30

4.5K 399 15
                                    

Paginya Hyunjin sudah terbangun. Namun,ia masih tetap memeluk Ryujin sambil memejamkan mata.

Tak lama Ryujin terbangun.

"Hyu," panggil Ryujin.

"Yaang bangun,kita gak sekolah?" ucap Ryujin lagi sambil memainkan bibir Hyunjin.

Hyunjin membuka matanya yang langsung menatap Ryujin.

"Kita gak sekolah?" ucap Ryujin lagi.

"Hari ini tanggal merah." ucap Hyunjin.

"Oh ya? Kok aku gak tau." ucap Ryujin.

"Cek aja di kalender." ucap Hyunjin.

Hyunjin melepaskan pelukannya lalu berjalan menuju kamar mandi.

Ryujin memandang punggung Hyunjin.

"Masih marah dia?" gumam Ryujin.

Ryujin pun beranjak menuju kamar mandi yang ada di kamar.

Setelah mereka selesai mandi,mereka duduk di sofa yang dari kemarin mereka tempati.

Hyunjin menyalakan tv.

"Kamu masih marah?" tanya Ryujin.

"Engga." ucap Hyunjin dengan mata yang terfokus pada tayangan di tv.

Ryujin mendengus.

"Iya,kamu kecewa sama aku." ucap Ryujin.

Hyunjin tetap fokus pada tayangan di tv.

"Ish." ucap Ryujin.

Ryujin menarik-narik tangan Hyunjin.

"Yaang,udahan dong marahnya." ucap Ryujin.

"Diem,Ryu." ucap Hyunjin.

"Aku gak bisa di diemin lama-lama gini,yaang." rengek Ryujin.

"Kamu beda banget ih,terus dingin banget sama aku." ucap Ryujin lalu memeluk lengan Hyunjin.

Hyunjin menghela napasnya lalu menatap Ryujin.

Ryujin menatap Hyunjin dengan tatapan memelas.

"Udahan ya marahnya?" ucap Ryujin melas.

"Kalo aku gak mau?" tanya Hyunjin datar.

"Kamu jahat banget." ucap Ryujin melepaskan pelukannya lalu membelakangi Hyunjin.

Ryujin menangis. Dia memang sedang dalam masa sensitif akibat gejala PMS.

Hyunjin yang mendengar isakan Ryujin pun menoleh.

Hyunjin memajukan tubuhnya untuk memeluk Ryujin dari belakang dan menaruh dagunya di bahu Hyunjin.

Hyunjin menyerah. Ia sudah tidak bisa mendiami Ryujin lebih lama lagi.

"Jangan nangis,sayang." ucap Hyunjin

"Kamu jahat. Aku kan udah minta maaf sama kamu,tapi kamu malah terus ngediemin aku,ini udah mau hampir 2 minggu kamu ngediemin aku kaya gini." ucap Ryujin di sela isakannya.

"Sstt,udah udah,aku udah gak marah yaang,jangan nangis." ucap Hyunjin dengan intonasi seperti sedia kala.

Ryujin menoleh ke samping dan menatap Hyunjin.

"Beneran?" ucap Ryujin.

Hyunjin mengangguk lalu mengecup bibir Ryujin sekilas.

"Aku gak bisa lama-lama diemin kamu." ucap Hyunjin.

Ryujin pun membalikan badannya,sehingga ia berhadapan dengan Hyunjin.

Hyunjin terkekeh melihat muka polos Ryujin yang berderai air mata dan hidungnya memerah. Menggemaskan.

𝗚𝗮𝗹𝗮𝗸 // 𝗛𝘄𝗮𝗻𝗴𝗦𝗵𝗶𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang