"Lo serius?"
"Hm."
Rosie yang tadinya ingin kembali tidur di kelas, sontak menoleh saat mendengar suara sang Romeo.
Cuih.
"Oci! Mau kemana Lo woi!" Teriak Lisa yang kaget karena pergerakan super tiba-tiba dari temen sebangkunya itu.
Kaget dong coi, baru juga dia mau ngucap Alhamdulillah karena akhirnya istirahat, eh dikagetin sama kelakuan aneh Rosie.
"Lilis, temen Lo mau kemana tuh?" Tanya Yuju, toaknya kelas 10-2.
Mata Lisa menyipit ke luar kelas, "oh, itu mau menelin kak Mark lagi."
"Astaghfirullah."
"Halo Kakangnya Adinda Rosie! Mau kemana nich?" Rosie merangkul badan Mark, menggeser badan abang Jinyoung menjauh darinya.
Mark melepas rangkulan Rosie. "Bukan urusan Lo."
"Dek, gak usah ganjen. Abang laporin bang Chanyeol, dibanting kamu." Jinyoung menyeret Rosie agar berdiri jauh dari Mark, like kucing yang abis jatuh dari got.
Rosie bersedekap, "Ih Abang apasih! Aku tuh emang laper."
"Ya kalo laper makan aja sana sama temen kamu, gak usah ikut-ikut Abang."
"Aku gak ngikutin Abang kok, tapi ngikutin kak Mark. Ya kan kak." Rosie menghaluskan suaranya saat bicara dengan Mark.
Mark mendengus kesal.
Geli ih digodain sama adek kelas.
"Dek! Sana ah, Abang cubit nih."
"Apasih sibuk bener. Ini kak Mark, kak Jaebum, sama bang Momon juga gak riweh kok kayak Abang."
"Mereka diem, tapi ngebatin dalem hati."
"Sok tau."
"Abang emang tau."
"Alah ba–– loh kakang mau kemana?? Tunggu Adinda!" Rosie berlari mengejar Mark yang entah sejak kapan berjalan meninggalkan tempat itu.
Disini Rosie sekarang, duduk disamping Mark dan teman-teman abangnya.
Gakpapa duduk dampingannya dikantin dulu, sapa tau ntar berlanjut ke pelaminan. Cihuy. Pikir Rosie.
Sebenernya dari tadi Jinyoung udah ngusir Rosie, tapi ya namanya juga keras kepala, gak bakal mau lah si Valentino ini.
Eum... Valentino Rossi.
Garing ya? Ok skip.
"ROSIE KU SAYANG!!" Jungkook berlari mendekat, merentangkan tangannya bersiap untuk memeluk.
"Diem atau gue bakar Lo." Ancam Rosie begitu jaraknya dengan Jungkook berkisar dua meter.
"Kamu jahat sama aku?" Jungkook merubah raut wajahnya, layaknya orang yang dikecewakan.
"Heh Bambang, Lo gak liat gue lagi memadu kasih sama Kakang?"
"Apaan! Udah sini sama gue aja yok, gak usah ganggu dia lagi." Jungkook menarik lengan Rosie.
"Lepas! Aku gak suka ya dipaksa kayak gini!"
Maklum gais, Rosie sama Jungkook itu anak teater. Jadi ya begitu deh, penuh drama dihidupnya.
"Berisik, pergi sana." Kata Mark.
Eh?
Rosie menatap Mark dengan wajah yang astaghfirullah minta di slepet. "Cieee kak Mark cemburu yaaa."
"Najis."
"Ih gakpapa kali kak kalo mau cemburu, aku ikhlas kok."
"Gak."
"Cihuy cemburu ya cie aduh jadi maloe aku uhuyy."
"Pergi Lo."
"Ih salting yeaaa adududuh lutcunyaahh."
"Gue banting Lo."
"Iya iya ini gue pergi. Btw, kalo mau banting jangan disini kak. Tapi dikamar. Ahayy!"
"ROSIE! ABANG BILANGIN BANG CHANYEOL YA KAMU GANJEN GITU!!"
"APASIH ABANG ATUR-ATUR HIDUP AKU."
"Woi anjir, berisik Lo pada." Kata Kyungsoo yang barusan lewat.
How about this chapter?
Rosémunk.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANJEN ✅
Fanfiction[Complete] Klasik, Rosie suka Mark tapi Mark nya dingin kayak kulkas berjalan. "Hai, sayang!" "Berisik!" Written on Bahasa Indonesia