"Woi adeknya Jinyoung!" Panggil Namjoon atau Momon dari kejauhan. Rosie menoleh, berdecak kesal dan ngehampirin kakak kelas yang paling reseh kedua setelah Bobby di hidupnya.
"Apaan?" Katanya judes.
"Galak bener. Jinyoung mana?"
"Sakit, kemaren hujan-hujanan sama bang Chanyeol."
"Dih hujan doang sak––"
"Mereka berendem di air es sambil ujan-ujanan." Kata Rosie memotong perkataan Namjoon.
"Ha?"
"Punya Abang dua gak ada yang beres semua otaknya." Gerutu Rosie sembari berlalu dari hadapan Namjoon.
"Eh bujank,"
"Gue cewek."
"Oh iya." Lisa menepuk jidatnya. "Balik sama sapa yu?"
"Gak tau nih. Jalan kaki mungkin." Kata Rosie sambil beresin kotak pensil dan buku-buku di mejanya. Setelah memasukannya ke tas, lantas menggendongnya sembari menatap teman-teman satu kelasnya.
Sebenernya bel pulang udah bunyi dari 30 menit yang lalu. Tapi ya namanya juga anak kelas 10 IPA 2 yang cinta sekolah, jadilah mereka masih setia nongkrong di kelas. Ada yang masih dandan, selfie, nonton drama Korea, main kartu Uno, main Free Fire sambil ngebacot gak jelas, ngelamun.
Pokoknya beragam.
Rosie menggeleng kepalanya, takjub sama temen-temen kelasnya yang luar biasa kompak.
"Pulang woi pulang, jangan pada nyabe." Teriak Rosie yang dibalas lemparan kertas dari berbagai arah.
"WOY SU JANGAN PADA NYAMPAH DONG! BESOK GUE PIKET!" teriakan lantang dari Yuju, sukses membuat kelas hening sesaat.
"Gila."
"Eh kak Ros, pulang sama aa' Badron yuk." Jungkook berhenti didepan Rosie yang sekarang lagi berdiri di depan gerbang sekolah.
"Dih, ogah."
:") Gakpapa kook gakpapa, ayok semangat pdkt-nya.
"Ini udah jam 5 sayang, angkot udah gak ada."
"Ya––"
"Heh."
Rosie menoleh.
Kaget luar biasa begitu ngeliat pemandangan surga dunia ada dihadapannya.
"Loh jodoh, belum pulang?" Tanya Rosie yang dibalas decakan malas dari Mark.Mark menyerahkan helmnya ke Rosie, ya tentu dong Rosie bingung. Ini maksudnya apaan? Mark mau nganterin dia pulang? Atau bawa dia ke KUA?
Oke, kayaknya opsi terakhir itu cuma angan-angan Rosie doang.
Ngeliat Rosie yang cuma bengong dengan mulut menganga, Mark menarik paksa helm yang ada ditangan Rosie dan dipakein.
Rosie nahan napasnya, tiba-tiba syaraf ditubuhnya berhenti gitu aja. Jungkook juga ikutan cengo'.
"Naik."
"Gue disuruh Jinyoung."
Oh, Rosie baru paham. Soalnya kan tadi pagi dia ngambek sama kedua Abang ajaibnya itu, mungkin ini salah satu taktik mereka biar dia berhenti marah.
Dengan semangat yang membara tapi tetep memperhatikan keanggunannya, Rosie segera naik ke motor Mark. Oh tenang aja, Rosie pake celana kok soalnya pelajaran terakhir tadi olahraga.
"Loh sayang kamu ninggalin aku gitu aja? Kata Jungkook yang baru sadar dia ditikung sama kakak kelas.
"Makasih ya, jodoh." Kata Rosie sambil ngelepas helmnya.
"Berhenti manggil gue jodoh Lo." Kata Mark tegas.
Rosie mengernyit sebentar sebelum kembali tersenyum. "Lah kan tadi gue cuma ngomong jodoh, bukan jodoh gue. Cie pengen banget ya jadi jodoh akuuuu, uwwu banget sih kak."
"Berisik."
"Cih ngomong berisik tapi pipinya merah."
"Gue kedinginan."
"Sini sini aku peluk biar anget." Rosie merentangkan tangannya dan berjalan mendekat.
"HEH KEMBARAN LUCINTA, MASUK KERUMAH GAK LO!" Rosie terlonjak kaget, begitu juga Mark yang terkejut sama suara teriakan dari Chanyeol.
"CHANYEOL BANGSAT!"
Sudahkah kamu berbuat baik hari ini? Jika belum, coba Vote cerita ini. Itu udah termasuk salah satu bentuk kebaikan dengan memberikan kebahagiaan buat aku🖤
Rosémunk.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANJEN ✅
Fanfiction[Complete] Klasik, Rosie suka Mark tapi Mark nya dingin kayak kulkas berjalan. "Hai, sayang!" "Berisik!" Written on Bahasa Indonesia