Kim Jisoo melangkahkan kakinya melewati koridor. Hari masih terlalu pagi saat ia tiba di sekolah. Wanita itu melangkah dengan pasti menuju perpustakaan yang masih dalam tahap renovasi. Sebenarnya hanya renovasi minor hingga ia dapat masuk ke dalamnya. Di dalam perpustakaan, buku-buku tertata tak beraturan sementara rak-rak sudah mulai ditata. Kim Jisoo terus melangkah hingga sampai di ujung ruangan dan menyentuh dindingnya. Ia terus mengusap dinding tersebut sampai akhirnya mengangguk dan keluar dari sana.
Kali ini tujuannya adalah ruang guru. Jisoo tidak boleh terlihat berada di lokasi ini terlalu lama. Saat di koridor, ia bertemu Jungkook yang langsung membungkuk. "Pagi, ssaem."
"Pagi, Jungkook." Jisoo membalas dan keduanya berjalan beriringan. "Jadi, Lisa sudah bertemu Jennie?"
Jungkook mengangguk, jemarinya memegang tali tasnya. "Kami bertemu kemarin lusa. Mereka membantu banyak dalam penyelidikan. Aku harap masalah ini cepat selesai."
"Dengan begitu kau bisa kembali bermain game seharian, hm?" ledek Jisoo sambil terkekeh.
"Itu ide yang bagus juga, ssaem." Jungkook tersenyum dan Jisoo membalasnya dengan alis yang naik ke atas.
"Kalau begitu aku duluan, ssaem." Jungkook pamit dan berjalan menuju tangga sementara Jisoo menuju ruang guru.
Jungkook tak langsung pergi ke kelas, melainkan menuju atap. Bukan lokasi Roseanne menjatuhkan diri, tetapi atap di sisi selatan. Lelaki itu langsung mengeluarkan laptop dan menyambungkannya dengan internet sekolah. Lelaki itu duduk di bawah CCTV, tepatnya di titik buta. Kameranya ia atur untuk mengambil beberapa foto secara otomatis dan berkala.
Jungkook menggerakkan jarinya, memasukkan kode dan rangkaian angka. Tak butuh waktu lama untuk Jungkook mendapatkan file rekaman CCTV, bahkan yang sudah pernah dihapus. Sialan, tahu begini ia sudah melakukan sejak hari pertama. Dia baru ingat saat semalam bertemu dengan Taehyung, teman lamanya di sebuah warung internet. Untunglah mereka bertemu jadi Jungkook ingat bahwa dia bisa melakukan hal ini.
Jungkook langsung membuka file yang terhapus. Ada. File di hari Roseanne meninggal ada di sana. Lelaki itu langsung memindahkan file tersebut ke flashdisk. Jungkook akan menontonnya nanti bersama Hyunjae dan Lisa. Dia tak mau syok sendirian, mungkin egois. Akan tetapi, di sisi lain, Jungkook juga tak mau emosi dan langsung menghajar pelaku.
Setelah selesai Jungkook mematikan laptop dan kembali menuju kelasnya. Jungkook tahu ia pasti akan emosi nanti, jadi sebisa mungkin sekarang ia harus menahan diri. Ujung bibirnya terangkat saat melihat Lisa datang, "pagi!" Sapanya.
Gadis berponi itu langsung mendongak dan menaikkan tangannya. "Hoi. Kau baru datang juga?"
"Hm, kau sudah sarapan?" Tanya Jungkook, basa-basi sebenarnya.
"Tak sempat, nanti saja." Sementara Lisa berjalan menuju bangkunya, Jungkook malah mengikuti dari belakang. Lelaki itu mengeluarkan donat yang tadi ia beli dan menaruhnya di atas meja Lisa. "Kalau begitu, makan ini."
Hyunjae melihat interaksi keduanya dengan alis terangkat. "Kalian berangkat bersama?" Tanyanya.
Lisa langsung menggeleng sambil menggigit donat yang diberikan Jungkook. "Kami bertemu di koridor."
Dalam hati Hyunjae bersyukur. Dia kira mereka menjadi terlalu dekat dalam beberapa hari ini. Jungkook melirik ke arah Hyunjae, tatapannya meledek. "Kenapa? Kau cemburu?"
Hyunjae langsung memalingkan wajah, berusaha acuh padahal wajahnya memerah. "Jangan bercanda."
Jungkook malah makin tertawa melihatnya. "Oh, pulang sekolah, di tempatku. Ada sesuatu yang ingin kutunjukkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
school 2019
FanfictionRoseanne Park mungkin sudah tidak ada, tetapi kematiannya belum juga mendapat jawaban yang pasti.