8

18.4K 1.1K 9
                                    

8

Bulan purnama sudah menerangi langit malam saat akhirnya Javier mengantar Kelly pulang ke kondominium wanita itu setelah memilih cincin kawin yang berlanjut makan malam di sebuah restoran. Sebenarnya masih terlalu sore untuk makan malam, karena saat itu matahari baru saja masuk ke peraduan, meninggalkan lukisan indah di langit senja. Namun Javier tidak tahu apa lagi yang harus ia lakukan setelah meninggalkan toko perhiasan terkemuka itu. Ia tidak mungkin mengantar Kelly pulang tanpa mengajaknya makan malam lebih dulu.

Dan meskipun Javier mengajak Kelly makan, wanita itu makan dengan sangat sedikit dan tampak tak sabar meninggalkan restoran begitu melihat Javier selesai makan. Javier menebak mungkin kehamilannya membuat Kelly cepat lelah.

“Kau akan membutuhkan ini nanti.” Kelly mengulur kartu akses kondominiumnya.

Javier yang sedang duduk di sofa ruang tamu Kelly, mengangkat wajah menatap wanita itu, lalu menerima kartu tersebut dan memasukkannya ke dompet.

Kelly duduk di hadapannya. Bersandar di sofa lalu memejamkan mata.

Mata Javier dengan leluasa mengamati tubuh yang tampak rapuh itu.

Hari ini Kelly mengenakan rok span berwarna hitam dan blus putih tanpa lengan. Kulit putih mulusnya terpampang indah, menggoda Javier untuk mengusapnya dan dengan mudah membangunkan singa yang sedang tidur di dalam diri Javier.

Ini buruk.

Javier tidak dalam situasi bisa langsung menarik Kelly ke dalam pelukannya untuk menjinakkan singa yang mulai mengamuk dalam dirinya. Meski malam pesta itu dengan mudah mereka bercinta, tapi saat ini situasi berbeda. Mereka butuh waktu menyesuaikan diri satu sama lain sebelum kembali bercinta.

Lagi pula Kelly tampak kelelahan, dan Javier tidak mau membuatnya lebih kelelahan lagi. Javier takut hal tersebut akan membawa efek tidak baik pada kehamilan Kelly. Meski saat ini ia masih belum siap untuk menjadi seorang ayah dan serasa bermimpi hal itu akan terjadi padanya dalam waktu beberapa bulan ke depan, namun tentu saja Javier tidak ingin terjadi apa-apa pada kandungan Kelly. Ada perasaan asing yang mulai menguasai hatinya saat ini. Mungkin naluri seorang ayah dengan alamiah mulai menguak di dalam dirinya.

Lama Javier mengamati Kelly, sampai suara ponsel yang berdering singkat—pertanda ada pesan masuk—dari tas Kelly membuat wanita itu terbangun.

“Maaf, aku hampir ketiduran,” ujar Kelly dengan wajah sedikit merona.

Javier mengangguk tanda mengerti.

Kelly tersenyum kaku. “Seharusnya aku membuat-kanmu minuman. Apa kau ingin kopi atau—“

Javier menggeleng pelan. “Kau butuh istirahat, aku akan pulang,” Javier berdiri. “Besok kita akan ke perancang busana untuk memesan gaun pengantin untukmu. Aku akan menjemputmu di sini pukul sepuluh pagi.”

Kelly menegakkan tubuh, bersiap untuk berdiri, namun Javier sudah berada di dekatnya dan menahan pelan bahu langsing itu.

“Segeralah ganti pakaian dan istirahat,” Javier menunduk dan mengecup lembut bibir Kelly.

Lalu tanpa memedulikan keterpakuan Kelly, Javier berbalik dan meninggalkan kondominium Kelly.

Seluruh darah Javier terasa memanas oleh ciuman singkat itu. Ya. Ciuman itu memang singkat, tapi sang-gup membuat darahnya bergolak oleh hasrat. Namun tidak ada yang bisa ia lakukan saat ini untuk mendinginkan darahnya selain mungkin mandi air dingin di penthouse-nya.

***

Bersambung...

Evathink
23 juni 2019

Playboy Jatuh Cinta [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang