Babu || Kim Junkyu✔

32

Author POV

Dengan wajahnya yang berseri-seri, Naya melangkah masuk ke rumahnya. Dia diantar pulang sama Junkyu barusan.

Begitu masuk, senyumnya memudar perlahan. Karena orang tua nya dan juga Doyoung duduk berkumpul di kursi ruang tamu. Ibunya nangis, ayahnya keliatan marah, sedangkan Doyoung diem terus sejak tadi.

"A-da apa?" Tanya Naya khawatir,

Sambil jalan mendekat ke arah mereka.
Membuat atensi keluarganya itu tertuju ke dia.

Tuan Song Mino menatap marah pada anak gadisnya itu, "Kita memang orang miskin Nay. Tapi kita tetep harus punya harga diri."

Naya mengerutkan dahinya, "Mak-sud ayah apa?" Tanyanya,

"Kenapa kamu masih mau pergi ke sekolah itu, bahkan dengan diperlakukan sebagai babu setiap hari? Kenapa kamu mau diinjak-injak orang lain?" Nada bicara ayahnya mulai meninggi,

Naya kaget bukan main.
Gimana bisa ayahnya tau soal itu?

"Terus apaan ini? Kamu ngerokok?" Kali ini ayahnya menunjukkan sebungkus rokok juga pemantik ke Naya,

Kedua mata Naya membelalak.
Rokok dan pemantik itu milik Junkyu, yang waktu itu Naya ambil pas di atap sekolah. Sayangnya Naya lupa membuangnya dan malah menaruhnya di meja belajar.

"Engga yah, sumpah!" Jawab Naya,

"Terus ini punya siapa?" Tanya ayahnya lagi,

Naya mikir sejenak, "Punya temen Naya."

"Sejak kapan kamu suka bergaul sama anak bandel yang hobi ngerokok?"

Naya udah bingung harus jawab apalagi.
Ayahnya marah besar.
Bahkan keliatan kecewa juga.
Ditambah ibunya yang nangis sejak tadi.

"Mulai besok, jangan pergi ke sekolah itu lagi-"

"Yah, Naya gak bisa. Cuma tinggal beberapa bulan lagi sampai Naya lulus. Naya gak bisa berhenti di tengah jalan-"

"Ayah bisa sekolahin kamu ke sekolah lain!"

"Naya gak mau!"

"Kenapa? Karena anak nya tuan Kim Jinhwan? Kamu pacaran sama dia?! Nay, ayah beneran gak habis fikir, dia nindas kamu selama ini, tapi sekarang kamu mau-mau aja di deketin dia? Beneran udah gak punya harga diri ya kamu?"

Air mata Naya lolos gitu aja.
Dia bahkan gatau harus ngomong apa lagi.

"Kalo masih mau jadi anak ayah, besok jangan berani-berani pergi ke sekolah itu lagi. Jangan berani-berani berhubungan sama anak tuan Kim Jinhwan lagi! Ayah bakal daftarin kamu ke sekolah lain-"

"Dan ayah bakal kerja ratusan kali lebih keras lagi buat biaya sekolah Naya? Dan Naya harus liat ayah makin kurus karena terus-terusan kerja keras sendirian buat ibu, Naya dan Doyoung?! Naya emang gak punya harga diri. Mau-maunya diperlakuin sebagai babu demi bisa sekolah dengan gratis, karena cuma itu satu-satunya jalan Naya bisa sekolah tanpa nambah beban ayah." Ucap Naya panjang lebar memotong ucapan ayahnya barusan,

"Kamu mikir diri kamu hebat kan karena ngelakuin itu? Gak sama sekali Nay. Kamu justru ngelukain hati ayah. Mana ada orang tua yang gak sakit hati kalau tau anaknya ditindas anak orang lain?" Tuan Song Mino pun tak kuasa menahan tangisnya,

Di tengah tangisannya yang makin deras, Naya menyunggingkan senyumnya. Lebih tepatnya senyum kecewa.

"Ayah gak pernah tau kan, gimana frustasinya Naya ngeliat ayah terus-terusan kerja keras sendirian selama ini? Gimana ngerasa bersalahnya Naya karena gak bisa ngelakuin apapun buat bantu ayah. Naya cuma mau ngelakuin yang terbaik supaya gak bebanin ayah sedikitpun. Tapi nyatanya, semua yang Naya lakuin tetep salah di mata ayah."