7
Arloji di pergelangan tangannya menunjukkan waktu pukul tiga lewat lima menit. Baru sepuluh menit Kelly duduk di salah satu kursi pengunjung di restoran ayahnya tatkala melihat sosok yang akan menemuinya itu me-langkah masuk ke dalam restoran.
Dada Kelly berdebar. Sosok itu terlihat jauh lebih tampan dibandingkan terakhir kali ia melihatnya dua hari lalu. Ada cambang dan janggut tipis yang mewarnai kulit sewarna madu itu, yang menambah kesan maskulinnya.
Jantung Kelly berdetak dua kali lebih cepat tatkala sosok itu mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, lalu mata birunya berhenti pada Kelly. Sejenak ia terdiam, kemudian melangkah ke arahnya.
Kelly berusaha bernapas dengan normal, namun terasa sulit. Seluruh tubuhnya tiba-tiba memanas, seolah ada api besar yang mulai membakar darahnya.
Kelly ingin meletakkan tangan di dada untuk menenangkan debarnya yang kian menggila, namun ia tak melakukan hal tersebut karena memang tidak memungkinkan. Sosok itu kian mendekat, dan kini berdiri di depannya dengan gagah. Ya. Gagah. Tubuhnya dibalut kemeja biru gelap, tanpa dasi dengan dua kancing di bagian atas yang sengaja dibuka. Rambut-rambut halus tampak mengintai di balik leher kemejanya.
Mata Kelly menyusuri perut rata itu, lalu berhenti pada celana kain gelap mahal yang membungkus ping-gang itu dengan indah.
“Hai.”
Suara yang terdengar kaku itu membuat Kelly menyeret matanya ke atas, dan wajah tampan itu tersenyum padanya dengan senyum yang sama kakunya dengan suaranya.
“Hai,” balas Kelly berusaha sesantai mungkin. Ini kali pertama mereka bertemu setelah ia mendatangi kantor pria itu dua hari lalu. “Silakan duduk. Mau minum apa?” oh, bagus!Kelly menggerutu dalam hati. Ia mulai bersikap seperti pramusaji restoran ayahnya.
Wajah tampan itu menggeleng pelan. “Bagaimana kalau kita langsung pergi?”
Kelly menatap mata biru itu sejenak. Lalu mengangguk. Mereka berencana pergi melihat cincin kawin hari ini.
“Oke,” jawab Kelly singkat.
Lalu keduanya meninggalkan restoran. Tak tampak seperti sepasang insan yang akan menikah. Mereka cenderung terlihat kaku. Sangat berbeda dengan malam pesta itu yang begitu intim.
Kelly mendesah jengkel di dalam hati. Mengapa ia tidak pernah bisa berhenti memikirkan malam pesta itu?
***
Bersambung...
Evathink
IG : evathink19 juni 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Jatuh Cinta [Tamat]
Romance[Sebagian part sudah di unpublish!] ●Masuk katagori "populer" pada 23 nov 2019 Dark Marriage series 3 Javier & Kelly story Javier Kenrick sangat menikmati masa lajangnya. Sebagai playboy, bertukar pasangan hampir setiap malam adalah hal yang...