19. Maaf (2)

2.9K 481 18
                                    

Rosie yang sekarang itu beda sama yang dulu. Kalo dulu dia suka tp-tp alias tebar pesona dengan jalan-jalan keliling sekolah, maka sekarang enggak. Dia lebih suka diem dikelas, nulis cerita di Wattpad ataupun stalking idolanya yang sedang hilang gak ada kabar. Bener-bener beda.

Tapi kalo absurd sih masih ya. Cuma mager aja kemana-mana.

Kayak sekarang ini, dia lebih milih main hape dikelas ketimbang makan dikantin sama konco-konconya. Kelas lagi sepi, paling cuma ada satu pasangan yang lagi ngebucin dipojokan dengan cowoknya yang tiduran di meja dan si cewek ngelus rambutnya.

Ewh, Rosie iri.

Rosie berdecak pelan dan mengumpat banyak-banyak dalam hati. Dia tuh aslinya pengen banget ke kantin, tapi males denger hujatan dari netijen yang maha benar alias sekumpulan wanita pembenci Rosie. Rosie heran, kayaknya yang jadi YouTuber itu abangnya, kok jadi dia yang banyak haters?

"Sayang?" Rosie bergidik ngeri menatap Jungkook yang berdiri didepan pintu kelasnya.

Jungkook berjalan menghampiri Rosie dan duduk di bangku yang ada didepan Rosie, milik Yuju. Membalik tubuhnya dan menatap Rosie dengan lembut.

"Kamu gak makan?" Tanya Jungkook.

Rosie menggeleng. "Gak laper."

Jungkook melirik pasangan yang ada dipojokan kelas, lalu menatap Rosie kembali. "Kamu gak pengen kayak mereka?"

Rosie melirik dua sejoli itu sebentar, "Ngapain? Enggak ah." Tolaknya.

Jungkook melengkungkan bibirnya kebawah, gagal sudah rencananya untuk manja-manja dengan wanita pujaannya. Rosie memegang perutnya yang memberontak karena lapar. Ini semua karena Chanyeol yang lagi-lagi menghabiskan setengah dari jatah sarapannya, sehingga ia hanya makan sedikit tadi pagi.

Jungkook yang gak sadar malah menatap ponselnya sebelum pamitan ke Rosie, mengatakan kalau dia mau mabar sama Mingyu dan Bambam di kelas 10-3. Selepas kepergian Jungkook, Rosie meletakkan kepalanya dan menutup matanya agak lama.




Semenit kemudian mata Rosie kembali terbuka begitu merasakan ada aktivitas di sampingnya. Rosie hampir saja jatuh dari kursinya karena kaget dengan kehadiran Mark yang juga menidurkan kepalanya tepat disampingnya—dimeja Lisa.

Mata Rosie berkedip beberapa kali, beda sama Mark yang terkekeh karena gemas dengan wajah Rosie yang tampak bodoh saat ini. Kalau saja ia tak ingat jika Rosie sedang memusuhinya, Mark pasti sudah menarik Rosie ke pelukannya yang hangat.

"Ngapain Lo kesini, kak?" Tanya Rosie setelah berhasil menetralkan jantungnya.

"Mau liat Lo, emang gak boleh?"

"Dih, ngapain liat-liat gue? Mending makan dikantin sama kak Sana aja, lebih kane."

Mark menggeleng, ia tak setuju dengan apa yang Rosie katakan barusan. Lagipula ia dan Sana sudah tidak ada hubungan apa-apa, kan?

Hening. Rosie mengetuk-ngetuk jarinya dimeja sedangkan Mark menatap Rosie.

"Lo gak laper?" Tanya Mark memecah keheningan yang terjalin barusan.

Rosie jadi teringat pertanyaan Jungkook tadi. Jangan-jangan selama ini Jungkook dan Mark adalah kakak adik yang terpisah sejak lama? Ck, apa-apaan isi otaknya ini. Setelah ini mungkin Rosie akan mengurangi waktu untuk menonton sinetron indonesia.

"Enggak."

"Bohong." Tukas Mark.

"Dih—"

"Perut Lo daritadi bunyi." Mark tersenyum miring.

GANJEN ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang