8. HARUS PERGI

54.9K 2.7K 13
                                        

'Kalian berhak bahagia, Tersenyumlah, karena kalian masih mempunyai hari-hari kedepan yang panjang, kalian juga tak boleh terus menangis dan bersedih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Kalian berhak bahagia, Tersenyumlah, karena kalian masih mempunyai hari-hari kedepan yang panjang, kalian juga tak boleh terus menangis dan bersedih. Di luar sana, masih banyak orang-orang yang memiliki kisah hidup,yang mungkin lebih buruk dari kalian'

"Beristirahatlah." Ianna menatap mereka dingin dan menunjuk jus yang berada di atas meja membuat mereka segera berlari mengambil jus itu.

"Segar! Terima kasih, Ana." Al meminum jus itu lalu tersenyum kepada Ianna.

Ianna hanya diam sendari tadi, tak seperti biasanya. ianna selalu menambahkan latihan mereka setiap mendengar keluhan, namun entah mengapa rasanya ianna seperti sedang berbaik hati hari ini.

"Gue ...." Ianna menjeda ucapannya membuat mereka mengangkat kepala menatap ianna. "Akan kembali ke Indonesia besok," ucapnya.

Mereka semua kaget bukan main. Rasanya mereka belum siap kehilangan Ianna. Ini benar-benar sangat mendadak.

"Gak bisa, kita harus ikut!" ucap Al tak terima, "kita adalah anggota inti milikmu, Ianna. Tugas kami adalah melindungimu."

"Pasti lo dapet cowok di sana, gak setuju gue," protes Raka.

Ianna menghela napas. "Gue pergi untuk menjalankan tugas, bukan untuk mencari cowok!"

"Kenapa kita gak kita saja yang selesaiin tugas itu?"

"Tidak bisa, harus Ianna yang pergi, sendirian ke indonesia," ucap seorang pria yang menghampiri mereka.

"Kakek?!" seru kelima lelaki itu. "Jadi Kakek yang minta Ianna pergi?"

Alex menganggukkan kepalanya membuat mereka kecewa. "Maafkan Kakek, tapi ini sudah saatnya Ianna kembali."

Kelima lelaki itu tersenyum kecut menatap ianna, mereka sangat sedih karena ianna tidak memberitahukan tentang hal ini sebelumnya kepada mereka. Kelima pria itu melangkah meninggalkan Ianna dan Alex dengan rasa kecewa, meninggalkan ruang latihan itu.

Pagi ini adalah hari yang menyedihkan, tidak seperti biasanya. Ianna turun dari kamarnya seraya membawa koper. Ia menghela napasnya saat melihat ruang tamu yang kosong. Biasanya tempat ini akan sangat ramai dengan lelucon dan candaan dari kelima lelaki itu.

ARDIANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang