"Aku cemburu saat kamu tersenyum dengan perempuan lain, sungguh."
-Vita Shelynda•••
Vita tidak tahu harus berekspresi seperti apa saat perempuan bergaun pink itu memeluk Vico dengan santainya.
Dalam hati Vita sudah sangat memanas, tapi dia berusaha tetap tersenyum karena dia tidak ingin mempermalukan Vico dengan sifat kekanakannnya.
Tapi mendengar semua orang berteriak balikan membuat Vita merasa sedih dan marah dalam waktu bersamaan. Karena tidak kuat melihat pemandangan menyebalkan itu dan mendengar ocehan tidak mengenakkan itu membuat Vita menjauh dari pusat pesta.
Lihat, bahkan tidak satu orang pun menyadari kepergiannya karena semua orang hanya fokus dengan Vico dan perempuan tak dikenal itu.
Merasa butuh waktu sendiri, Vita kembali ke dalam mobil Vico, merenung di sana. Seluruh pikirannya tertuju pada Vico dan perempuan itu. Entah mengapa, bayangan saat perempuan itu memeluk Vico tidak bisa hilang dari pikirannya.
Vita mengakui jika dirinya cemburu terhadap perempuan itu karena sejatinya, dia sebagai kekasih Vico saja, dia tidak pernah memeluk Vico semesra itu di depan orang lain. Dia terus menjaga sikap agar tidak mempermalukan dan menyusahkan Vico, namun kini, ini balasannya, orang lain jadi semena-mena terhadap Vico karena menganggap dirinya tidak akan marah atau cemburu. Tapi dalam kenyataan, Vita sungguh cemburu.
Dia marah karena dia tidak ingin orang lain memiliki Vico, cukup dia. Karena sulit menemukan pria setampan, segagah, dan se-tidak-peka seorang Vico di dunia ini. Jika ingin jujur, Vita ingin Vico menjadi pelabuhan terakhirnya, membentuk keluarga kecil bersama pria itu. Namun masa depan tidak ada yang tahu, mungkin suatu saat Vico akan meninggalkannya dan menikah dengan perempuan lain.
Tanpa disadari, sebulir air mata jatuh dari pelupuk mata Vita. Dia memang menjadi lemah jika itu berhubungan dengan Vico. Hanya orangtuanya, Karin, dan Sasha—sahabatnya, serta Vico yang bisa membuatnya menangis. Karena semua orang tahu hanya tahu sisi Vita yang kuat, bukan sisi lemahnya.
Ia langsung mengusap air mata itu, tidak ingin merusak riasannya karena mata bengkaknya. "Ah, kenapa kau sangat lemah, Vita? Jangan menangis!" ucap Vita pada dirinya sendiri.
Setelah cukup menenangkan diri, Vita kembali merapikan riasannya lalu turun dari mobil. Dia harus kembali bergabung agar tidak ada yang curiga dengannya, atau mungkin tidak ada yang peduli sebenarnya.
Vita kaget saat keluar dari mobil, dia langsung disapa dengan pria tinggi dan gagah dihadapannya. Wajahnya tidak begitu asing, namun Vita tidak mengingat di mana dia pernah melihat wajah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chéri Chérie
Romance[SIDE STORY OF LOVELY HUSBAND] "Elle est ma chérie." -Vico Handrana "Il est mon chéri." -Vita Shelynda Copyright © 2019 by Iin Eleni Sembiring | @MissTheolland_