SUDAH TERBIT. TERSEDIA DI INSTAGRAM @SA_PUBLISHER UNTUK PEMESANAN
🏆1#fiksi remaja 2020 september
2 #fiksi remaja 2021 Januari
1 #acak 2021 Januari
5 #non-fiksi 2021 februari
3 #laga 2021 februari
16 #fiksi ilmiah 2021 april
26 #puisi 2021 april
99...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bertahun-tahun lamanya aku kira luka ini akan sembuh, tapi nyatanya luka ini semakin pilu. Papi, mami . terimakasih atas goresan luka yang menikam dalam di hatiku ini , harapanku suatu saat nanti, hati ini bisa ikhlas"
❄
"Baiklah akan saya pikirkan tentang hal itu. Terima kasih," ucap Ianna seraya beranjak dari posisi duduknya. "Macho, bisakah kamu mencarikan maid yang bisa berbahasa Indonesia?"
"Baik, Nona, akan saya carikan." Macho membungkukkan badannya dan segera pergi.
Tiba-tiba saja ponsel Ianna bergetar, ada panggilan masuk. Ianna mendapat kabar bahwa saat ini Alex sedang mengirimkan anggota inti ke Spanyol. Dengan senang hati, Ianna menunggu kedatangan mereka.
Baru saja Ianna duduk santai, bel mansion sudah berbunyi. Dengan sedikit malas, Ianna berjalan menuju pintu.
"Ana!" seru seseorang itu, Raka.
Ianna mendelik, banyak sekali temannya yang datang. Apakah mereka merindukan Ianna? Ada Raka, Randy, Heru, dan seorang laki-laki asing.
"siapa lelaki ini?" tanya ianna. Lelaki itu mengulurkan tangannya.
"Alex Raden Chandra," ujarnya. Ianna mengangguk lalu mengiring mereka menuju ruang tamu.
Rasanya mansion ini terasa sangat berisik, apalagi saat heru, raka dan randy mulai memperebutkan Ianna. Sedangkan Al hanya menyimak, ia baru saja mengenal ianna tadi pagi. Tidak banyak yang ia ketahui tentang ianna.
"Hello! I'm back!" seru seorang pria yang baru saja memasuki mansion.
"Kakek? Ada apa?" tanya Ianna bingung.
"Kalian sudah berkumpul di sini rupanya. Baiklah, ada sesuatu yang akan Kakek sampaikan pada kalian," ucap Alex berjalan menuju sofa.
"Ada apa, Kek?" tanya Raka sedikit penasaran.
Alex menghela napasnya, menatap satu-satu anak muda di hadapannya. "Kalian akan bersekolah!" serunya.
Kelima anak muda itu menghela napas. "Untuk apa, Kek, sepenting itukah bersekolah?" tanya Ianna mewakilkan.
"Kalian harus berinteraksi. Kakek tau kalian pintar, tetapi kalian tidak pernah bersosialisasi. Itu membuat kakek resah akan lingkup pergaulan kalian yang sangat kecil," ucap Alex menjelaskan. "Kalian sebagai anggota inti." Alex menunjuk anak laki-laki itu. "Harus menjaga Ianna," perintahnya.
"Baiklah, kek!" jawab mereka berempat.
❄
Hari ini adalah hari pertama Ianna bangun pagi setelah sekian lama. Ianna segera beranjak dari kasurnya untuk bersiap-siap sekolah. Hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja, Ianna sudah siap dengan seragam sekolahnya.