CC | 3

2.6K 328 59
                                    

You're my baby girl

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You're my baby girl.
-Vico Handrana

•••

Vita menatap Karin jengah. Kini mereka di kafe langganan mereka di pusat kota. Mungkin ini sudah kesekian kalinya Karin menceritakan liburannya di Barcelona dua hari yang lalu. Perempuan itu baru sampai kemarin malam dan sudah membuat telinganya pegal mendengar semua celoteh Karin tentang liburannya bersama Arka itu.

"Lo tau nggak, di sana Arka kemarin hampir kepeleset. Ya, gue tawain aja karena sok romantis," kekeh Karin antusias.

Lain sisi Vita bahkan sudah menguap berapa kali semenjak Karin bercerita selama 2 jam non-stop. Bahkan Vita sudah memberi kode dengan tatapan jenuh, namun sahabatnya itu tidak peka juga. Mungkin memang nasibnya dikelilingi oleh orang-orang yang tidak peka.

Butuh sedikit pencerahan, Vita berpura-pura pergi ke toilet. Tentu Karin yang polos itu tidak akan menyadari jika dia sebenarnya berpura-pura. Sesampainya di toilet, Vita langsung menelepon Vico. Tak lama pria itu menerima panggilannya.

"Kamu lagi apa?" tanya Vita lembut.

Vico menggumam kecil lalu menjawab, "Lagi dengerin bacotan Arka. Aku pening."

Vita tertawa kecil, "Poor boy. Aku juga, sih. Udah makan?"

"Udah kenyang aku dengan bacotan tiada akhirnya Arka. Apa liburan seheboh itu?" Keluh Vico mendecak kecil. Samar-samar Vita bisa mendengar suara Arka di seberang sana.

Memang sepasang suami-istri itu aneh. Tapi apa boleh buat jika mereka adalah sahabat terbaik Vico dan Vita.

"Ayo kita liburan," ajak Vita spontan.

Vico terdiam, "Boleh, ntar kita bahas. Sore aku ke rumah ya, see you Babe."

"Ngapain ke ru—" sebelum Vita menyelesaikan ucapannya, Vico sudah lebih dulu memutuskan sambungan.

Rasanya tidak masalah mendengar ocehan antara Arka-Karin, meskipun itu terasa menyebalkan. Namun itu pula yang membuat Vico akhirnya mau diajak berlibur setelah sekian lama.

Liburan, I'm coming, batin Vita lalu kembali menemui Karin yang menatapnya heran. Tapi itu hanya sesaat, Karin—si sahabat aneh, kembali mengoceh meskipun semuanga sudah tidak terasa apa-apa bagi Vita. Pikirannya kali ini hanya diisi dengan bayangan liburan bersama Vico.

***

"Vita, Vico datang tuh, samperin, Nak," ucap Mama begitu membuka pintu kamar Vita.

Chéri ChérieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang