1.7 CALON PACAR

24 2 0
                                    

Tenang Ta, gue bakal perjuangin lo kali ini, gue ga bakal ngelepas lo lagi dan gue ga bakal biarin lo terluka.
~Daniel~



Leta sudah kembali bersekolah seperti biasa.

"Ta, lo kemarin ga masuk kemana?"

"Ohhh.. Kemarin Leta pergi sama Mama."

Itulah jawaban yang sudah disiapkan Leta dari semalam, kalau-kalau ada yang menanyainya.
Ternyata benar, Bella pagi-pagi sudah menghujam nya dengan berbagai pertanyaan.

Proses belajar mengajar pun berjalan lancar.
Seorang Guru berperawakan tinggi sedang menuliskan sesuatu didepan sebelum seseorang masuk ke kelas Leta.

"Permisi Bu"

"Ohh Iyaa, ada apa Pak?

"Ini Bu ada titipan buat Violleta."

Itu Pak Erik satpam disekolah Leta.

"Ohh baik Pak. Letaa sini." panggil Bu Dina.

"Iya Bu" Leta berjalan mendekati Bu Dina.

"Ini, titipan buat kamu." Leta menerimanya dengan bingung.

"Maaf, tapi ini dari siapa ya Pak?"

"Kata mas nya, bapak tidak boleh memberitahu namanya. Neng Leta lihat sendiri di dalamnya."

"Eumm... Terimakasih ya Pak." sambil membungkuk hormat.

"Iya neng sama-sama. Kalau gitu saya pamit, Permisi Bu."

Setelah Pak Erik pergi, Leta membawa bungkus tadi ke mejanya.

"Dari siapa Ta?." tanya Bella.

"Ga tau nih, nanti aja lah Leta buka."

Bella dan Leta kembali melanjutkan aktivitas belajarnya.

Jam istirahat sudah berbunyi lima menit yang lalu.
Leta sedang berjalan sendiri di koridor sekolah, sambil membawa sepucuk surat yang ada di dalam paket tadi.
Leta membaca berulang-ulang kalimat tersebut.

"Di makan ya. Gue ga tau apa yang lo suka. Tapi kalo LO mau tau apa yang gue suka baca huruf kapital nya."

_calonBFU_

Leta masih memikirkan siapa pengirim paket tersebut.
Paket yang isinya adalah sebuah coklat dengan pita pink diatasnya.
Yang lebih membingungkan lagi tertera tulisan calonBFU

"Ini maksudnya apa coba, siapa yang ngirim?"

Berbagai pertanyaan muncul di kepala Leta.
Leta berjalan menyusuri koridor tanpa melihat sekeliling nya.
Leta tak menyadari bahwa dia sekarang sudah berada di zona dangerous.
Zona dimana tak ada satu orang pun berani masuk kesana, kecuali geng geng sekolah.

"Hah? Leta dimana?" mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

"Hai Ta. Ketemu lagi ya kita."

"Kenapa Bang Marcell ada disini?"

"Ini tempat gue, dan lo sekarang udah masuk ke kawasan gue."

Marcell mendekati Leta dengan tatapan tajam.
Leta berusaha lari, tetapi tangannya dicengkeram erat oleh Marcell.

"Lepasin tangan Leta Bang. Leta mau ke kelas."

"Ga, gue ga akan ngelepasin lo lagi. Gue udah lama nunggu lo, dan sekarang lo udah disini."

"Lepasin Bangg, atau Leta teriak nihh."

"Hahahah, lo mau teriak sekenceng apapun juga ga bakal ada yang denger suara lo."

ViolletaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang