Happy Reading ❤️
Malam yang sepi , setiap hari pun begini. Setelah belajar selama 1 jam, Leta duduk termenung di depan balkon kamarnya.
Leta merenungkan semua yang terjadi pada hari ini tentang pertemuannya dengan Bella dan Ana, pertemuannya dengan Bang Marcell, dan pertemuannya dengan sosok yang Leta yakini sebagai makhluk tak kasat mata yang hanya bisa di lihat oleh mata Leta.Leta kembali teringat sesuatu yg terjadi dengan dia dengan Galang.
Flashback on
"Galang datang dari mana ?"
"Dari khayangan"
"Wahhh, Galang titisan miper ya, atau mungkin Galang pacarnya miper ??" Tawa Leta tak bisa dibendung lagi. Galang bisa membuat suara hujan tak terdengar di kuping Leta.
Galang tersenyum melihat tawa Leta yang begitu cantik di matanya.
Suara tawa Leta tak terdengar lagi.
"Galang ngapain disini ? Kok gak pulang?"
"Gue gak tega liat lo kedinginan disini, sendirian,dan ini udah sepi banget,mana hujan lagi."
"Galang bisa anterin Leta pulang?
"Dengan senang hati. Yaudah yuk , keburu malem nanti ada tuyul beneran."
"Ishhh , kok Galang nakut-nakutin Leta sih."
"Jangan takut , ada gue"
"Btw rumah lo dimana, gue bukan google maps jadi gue gak tau arah."
"Nanti Leta kasih tau."
"Yaudah pegangan, gue mau ngebut."
"Jangan ngebut, jalanan licin, habis hujan."
"Tenang aja kalo sama gue dijamin aman lah."
Leta tersenyum senang ternyata ada juga teman sebaik Galang di dunia nyata.
"Makasih Galang."Motor merah milik Galang pun melesat menerobos jalanan yang sepi.
Flashback off
Leta bersyukur kepada Tuhan karena dihari pertama Leta masuk sekolah baru, Leta sudah memiliki banyak teman.
Tak terasa sudah pukul 23:00.
Leta harus segera tidur jika tak mau terlambat bangun besok.~~
Pukul 05:30
Leta sudah siap dengan seragam sekolah rapi dan duduk di ruang makan rumahnya, sendirian. Menikmati segelas susu coklat dan roti dengan selai strawberry kesukaannya yang dibuatnya sendiri. Semuanya serba sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Violleta
Teen FictionDibalik kepolosan dan kesederhanaannya terdapat sebuah luka mendalam, luka yang hanya bisa disembuhkan oleh SESEORANG yang dengan nekatnya masuk melewati pintu yang sudah ditutup rapat rapat oleh si pemilik hati.