24. Lebih Cepat

3.7K 762 38
                                        

Ketika Hyunjae sadar yang ia lihat adalah langit-langit berwarna putih dan aroma obat yang menyengat. Perlahan ia menoleh menatap Jungkook dan Eunwoo yang tertidur di sofa. Kepalanya terasa begitu sakit, sama seperti tangannya.

Hyunjae tak paham apa yang dipikirkan kedua temannya. Bisa-bisanya menjaga seseorang dan tertidur nyenyak begitu. Kalau sudah cukup kuat, Hyunjae ingin memukul kepala mereka berdua. Deritan pintu membuat Hyunjae menoleh, Jennie masuk sambil tersenyum. "Kau sudah sadar? Mau minum?"

Hyunjae mengangguk dan Jennie membantunya untuk duduk. "Apa ada yang sakit?" Tanya Jennie sambil menekan tombol merah di atas ranjang Hyunjae.

"Li-sa." Ujar Hyunjae tanpa membalas pertanyaan Jennie.

Gadis itu diam, hingga dokter masuk untuk mengecek keadaan Hyunjae. "Coba lihat ke sini," ujar dokter sambil menyenter mata Hyunjae. "Sudah baikan, namun aku tak menyarankan kau untuk berpikir terlalu banyak. Hari ini istirahat dulu dan besok pagi perbanmu akan diganti."

"Lisa." Ucapan Hyunjae membuat dokter menatap Jennie bingung. "Gadis yang bersama denganku. Mana?"

Dokter itu tersenyum dan memasukkan pulpennya ke saku. "Dia ada di ruang perawatan. Kau bisa menemuinya setelah beristirahat nanti."

Hyunjae harus merasa puas dengan jawaban itu karena dokter tersebut pamit. Sementara Jennie malah membangunkan Eunwoo dan Jungkook. "Astaga, akhirnya kau sadar!" Seru Eunwoo dan langsung memeluk tubuh Hyunjae. "Aku khawatir karena kau tak juga sadar sejak kemarin."

"Lisa bagaimana?" Tanya Hyunjae lagi.

Jungkook menghela, "selama kau tidak sadar, Lisa berada di ruang operasi. Dia baru keluar satu jam lalu dan masih belum sadar."

Hyunjae merasa dadanya sesak. Ini karena dirinya. Kalau saja Hyunjae lebih berhati-hati, hal ini tak akan terjadi. "Ini mungkin terlalu cepat, tapi apa yang kau ingat tentang kejadian kemarin?"

Hyunjae mulai menceritakan kejadian kemarin. "Entah kenapa motor itu tetap menabrak kami. Lisa mendorong tubuhku dan membiarkan dirinya tertabrak. Harusnya aku dan aku yakin mereka mengincarku."

Jungkook terdiam cukup lama, kemudian ia teringat sesuatu. "Plat motornya kau ingat?"

Hyunjae menggeleng, "tak ada plat motor. Aku hanya ingat itu adalah motor sport keluaran terbaru."

Tak banyak yang memiliki motor sport di kota mereka, akan tetapi tentu sulit mencari pelakunya. "Ini hanya perkiraanku, tetapi aku mengira Hwang Minhyun dibalik ini semua. Teror dimulai dari Eunwoo, kemudian video Roseanne, dan sekarang kecelakaan ini. Jika sasaran selanjutnya adalah aku, kemungkinan dia melakukan ini karena dia tahu apa yang kita miliki."

Eunwoo terdiam. Kepalanya terasa sakit saat ini. Satu yang membuatnya tak menyangka adalah gurunya tega melakukan ini. Bukankah tugas seorang guru adalah melindungi muridnya? Kenapa ia malah mati-matian merusak masa depan muridnya? Eunwoo tak habis pikir. Benar-benar monster brengsek!

Jungkook melakukan perenggangan pada tangannya, kemudian tersenyum lebar. "Sialan! Aku benar-benar ingin menghancurkannya sekarang." Eunwoo yang melihat senyum itu tak menyangka jika Jungkook dapat membuat ekspresi menakutkan seperti itu. Jungkook menoleh ke arah Eunwoo, masih tersenyum. "Mari kita gunakan video itu."

Jennie yang sejak tadi hanya mendengarkan langsung memukul kepala Jungkook. "Sadarkan dirimu. Jangan gegabah."

Bukannya takut, Jungkook malah terkekeh. Tangannya masuk ke dalam saku, kalau seperti ini Hyunjae merasa Jungkook lebih berbahaya dari Minhyun. Jungkook seperti orang yang kehilangan kewarasannya. "Noona, ini satu-satunya cara dalam waktu yang tepat. Video tentang Roseanne masih dibicarakan, jadi jika kita mengeluarkan video itu kebenaran akan diungkap lebih cepat."

school 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang