0.8 BOCAH TENGIL

51 8 0
                                    

JANGAN PELIT VOTE DAN KOMEN
AUTHOR SAYANG KALIAN😍

Jangan mudah meletakkan perasaan, bisa saja perasaan dia ke kamu cuma "biasa biasa saja".

Mata pelajaran dikelas Leta sekarang adalah Olahraga.
Berhubung Pak Awan sedang ada acara, murid-murid di persilahkan untuk berolahraga semaunya.
Tapi Leta lebih memilih duduk,diam, dan menyaksikan daripada ikut panas-panasan di lapangan itu.

"Leta, ayo dong lo kan bisa main bola voly, ajarin kek"

"Manja banget sih Bel, udah main sendiri aja, gak liat apa mataharinya lagi bahagia."

Sudah satu bulan lebih Leta bersekolah di SMA BHINEKA dan Leta juga mengikuti berbagai ekskul salah satunya yaitu Ekstra Bola Voly.
Selain Bola Voly, Leta juga mengikuti ekskul musik, dance, dan tari.

Leta pun menjadi anggota OSIS dan menjabat menjadi Sekertaris OSIS.
Karena keikutsertaannya dalam berbagai kegiatan Leta menjadi gadis yang diingat oleh para guru.

"Ahh lo mah alasan mulu, yaudah deh gue olahraga sendiri aja."
Bella menghentakkan kakinya, memasuki lapangan bola voly.

"Yaudah Bellaaaa, Leta ke kelas yaaaaa"
Teriak Leta.

"Iyaaaaaaaaa"

~~


Sebenarnya Leta tak benar-benar ke kelas, dia mampir ke kantin untuk menyejukkan badan dan membeli minuman.
Kantin masih sepi karena memang masih jam pelajaran, mungkin para guru killer sedang mengajar di kelas-kelas saat ini makanya tidak ada satu murid pun yang berani keluar kelas.

"Buk, Es teh nya satu Buk"
"Es teh nya satu ya Buk"

Satu detik.....
Dua detik......
Tiga detik.....

"Ekhmmmm, gak usah ngelihatin gue sampai segitunya kali, gue tau kok gue itu ganteng."

Ohhh si bocah tengil ternyata.

"Apasih, Leta kira tadi itu tuyul, tapi kayannya Leta salah deh, hahahahhaha Bukan Tuyul ternyata, tapi lebih serem daripada tuyul."
Leta terbahak, masih ditempat yang sama.

Terlalu asyik mungkin sehingga Leta tak tau, jika Galang sudah tidak ada di hadapannya.

"Lohh, kemana si bocah tengil?"

"Lo ngomong apa tadi?"
Galang tiba-tiba muncul dibelakang Leta.
Leta yang terkejut hanya bisa cengo ditempatnya.

"Hah? Kok Galang ada disini ?"

"Udahlah capek ngomong sama lo, anak onta"

Leta salah apa sih Ya Tuhan, perasaan ditinggal mulu dari kemarin.

Es teh yang mereka pesan pun sudah siap, kedua insan itupun menikmati dengan santai seperti tak ada orang yang boleh mengganggu mereka berdua.

"Lang?" panggil Leta.

"Paan?"

"Dihh, ketus amat sih jawabnya, Leta kan manggilnya baik-baik."

ViolletaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang