"Assalamualaikum."
"Waalaikum—heh adek gue Lo apain sampe kayak gitu?" Chanyeol yang tadinya sedang tiduran santai di karpet ruang keluarga, segera bangkit dan berlari menghampiri Rosie dan juga Jinyoung yang baru saja datang.
Chanyeol membolak-balik tubuh Rosie karena begitu terkejut melihat penampilan adiknya itu yang lebih mirip pengemis ketimbang anak sekolah. Rosie hanya diam, pasrah dibolak-balik layaknya lembaran buku pelajaran.
"Dek?" Tanya Chanyeol.
Rosie melepas tangan berotot Chanyeol yang berada di bahunya dan pergi berjalan ke kamarnya. Chanyeol juga Jinyoung menatap kepergian Rosie dengan penuh keheranan, sebenarnya hanya Chanyeol karena Jinyoung sekarang sudah pergi juga ke kamarnya, berusaha menghindar dari pertanyaan yang akan Chanyeol berikan padanya.
Chanyeol memutar tubuhnya. Kosong. Tak ada siapapun selain dirinya di ruang besar itu.
"Lah?" Chanyeol mengendikan bahunya lalu kembali ke kegiatan awalnya, menonton TV.
Rosie Menutup pintu secara perlahan, tubuhnya lemas seperti tak punya energi lagi. Rosie yang biasanya punya nafsu makan tinggi, kini tak punya sedikitpun niat untuk makan. Mulutnya terasa hambar. Mungkin istirahat selama seminggu cukup bagus untuk hati, jiwa, pikiran dan raga Rosie.
Katakan Rosie lebay, tapi memang begini Rosie yang sesungguhnya. Dia bukanlah wanita kuat yang tahan banting, dia sudah pernah terluka sebelumnya.
Rosie mendudukan dirinya di kursi belajar dan memandang foto dirinya bersama Mark yang diambil saat mereka makan sehabis menonton film. Rosie sudah lelah untuk menangis, ia rasa air matanya juga sudah habis karena terlalu banyak dikeluarkan.
Wanita remaja itu melamun.
"Kok Lo jahat banget sih kak sama gue?" Gumamnya sembari menatap tangannya yang sudah diperban oleh Jinyoung tadi.
Tok tok tok
Rosie melirik pintu kamarnya sebelum berkata, "masuk aja, gak aku kunci."
Orang yang mengetuk pintu tadi—Jinyoung masuk dan tak lupa menutupnya kembali, mengambil duduk di kasur Rosie dan memandang lekat adiknya itu. Rosie memandang Jinyoung, Abangnya itu pasti sudah mandi jika dilihat dari rambutnya yang basah dan juga baunya yang wangi.
"Dek." Panggil Jinyoung.
Rosie hanya diam.
"Besok main yuk."
"Kemana?" Lirih Rosie.
"Pantai mungkin? Kan kamu juga udah lama pengen ke pantai lagi. Nanti kita pergi bertiga, sama bang Chanyeol juga." Jinyoung berusaha membujuk Rosie.
Rosie mengangguk pelan. Lalu hening kembali. Jinyoung sebenarnya ingin bicara panjang lebar pada Rosie, tapi sepertinya ini belum waktunya. Ia akan membiarkan Rosie beristirahat dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANJEN ✅
Fiksi Penggemar[Complete] Klasik, Rosie suka Mark tapi Mark nya dingin kayak kulkas berjalan. "Hai, sayang!" "Berisik!" Written on Bahasa Indonesia