Semenjak hari dimana Rosie dan juga Mark bermalam mingguan bersama, mereka semakin dekat. Setiap hari, Rosie yang biasanya berangkat bersama Jinyoung, kini harus berangkat bersama Mark karena ajakan lelaki tersebut. Oh tentu saja, dengan senang hati Rosie mengiyakan.
Bukan hanya berangkat sekolah bersama, mereka berdua juga sudah terbiasa makan dikantin berdua.
Ingat, hanya berdua.
Dan jika biasanya Rosie lah yang akan menghampiri Mark, maka sekarang Mark lah yang akan menghampiri Rosie di kelasnya.
Seperti hari ini, Mark menghampiri Rose di kelasnya yang sedang sangat ramai karena banyak anak kelas lain. Sebelum ke kantin, Rose sempat menyombongkan diri ke teman sekelasnya yang langsung dibalas teriakan tak terima.
Ya namanya juga haters, biarin ajalah.
"Mau makan apa?" Tanya Mark begitu mereka mendudukan diri di salah satu sudut kantin.
Rosie berpikir sejenak sebelum menjawab, "Soto pake nasi sama es teh aja deh, kak."
"Yaudah sana pesenin." Ujar Mark dengan wajah datarnya.
Rosie memejamkan mata dan menghela nafas, menahan diri untuk tidak menjambak rambut Mark.
Mark melirik Rosie sebelum tertawa pelan. "Bercanda, udah Lo duduk anteng aja disini." Katanya sebelum beranjak dari duduknya.
Tapi sebelum pergi memesan makanan, Mark menyempatkan diri untuk mengacak rambut Rosie sampai berantakan.
"Dasar." Gumam Rosie.
Merasa bosan menunggu Mark, Rosie mengedarkan pandangannya ke sekitar dan menemukan fakta bahwa saat ini semua orang sama-sama tengah menatap ke arah salah satu stand makanan. Rosie membalik tubuhnya untuk melihat apa yang orang lihat. Dan didepan sana, Mark tengah terdiam dengan Wanita cantik didepannya.
Mereka hanya diam, tanpa ada yang mau memulai pembicaraan duluan. Tidak mau menghapus keheningan di kantin yang tercipta karena mereka berdua.
Itu Sana. Wanita yang menghilang kurang lebih setahun lamanya tanpa ada kabar sama sekali, akhirnya kembali dan ingin mengambil apa yang seharusnya menjadi miliknya. Mark Tuan.
"Eh, itu Sana kan?"
"Balikan nih?"
"Terus anak kelas 10 itu gimana?"
"Rosie mah cuma dijadiin pelampiasan doang sama Mark."
"Bukan wah, dia tuh dijadiin dare sama Mark dan temen-temennya."
"Aduh, kasian deh."
"Wkwk biarin sih, salah siapa kegatelan sama Mark."
"Dasar ganjen."
"Anjay, itu Rosie bego."
"Mampus kalo sampe dia bilang sama Jinyoung."
Bisikan-bisikan pedas dari kumpulan perempuan kelas 12 itu, sukses membuat Rosie mematung mendengar fakta yang ia sama sekali tidak ketahui. Dadanya berdenyut nyeri dan kepalanya mendadak pusing. Air mata juga tanpa ia perintah mendadak turun dengan lancar di pipinya. Semua orang memandangnya kasihan dan juga rendah.
Rosie si murid kelas 10, mendadak menjadi bahan gosipan satu sekolah. Dalam hal negatif.
Rosie mengusap air matanya secara kasar sebelum beranjak dan kembali menatap Mark yang saat ini tengah menatapnya pula. Tidak mau berlama-lama, Rosie segera lari dari kantin dan pergi keluar dari sekolah.
Ia ingin membolos sehari saja, urusan kedua abangnya akan ia urus nanti. Yang penting, saat ini ia ingin mengobati hatinya yang sakit.
Mark yang menatap kepergian Rosie, ingin sekali mengejarnya namun tangannya keburu ditahan oleh Sana—sang mantan kekasih sekaligus cinta pertamanya. Sana menatap Mark sambil tersenyum, sebenarnya ada rasa penasaran yang timbul karena gelagat aneh dari Mark.
Tapi ia tahan, sekarang ini ia hanya ingin berlama-lama dengan Mark. Mengenang kembali masa-masa saat mereka bersama dulu.
Mereka berdua itu sempat menjadi kekasih, Mark maupun Sana yang saat itu masih SMP sama-sama jatuh cinta karena terbiasa bersama.
Terlebih, orangtua Mark adalah orang sibuk yang sama sekali tak pernah memperdulikannya. Pulang kerumah hanya jika mereka ingin tidur, setelahnya ya kembali bekerja. Dan Sana sang sahabat sekaligus tetangganya, dengan berbesar hati selalu menemaninya kapanpun Mark membutuhkannya.
Maka dari itu, walaupun Sana sudah pergi meninggalkannya tanpa memberitahukannya sama sekali, ia tak bisa marah karena Sana begitu berarti untuknya.
Mark lupa bahwa ia menyukai Rosie. Mark lupa bahwa ia sudah menyakiti hati Rosie sampai hancur. Mark lupa bahwa ia sudah berjanji pada Chanyeol untuk tidak menyakiti Rosie.
Mark lupa segala hal tentang Rosie.
takitttt...
Rosémunk.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANJEN ✅
Fanfiction[Complete] Klasik, Rosie suka Mark tapi Mark nya dingin kayak kulkas berjalan. "Hai, sayang!" "Berisik!" Written on Bahasa Indonesia