1

50.8K 4.1K 1.3K
                                    

Author POV

Naya berkali-kali membetulkan kacamata nya yang nyaris jatuh, rambut panjangnya yang dikuncir dua terus bergerak tak karuan karena dia berlari tergesa-gesa menuju kantin. Bel istirahat udah berdering sejak 15 menit yang lalu.

Karena tadi guru fisika meminta bantuannya untuk membawa buku tulis menuju ruang guru, lalu wali kelas mengajaknya ngobrol selama kurang lebih 10 menit di ruang guru, dia jadi terlambat datang ke kantin.

Dan sekarang dia panik, sudah pasti dia dimarahi seseorang karena terlambat ke kantin.

Sesampainya di kantin, dia langsung berjalan ke arah seorang siswa yang udah duduk bersama dua orang siswa lainnya di meja paling ujung.

Sesuai dugaannya, orang itu menatap tajam ke arahnya.

Brakk!!

"Udah berapa kali gua bilang?! Jangan telat datang ke kantin, pas bel istirahat berdering langsung ke sini! Masa gua harus kelaparan gara-gara nunggu lo datang ke sini." Ucapnya, yang tak lain adalah Kim Junkyu.

Putra dari pemilik sekolah ini.

"Maaf, tadi wali kelas ngajak aku ngob-"

"Gua gak mau denger penjelasan lo. Gak penting. Sekarang cepetan antri ambil makan siang buat gua!" Suruh Junkyu,

Naya pun mengangguk dan langsung bergegas masuk antrian untuk mengambil makan siang.

.

Tap!

Naya meletakkan nampan berisi makan siang dengan perlahan dan hati-hati di depan Junkyu.

"Ck! Keburu gak napsu makan gua! Lo kelamaan ngambil nya!" Junkyu natap Naya jengkel,

"Maaf, tadi antriannya pan-"

"Ke atap yuk!" Junkyu memotong omongan Naya,

Dia ngajak Han alias Jisung dan Ben alias Yoonbin ke atap sekolah.

"Kuy lah!" Kata Ben sambil berdiri duluan,

Mereka pun otw menuju atap dengan jalan barengan bertiga, Junkyu jalan di tengah dan Naya ngekorin dia dari belakang.

"Woy, babunya Junkyu!"

Panggil seorang siswi bikin Naya menghentikan langkahnya.

"Iya?" Tanya Naya,

Siswi itu ngasihin sebuah kotak kado ke Naya, "Kasihin ke Junkyu, bilangin dari Shuhua kelas 12-E!" Suruhnya dengan seenak jidat,

Naya mengambil kotak kado itu dan mengangguk pelan. Sampai akhirnya lari menyusul Junkyu yang udah jalan lumayan jauh.

Song Naya.
Bukankah namanya terlalu bagus untuk disia-siakan? Jelas jauh lebih bagus untuk dipanggil Naya ketimbang dipanggil Babu nya Junkyu.

Tapi itu semua bukan hal baru untuk Naya yang baru dua bulan bersekolah di sma sekang ini.

Awalnya, Naya terpaksa harus berhenti sekolah setelah pembagian rapor kelas 11 dua bulan lalu. Tapi dia selamat dari semua itu, karena setelah memutuskan untuk keluar dari sekolah lamanya, dia diberi beasiswa untuk bersekolah di sma sekang.

Semua karena ayah Naya yang kesehariannya bekerja sebagai petugas kebersihan di rumah sakit, berhasil menyelamatkan seorang laki-laki paruh baya yang nyaris ditabrak mobil.

Ternyata laki-laki paruh baya itu adalah pemilik sekolah ini. Karena sangat berterimakasih pada ayah Naya yang sudah menyelamatkannya, beliau memaksa Naya bersekolah di sekolah ini tanpa perlu membayar biaya sepeser pun.

Babu || Kim Junkyu✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang