CC | 15

946 150 13
                                    

Seingin itukah untuk berpisah?- Vico Handrana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seingin itukah untuk berpisah?
- Vico Handrana

•••

"Lo ternyata lucu juga," puji Vita di sela tawanya sembari mengusap air mata merembes keluar dari pelupuk matanya karena guyonan Gilang yang tidak ada henti-hentinya. Sejak tadi Gilang terus menghiburnya dengan lelucon yang menurutnya sangat lucu.

"Kan cewek sukanya sama cowok humoris, makanya gue suka ngelucu," kekeh Gilang sembari menepikan mobilnya tepat di depan rumah sesuai intruksi Vita.

"Oh, ada modus tertentu ternyata," cibir Vita lalu turun dari mobil.

Gilang hanya mengedikkan bahunya lalu ikut turun. Dia langsung membantu Vita mengambil barang belanjaannya lalu membawakannya hingga teras rumah gadis itu.

"Makasih," senyum Vita manis pada Gilang.

"Nggak nawarin masuk?" kekeh Gilang memberi kode.

Tentunya Vita yang peka, bukan seperti Vico, langsung menawarkan kunjungan ke rumahnya, "Silahkan masuk."

Gilang menggeleng pelan, "Lain kali deh, Vit. Gue harus cepet pulang soalnya Mama gue butuh belanjaan itu sekarang juga," ucapnya ramah. "Gue pulang dulu, ya."

"Yaudah, lain kali aja. Makasih ya, Lang," ujar Vita, "hati-hati," pesannya begitu Gilang melenggang pergi.

Belum cukup jauh melangkah, Gilang tiba-tiba berbalik arah kembali menghampiri Vita lalu menyodorkan ponselnya pada gadis itu. "Gue boleh minta kontak lo?"

Vita  tersenyum kecil lalu mengambil benda pipih itu dari tangan Gilang, mengetikkan beberapa digit angka di sana lalu mengembalikan ponsel itu, "Ini modus atau gimana?" sindirnya.

Gilang mengedikkan bahunya, "Mungkin," kekehnya lalu benar-benar pergi.

***

Vita sesekali mendecak saat melihat foto yang tersimpan rapi di dalam album foto yang ada di hadapannya. Dia benar-benar bingung sekarang, entah kenapa dia tiba-tiba ingin melihat foto-foto lamanya dengan Vico yang bahkan masih dia isi beberapa waktu yang lalu saat dia dan Vico datang ke rumah neneknya pria itu. Beberapa saat yang lalu, mamanya memberikan tahunya tentang kedatangan Vico. Tadinya Vico mampir ke rumah dan pamit pergi tak lama sebelum Vita sampai. Itu membuat Vita sangat ragu karena dia pikir Vico hanya bercanda perihal kedatangannya ke rumah, nyatanya pria itu datang meskipun mereka tidak sempat bertemu. Dia tidak tahu apa yang ingin dibicarakan pria itu dan itulah sumber rasa bingung, heran, serta penasaran yang mengusik pikirannya.

Chéri ChérieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang