#25

13 6 10
                                    

*typo UwU





FLASHBACK ON

"yura-yaa.."

"ne? ada apa appa?" Yr

"yura suka roti ini kan?" Ucap pria sambil mengeluarkan sebungkus roti daging dari kantong putih lalu memberikan roti itu.

"uwahh.. appa!" Sembari mengambil roti lalu menatap lawan bicaranya dengan mata yang berbinar-binar.

"tenang saja.. appa juga sudah mencobanya, itu buatan nona sarah asal yura ta-- ekh anak ini." Ucap seorang pria yang bernama seungwoo itu.

"..."

"mashitta?" Sw

"..."

Dia hanya melihati putri semata wayangnya memakan roti isi daging dengan lahapnya sampai tak sadar dirinya juga ikut membuka mulutnya.

"hmph.. mwap-shitta!"

"ohh.." Sw

*nyam.. nyam..*

"yak! appa belum makan kan?! ini ambil lah sepotong.." Yr

"ani! appa sudah makan tadi disana, appa sudah kenyang." Sw

Yura dengan tangan yang masih memegang roti daging kini menatap tajam appanya tak percaya.

"benarkah?" Yr

"eoh. makanlah, appa mau kebelakang dulu." Sw

"hm.. baiklah." Yr

*lanjut makan*

"dasar anak kecil." Ucapnya sambil tertawa kecil.

Sampai di dapur ia mengambil segelas air putih.

Gluk.. gluk... gluk..

"ekh.." Sw

Krukk.. krukk

Tatapannya kini beralih ke perut yang berbunyi itu, tak lama ia melangkahkan kakinya ke arah kulkas dengan tangan yang mengelus permukaan sumber suara tadi.

*membuka kulkas*

'tidak ada apa-apa?!' Batinnya.

Tap.. tap.. tap..

"appa? cari apa?" Yr

"ah?! a-anu apa hanya mencari angin saja haha.." Sw

"eh? mwoya?! appa aneh.." Yr

"yak! yura jam segini tidak tidur? yura sudah menghabiskan roti tadi kan?" Sw

"Bukan begitu, tapi appa! pensilku sudah mau habis, aku perlu yang baru." Ucap gadis kecil berumur 7 tahun itu sambil memperlihatkan pensil yang bisa dibilang seukuran dengan kelingking anak kecil.

"ah benarkah? baiklah, jika yura punya pekerjaan rumah letakkan saja itu diatas meja nanti appa kerjakan, sekarang tidurlah." Sw

"jinjja?" Yr

"eum.." Ucapnya lembut menatap kearah yura yang juga tersenyum padanya lalu pergi dengan senangnya.

Seungwoo hanya bisa pasrah lalu mengambil uang receh yang ada di jaket yang biasa ia gunakan untuk keluar rumah entah kemana.

---

"*** won."

*memberikan uang*

"terima kasih."

Seungwoo kini memegang 1 batang pensil yang sama sekali belum diraut.

Selama perjalanan seungwoo menatap ke sekeliling sambil menendang kerikil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Key [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang