CC | 9

2.2K 204 21
                                    

Bukan inginku bersikap seperti ini, hanya saja aku tidak ingin menjadi orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan inginku bersikap seperti ini, hanya saja aku tidak ingin menjadi orang lain. Itu saja.
-Vico Handrana

•••

Setelah pertengkaran yang terjadi di antara Vico dan Vita, keduanya kembali menjalani hubungan seperti biasanya. Namun ada hal yang berbeda kali ini, Vico sedikit berubah, pria itu menjadi lebih memerhatikannya. Tetapi entah mengapa Vita malah merasakan hal yang aneh, seolah Vico bukan lagi Vico yang dia kenal. Seolah Vico berubah menjadi orang lain, berbeda jauh dari Vico.

Mungkin karena selama ini Vita memang mengetahui sifat Vico yang cuek dan tidak peka, kali ini dia merasa malah terbebani dengan perubahan sikap Vico terhadapnya. Terkadang dia rindu sikap Vico yang cuek dulunya. Yang selalu berhasil membuatnya rindu setiap saat. Namun kali ini Vico tiba-tiba terasa seperti pria protektif yang selalu menanyai kabarnya. Sungguh, itu membuatnya tidak nyaman.

Jika kalian berkata Vico berubah karena Vita, maka itu salah besar. Vita tidak pernah meminta Vico berubah, dia hanya ingin Vico berpikir lebih dewasa selayaknya pria dewasa, namun Vico sepertinya mengambil makna lain dari itu, sehingga Vico berubah menjadi pribadi yang bukan dirinya, tetapi menjadi orang lain.

Bahkan beberapa kali kencan bersama Vico, Vita merasa aneh karena Vico benar-benar berubah. Tidak ada lagi wajah egois pria itu, yang ada hanyalah senyum yang terasa dibuat-buat. Jujur, Vita tidak suka Vico yang seperti itu.

Rasanya jika mengatakan hal ini, Vita itu banyak maunya. Disaat Vico cuek dia berharap Vico menjadi pria yang hangat dan perhatian, namun saat Vico menjadi hangat dan perhatian, Vita rindu dengan Vico yang dingin. Kata orang itu hanya butuh penyesuaian saja. Namun rasanya satu bulan cukup untuk menyesuaikan diri dan nyatanya Vita masih merasa asing dengan Vico yang mulai berubah.

Mata indah Vita menatap layar ponselnya dengan kening berkerut. Ada chat dari Vico

Vicoganteng : Kamu dimana? Aku di lobi kampus kamu

Vitvita : Iya, aku otw ke situ

"Gue duluan, ya, guys. Cowok gue udah jemput," ucap Vita kepada teman-temannya.

Teman-temannya langsung berteriak heboh, "Titip salam buat cowok lo ya, Vit. Bilangin kalo udah bosan sama Vita, banyak yang lagi antri," candanya meriah.

Vita hanya tertawa lantang menanggapi lelucon teman-temannya lalu segera pergi. Dia tidak mau membuat Vico lama menunggu.

Begitu melihat mobil Vico, Vita langsung masuk, "Sorry ya Babe, aku lama," ucapnya begitu melihat Vico tersenyum ke arahnya.

"Enggak kok, ih kamu kenapa sampai ngos-ngosan gitu. Santai aja Babe, selama apa pun bakal aku tunggu kok," balas Vico seraya merapikan anak rambut Vita yang berantakan.

Jujur, Vita tidak nyaman dengan perlakuan Vico yang seperti itu. Biasanya Vico akan menjawab, oh kamu datang, padahal rencananya aku tinggal karena lama, dan itulah yang sangat dirindukan oleh Vita sekarang. Dia merasa tidak leluasa dulu saat bersama Vico meskipun dulu mereka sering bertengkar, namun akhir-akhir ini Vico malah selalu mengalah dan berusaha menghindari pertengkaran. Di sisi ini, memang Vico mulai terlihat dewasa, tapi Vita tidak bisa membohongi dirinya jika dia tidak suka dengan Vico yang sekarang.

Chéri ChérieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang