PART 1 - 2

22.3K 1.2K 16
                                    

Seluruh pikiran Kelly buntu. Hanya ada rasa cemas dan takut yang naik satu level menguasai dirinya saat membayangkan dirinya hamil tanpa menikah, tanpa suami.

Apa yang akan ia katakan pada kedua orangtua dan kedua saudaranya yang sangat bangga padanya karena ia berhasil lulus kuliah dengan nilai terbaik, lalu dengan sukses membantu bisnis ayahnya mengembangkan restoran, yang dalam setahun terakhir ini berkembang dengan sangat pesat. Mereka sudah berhasil menambah tiga restoran lagi dari sebelumnya berjumlah lima.

Dan Rafel... tubuh Kelly melemas teringat mantan kekasih yang ia putuskan sehari setelah malam terkutuk itu. Rafel jelas tidak terima hubungan mereka berakhir. Selama enam minggu terakhir ini, pria yang sudah menjadi kekasihnya selama hampir setahun itu terus mengejarnya, berusaha menjalin kembali tali percintaan mereka yang terputus, karena menurutnya, Kelly tidak memiliki alasan yang jelas mengakhiri hubungan mereka yang sedang berjalan baik-baik saja, yang bahkan sudah sampai tahap serius. Sebelumnya mereka berencana akan menikah tahun depan, dan sekarang hal tersebut tak akan pernah terjadi!

Kelly mengerang pelan. Seluruh kekacauan hidupnya saat ini berkat pria bernama Javier Kenrick.

Pria itu pasti penyihir hebat hingga mampu membuat Kelly menyerahkan diri hanya dalam puluhan menit berkenalan. Ah, mereka bahkan tidak berkenalan. Mereka tidak saling menyebutkan nama meski dari Dorothy, Kelly tahu nama pria yang sedang merayakan ulang tahun itu.

Setahun menjalin hubungan asmara dengan Rafel, Kelly tidak pernah mau melakukan lebih dari ciuman dan cumbuan. Kelly ingin mereka melakukan hubungan intim untuk pertama kali di malam pengantin mereka nanti, dan ia lega Rafel mau mengerti akan hal tersebut meski terlihat sangat tersiksa.

Dan apa yang ia lakukan enam minggu lalu adalah hal yang tidak biasa. Ia biasanya tidak semudah itu menyerahkan diri. Dan Kelly yakin ia tidak sedang dalam pengaruh alkohol malam itu. Tidak sama sekali. Ia hanya menyesap beberapa tetes anggur yang pastinya tidak serta merta membuatnya mabuk dan mau melakukan hubungan intim dengan liar tak terkendali.

Teringat bagaimana responsifnya tubuhnya malam itu, wajah Kelly yang pucat, merona. Betapa berbedanya ia di dalam dekapan penuh gairah sang playboy.

Kelly memijit kepalanya yang terasa pusing. Jika semua hal yang ia sebutkan tadi bukan penyebab ia menyerahkan diri dengan mudah pada playboy itu, lalu apa?

Apakah penyebabnya tatapan mata birunya yang membius? Atau kata-kata manisnya yang lembut nan hangat yang memabukkan?

Ya, mungkin karena hal itu, aku Kelly putus asa. Ternyata ia sama seperti wanita lainnya yang sama sekali tidak kebal pada pesona playboy itu—meski saat itu ia sedang menjalin hubungan serius dengan pria lain.

Rasa mual kembali menyerangnya membuat Kelly segera menangkup salah satu tangannya ke mulut. Lalu sebelum berlari ke kamar mandi, ia meraih alat tes kehamilan di atas nakas. Ia harus memastikan semuanya saat ini. Menunda lebih lama sama saja dengan menyiksa diri.

***

Bersambung...

suka?

vote dan komen ya, friends. makasi.

Evathink

11 april 2019

Playboy Jatuh Cinta [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang