?" Sr

"ternyata kau masih mengingatku." Yj

"tentu saja." Sambil tersenyum manis.

"kau suka stroberi?" Yj

Itu pertanyaan yang soora pikir dia pun sudah mengetahui jawabannya tapi karena soora mengerti jadi apa salahnya menjawab dengan baik-baik. "eoh.. neomu-neomu-neomu chua.. aku yakin tidak ada yang tidak menyukai stroberi di dunia ini." Sr

"benarkah? tapi temanku tidak menyukainya." Yj

"jinjja?!! aku harus memberinya penjelasan tentang stroberi.. ini adalah rasa surgawi, atau lidahnya yang-aigoo.." Soora menunjuk-nunjuk tidak jelas menggelengkan kepalanya lalu kembali fokus dengan minumannya.

Yeonjun hanya terkekeh dengan tingkah lucu soora, itu membuatnya ingin mencubit pipinya.

Soora yang sedikit risih dengan yeonjun yang sedari tadi melihat ke arah pipinya. "apa yang kau lihat? ada sesuatu di pipiku?" Sambil memeriksa pipinya.

"a-ani, kau lucu.. hehe.." Yj

Itu membuat soora tidak dapat berkata dan pipinya.. merah seperti tomat siap panen karena malu.

Kringg.. Kringg..

"ah-aku harus pergi, minumannya gomawoo~"

Belum mendengar balasan darinya soora langsung bergegas pergi dari sana.

"annyeong~" Ucap soora sambil menundukkan kepala 90°.

"annyeong.."

"jinjja kiyowo." Yj

...

"eh? hh-belum ada siapa-siapa-hh." Soora berhenti di depan mobil suga dengan nafas tidak beraturan karena terlalu terburu-buru berlari.

"huh.. aku haus." Sr

(author : baru juga minum sekaleng tadi mba :"v)

Tuk..

Gluk. Gluk. Gluk.
Sampai tegukan terakhir ia mendongakkan kepalanya agar minumannya tidak tersisa sedikit pun.

Dan habis. soora mengembalikan kepalanya ke posisi awal, dan saat itu juga..

"ekkh. mashitt--uh kamjagiyaa!" Sr

Tak sadar saat itu juga suga sudah berada didepannya karena terlalu kaget soora melempar kaleng itu ke dada suga.

"aish-mian.." Sambil membersihkan noda minuman tadi yang tertumpah di baju suga.

"hm.. gwaenchana, kajja kita pulang." Sg

"a-ani.. kemejamu.." Sr

"gwaenchana, aku punya banyak dirumah.. masuklah." Sambil membukakan pintu mobil untuk soora.

Tanpa basa basi soora langsung duduk.

Dijalan mereka sama sekali tidak berkutik, itu karena kejadian tadi yang membuat mereka canggung satu sama lain, sebenarnya suga tidak tetapi sikap soora yang membuatnya tidak berani memulai pembicaraan.

"soal tadi lupakan saja.." Sg

Soora tidak merespon tapi hanya menatap suga sebentar lalu memalingkan wajahnya ke arah jendela.

"apa yang aku katakan di kantin itu, bisa saja berubah setiap saat kan? jadi jangan masukkan ke hati." Sg

"..."

"kau masih marah? baiklah." Tiba-tiba suga memberhentikan mobilnya di tepi jalan.

Soora sontak kaget karena sedikit trauma dengan suga semenjak kejadian tadi siang.

"tatap mataku." Sg

Soora masih bergumul dengan pikirannya sambil menggerakkan jemarinya. takut, itu yang soora rasakan sekarang dan entah apa yang akan terjadi  kedepannya, hanya Tuhan yang tahu.

"ehm.. kau dengar aku? mungkin kau trauma tapi aku tidak akan membuat hal yang tidak-tidak padamu, jadi tatap aku." Sg

(author : kok gw jadi mikir deddy corbuzier ya? :V)

Soora langsung menatap suga sedikit ragu tapi mau tidak mau dia harus melakukan itu.

Mereka sekarang saling menatap satu sama lain.

Suga dengan otak yang sedikit jahil mulai mendekatkan wajahnya.

Soora melihat itu langsung menutup matanya. "wae? kau mau aku menciumimu?" Ucap suga dengan nada menggoda.

Soora mendengar kata itu langsung memalingkan wajah tapi dagunya ditahan oleh telunjuk suga.

"hei mau apa? kau belum menjawabku." Sg

"yoongi.. jika tidak ada yang ingin kau bica-" Sr

"aku terkadang bertanya-tanya, kenapa kau lebih memilih memanggilku yoongi padahal lebih banyak yang memanggilku suga. hm.. tapi tidak apa, aku suka jika kau memanggilku dengan nama itu." Sg

Sebenarnya suga sangat mengingini bibir merah merona yang soora miliki itu tapi jika tetap melanjutkannya, lantas apa bedanya dia dengan pria bajingan di luar sana.

Suga juga melepaskan dagu soora yang kini memalingkan wajahnya karena takut? malu? entahlah.

Suga kembali menyalakan mobilnya.

Dan soora, pipinya sudah memerah sekarang. walaupun ia masih teringat dengan kejadian tadi bukan berarti rasa sukanya ke suga menghilang begitu saja.



♥ ♥ ♥

hai semua, jangan lupa vote & comment ya!
i hope u guys enjoy this story :*
sorry for typo v:

kependekan lgi ya? mian :(

Our Key [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang