SUDAH TERBIT. TERSEDIA DI INSTAGRAM @SA_PUBLISHER UNTUK PEMESANAN
🏆1#fiksi remaja 2020 september
2 #fiksi remaja 2021 Januari
1 #acak 2021 Januari
5 #non-fiksi 2021 februari
3 #laga 2021 februari
16 #fiksi ilmiah 2021 april
26 #puisi 2021 april
99...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Jangan suka memilih milih teman, jika kalian membutuhkan mereka. Kalian hanya akan terlihat seperti seorang penjilat'
❄
"Maafin aku, Ris. Aku suami yang buruk. Mohon maafkan aku," ucap Kaisar dalam pelukannya.
"Aku memaafkanmu, Mas." Ucap Risa tersenyum, ia tahu bahwa selama ini Kaisar telah diberikan ramuan aneh oleh Erlina, namun ia hanya diam melihatnya.
"Aku bersyukur karena kamu masih hidup dengan keadaan baik-baik saja." Kaisar melepaskan pelukannya dan mengelus rambut Risa dengan lembut.
Jujur, Risa sedikit kecewa dengan Kaisar karena perlakuannya dimasalalu, namun ia yakin bahwa Kaisar akan memperbaiki semua kesalahannya.
Kaisar sungguh berterima kasih kepada Ianna karena memberikan kesempatan untuk bertemu dengan Risa. Rizki juga telah memaafkan Kaisar dan memberikan kesempatan kedua untuknya.
"Astaga, Ianna lupa ada meeting malam ini," ucap Ianna mulai menjalankan rencananya supaya kedua orangtuanya dapat makan malam dengan romantis.
"Oh iya, Rizki juga ada meeting. Kalian silakan makan malam bersama, saja, ya. Orang sibuk harus segera berkerja" ucap Rizki langsung merangkul Ianna dan keluar dari restoran itu.
Sepeninggalan kedua anaknya, Kaisar dan Risa makan malam bersama dengan perasaan bahagia, tanpa mengingat kejadian masa lalu yang menyedihkan.
Mereka sudah menjadi keluarga yang utuh dan berbahagia sesuai harapan Ianna. Ketahuilan, ini adalah usaha Ianna selama bertahun-tahun, hingga sampai di titik ini.
❄️
Caca: [Nanti malam ada yang nantangin lo balap, jangan lupa datang!]
Me: [Iya, bawel.]
Ianna langsung menutup layar kunci ponselnya dan membanting stir menuju arena balapan yang sudah dijanjikan.
Baru saja Ianna akan memasuki arena balapan, sebuah omelan berhasil membatalkannya.
"Ianna! Kenapa lo gak bilang-bilang, sih?, kalau mau balapan. Untung aja Caca kasih tau gue," protes Luna dengan pakaian tidurnya menghampiri mobil Ianna.
Ianna langsung keluar dari mobilnya. "Lo ngapain ke sini? Pulang sana, malu-maluin aja pakai baju tidur segala." Ianna menghela napas.
Melihat Luna seperti itu membuat Caca serta kelima lelaki anggota Inti yang menemani Ianna tertawa. Gadis itu mengerecutkan bibirnya.