CC | 14

1K 149 18
                                    

Udah, jalani aja dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah, jalani aja dulu.
- Vita Shelynda

•••

Vita menghela napas panjang berulang kali. Kedua tangannya menahan kepalanya yang mulai terasa pusing. Matanya terus tertuju pada beberapa buku di hadapannya yang terlihat seolah mengejeknya. Dia hampir gila saat ini.

Dalam hati dia terus menggerutu perihal dosennya yang tiba-tiba memberikan tugas paper tentang topik yang membutuhkan daya analisis yang tinggi dan harus dikirim melalui e-mail dua jam lagi. Dua jam mungkin waktu yang lumayan banyak, tapi hal itu tidak berlaku bagi Vita yang bahkan belum mulai mengetik satu barispun di laptopnya. Dia sudah memaksa otaknya untuk membaca beberapa teori di buku yang baru dia pinjam di perpustakaan namun semua yang dia baca tidak sedikitpun masuk ke otaknya.

Yang ada di dalam pikirannya hanya Vico, ya, pria brengsek itu.

"Ah, gimana dong?" rengeknya pada dirinya sendiri. Fakta jika dia hanya sendirian membuatnya semakin gila. Meskipun suasana kantin perpustakaan sangatlah ramai, namun ia merasa kesepian dan butuh energi penyemangat agar bisa mengerjakan tugasnya yang entah kapan selesainya itu

Seseorang menepuk bahu kiri Vita pelan hingga gadis itu spontan menoleh. Saat melihat siapa yang berdiri di sisi kirinya, dia spontan membulatkan matanya. Orang itu juga tampak kaget begitu Vita menoleh.

"Eh, lo Vita, kan?" seru orang itu dengan wajah bingung dan kagetnya.

Vita menatap pria itu agak intens dengan dahi berkerut. Dia sedang berusaha mengingat nama orang yang sudah duduk di hadapannya itu. "Hm... Lo yang kemaren pinjamin gue jas lo, kan?" tanyanya ragu.

"Iya. Gue Gilang," kekeh pria itu sembari meletakkan beberapa buku di atas meja juga. Tampaknya dia baru dari perpustakaan, sama seperti Vita.

"Sorry, gue pelupa orangnya," cengir Vita sedikit merasa bersalah.

"Santai aja," senyum Gilang, "gue boleh duduk di sini, kan? Kursi yang lain udah keisi semua soalnya," ujarnya menunggu jawaban Vita.

"Boleh," jawab Vita ramah.

"Lo masih lama di sini, nggak? Gue nitip jagain tas sama buku gue, mau pesen makan dulu," ucap Gilang lagi, "lo nggak makan siang?"

"Oh, sana pesen. Gue udah makan kok," jawabnya berbohong. Padahal kenyataannya dia belum makan siang lantaran bergulat dengan pikirannya sendiri yang sudah buntu total karena tugas yang sangat menjijikkan itu.

Gilang langsung bergegas pergi untuk memesan makan siangnya sedangkan Vita kembali berusaha melawan otaknya yang lambat atau dia harus rela nilainya berakhir dengan mengulang mata kuliah itu lagi. Amit-amit mengulang, dia mau cepat wisuda lalu mencari pria yang mau menikahinya supaya dia tidak terus iri melihat Karin yang selalu uwu dengan Arka.

Chéri ChérieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang