1.1 Untuk Saat Ini

28 3 0
                                    


Kenapa Matematika itu lebih sulit dari Sejarah?, karena memperhitungkan masa depan tak semudah mengenal masa lalu.


Tugas lagiiii, tugas lagi, kapan selesainya coba. Otak Leta udah penuh nihh, pusing."

Leta duduk sendirian di Ruang Tamu, hanya ditemani buku-buku pelajaran yang membuat kepalanya pening.

"Ckk ngeluh mulu lo, namanya sekolah ya pasti banyak tugas lah, makanya jangan molor terus lo kerjaannya, baru dikasih tugas segitu aja ngeluh, gimana mau punya pacar."

"Apasih, Jomblo diem aja deh, sok-sokan nasehatin orang dianya sendiri main mulu, gak pernah dirumah."

"Cieeee marah, canda dek gue, jangan dimanyunin lah bibirnya."

"Tau ahh ngeselin lo bang, minggir sana Leta mau lanjut lagi."

Leto tak beranjak dari sana, dia duduk disofa yang dijadikan sandaran oleh Leta.

Drrrt drrrt
"Ponsel lo bunyi tuh, dari cowok kayanya."

Leta mengambil ponsel tersebut dan melayangkan tatapan sinis kepada Leto, sebelum sifat usilnya keluar.

Dilihatnya nama yang tertera di ponselnya itu
BocahTengil🐒 is calling.............

(Lah tumben-tumbenan telpon)

Leta pun menerima panggilan dari Galang.

"Woyy Leta."

"Astagaaaa, santuyy bambank."
Leta dengan cepat menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Eheheh yamaap."

Dengan ekspresi bingung
"Ngapain malem-malem gini telpon, gak biasanya"

"Gue gabut nih dirumah, keluar yuk, kayaknya lo juga lagi stress."

(kesambet apaan dah ni bocah) batin Leta

"Traktir Leta makan yaa, Leta juga laper belum makan."

"Ckk bisa gak sih lo yang ikhlas gitu kalo jalan sama gue."

"Yaudah kalo gak mau, Leta gak mau nemenin keluar."

"Iya iya gue beliin Nasi Goreng kesukaan lo nanti."

"Yeayyyy, oke deh, jemput Leta dirumah ya."

Tuuttt tuttt

Leta buru-buru mengakhiri sambungan telponnya.

"Eh eh mau kemana lo, mau pergi gak bilang-bilang dulu sama abang, kena karma tau rasa lo.

"Leta mau pergi sama temen bang, nguping mulu sih kerjaannya."

Leta berlari ke kamar untuk mengganti baju.

Setelah sepuluh menit berada di kamar, Leta keluar dengan setelan kaos berwarna biru langit dan celana selutut, sehingga menampilkan kaki jenjang miliknya.

ViolletaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang