Namun saat di perjalanan...
"Eh eneng, sendirian aja" ucap seorang pria berandalan, sambil mencoba menyentuh Aleya.
"Apaan sih" Aleya menepis tangan pria yang ingin menyentuhnya.
"Wah main kasar ya.." ujar pria lain yang sekarang berjalan mengitari Aleya dengan tatapan seakan akan melihat sebuah santapan.
"Minggir" Aleya berusaha mengindar, namun kedua pria tersebut makin mendekat.
"Mau kita apakan ini bro?" tanya salah satu pria kepada pria satunya.
"Hmm ba—"
bugh!
"Brengsek!"
Aleya tersentak kaget saat Leo tiba tiba datang menolongnya.
bugh!
Satu lagi tinjuan diberikan Leo kepada berandalan tadi. Kedua berandalan tadipun lari terbirit birit dari hadapan Aleya dan Leo.
"Lo nggak lecet kan? belum di apa apain kan?" tanya Leo sambil meneliti setiap bagian Aleya.
"Lo ngapain nolongin gue?" pertanyaan Aleya membuat Leo menghentikan aktivitasnya.
"Berbuat kebaikan apa salahnya sih?" ujar Leo tersenyum manis ke Aleya. Sedangkan Aleya merasa aneh dengan tingkah Leo.
"Motor lo kemana? tumben jalan kaki?" tanya Leo lagi, yang merasa heran karena Aleya tidak membawa motornya.
"Gue gadai" jawab Aleya santai.
"Kenapa?"
"Buat bayar hutang"
"Ohh"
Setelah itu Leo tersadar dengan benda yang tak ada di sakunya. Leo pun mencari benda tersebut.
"Ngapain lo?" tanya Aleya yang merasa risih karena Leo yang sendari tadi menunduk dan mencari sesuatu di bawah kaki Aleya.
"Nih nyari ini" jawab Leo setelah mendapatkan benda yang tadi ia cari.
"Rokok? Lo ngerokok?" tanya Aleya sambil mengernyitkan dahinya.
"Kenapa? Mau?"
"Ogah"
Aleya memperhatikan gerak Leo yang mengirup dan membuang asap rokok. Ia sedikit heran, tapi ditutupinya dengan sikap tak peduli.
"Jangan bilang ke Reyna kalo gue ngerokok" ujar Leo tiba tiba
"Kalo gue mau bilang ke Reyna gimana?" tantang Aleya.
"Ya udah, paling nama gue di coret dari KK" jawab Leo dengan tawa garingnya.
Aleya berusaha untuk tidak peduli, namun hatinya selalu bertanya.
Kemudian Aleya mulai melangkah pergi, namun di tahan oleh Leo.
"Gue anterin" dengan begitu Leo membuang puntung rokoknya dan berjalan menuju motornya sambil menggandeng tangan Aleya.
"Nggak usah pegang pegang juga kali" Tepis Aleya kemudian naik ke motor Leo.
"Kalo nggak mau gue pegang berarti mau dong ya mengang gue" goda Leo saat Aleya telah duduk di motornya.
"Ogah"
"Ya udah"
Leo mulai melajukan motornya melewati komplek komplek, namun ia tak tau dimana letak rumah Aleya.
"Rumah lo dimana?" tanya Leo sedikit berteriak karena angin yang menghalangi pendengaran mereka.
"Ha?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Aleya
Ficção AdolescenteTingkah laku? Etika? Perbuatan dan Perkataan tak menjamin dapat menilai isi hati seseorang. Seseorang yang bertingkah laku baik, etikanya baik, perbuatannya baik, dan perkataannya baik, belum tentu menggambarkan isi hatinya. Bisa saja ia berpura pur...