Babu || Kim Junkyu✔

8

Author POV

Noa membuka helm yang dipakainya dengan hati-hati. Dia masih mengenakan seragam sekolah lengkap.

"Awwww!"

Ia meringis kecil setelah melepas helm dari kepalanya. Sambil menaruh helm di atas jok motornya, Noa menyempatkan diri untuk menatap pantulan wajahnya di kaca spion.

Dan tampaklah wajah tampannya yang bonyok alias babak belur, "Aish! Kim Junkyu sialan!" Umpatnya,

Setelahnya Noa berdiri tegak dan menujukan pandangannya ke pagar rumah yang ada di depannya.

Cukup lama ia menatap pagar rumah di depannya itu, sampai akhirnya dia merogoh saku celana dan mengambil hpnya, dengan ragu dia pun menelfon seseorang.

"Halo? Nay, lagi apa?" Tanyanya dengan canggung,

Dia mendang beberapa kerikil yang ada di depannya, "Engga sih nanya aja. Ngomong-ngomong, bisa keluar sebentar ga?" Tanya Noa lagi,

Hanya butuh waktu satu menit, sampai akhirnya Naya muncul dari balik pagar. Iya, daritadi Noa berdiri di depan rumah Naya.

"NOA, MUKA KAMU KENAPA?!" Tanya Naya kaget,

Pas liat wajah Noa bonyok.
Dia berdiri satu langkah di depan Noa dan mengamati wajah bonyok Noa dengan tatapan khawatir.

Tapi Noa malah diam dan natap Naya serius,

Maaf, lagi-lagi aku gagal bebasin kamu dari Junkyu.

Batin Noa.

"Noa!" Panggil Naya greget,

Noa malah menampakkan cengirannya dan menggaruk kepalanya yang gak terasa gatal sama sekali, "Mmmm ta-di ... Aku ... Jatoh-dari motor, iya jatoh hehe ..." Jawabnya dengan terbata-bata,

Membuat Naya menatapnya curiga.

"Aaaa sakit Nay pelan-pelan." Ringis Noa kala Naya mengobati luka-luka di wajahnya dengan segumpal kapas yang disiram betadin,

Mereka berdua tengah duduk di depan sebuah minimarket yang letaknya tak jauh dari rumah Naya, "Kenapa bisa sampai begini sih?" Tanya Naya sambil menghentikan aktivitasnya sejenak dan menatap Noa serius,

"Jatoh dari motor, kan aku udah bil-AWWWWWW!" Noa langsung teriak begitu Naya menekan lukanya dengan kapas dengan cukup keras,

"Jangan konyol! Aku bukan anak kecil yang bisa dengan mudah dibohongin." Dumel Naya,

"Sakit sumpah ..." Noa memelas dan berlagak mau nangis,

Naya menatapnya gak percaya, "Apa-apaan jagoan yang satu ini, segala berantem sama orang sampai bonyok gini, tapi lukanya dicolek dikit aja udah mau nangis. Dasar cengeng." Ledek Naya sambil tertawa setelahnya,

"Perih banget sumpahhh, rasanya lebih perih daripada sariawan di lidah." Noa masih meringis,

"Lagian kamu berantem sama siapa sih?" Tanya Naya penasaran,

"Sama orang." Jawab Noa sekenanya,

"Yaiya masa sama gorila, maksud aku siapa orangnya? Dan kenapa kamu berantem sama orang itu?"

"Eh mau beli itu gak?!"

Noa malah mengabaikan pertanyaan Naya dengan cara mengalihkan pembicaraan, dia menunjuk ke arah penjual pistol gelembung.

Lagi-lagi Naya menunjukkan tawanya sambil menatap Noa, "Masa preman main pistol gelembung?" Tanya Naya gak habis pikir,

Karena Noa beli sebuah pistol gelembung.