Cold Senior (15)

24.5K 932 7
                                    

"Jatuh untuk berdiri. Tersandung untuk berlari." - @dara.derana




Hari ini pensi di adakan di sekolah, membuat Lolyta sedari subuh sudah datang ke sekolah untuk mempersiapkan semuanya. Beberapa bintang tamu sudah tampil sedari tadi, tinggal acara puncak dan penutupan saja.

"Woi Lol, makan dulu, daritadi pagi lo sibuk bener ngurus sana sini nggak inget makan." Sahut Luna memberikan nasi kotak milik Lolyta yang sedari tadi ia pegang.

"Bentar dulu Lun, itu bintang tamu terakhir ntar lagi mau tampil. Gue mesti briefing mereka dulu." Jawab Lolyta sambil menenteng kertas rundown acara di tangannya.

"Hadeh, di bilangin juga. Liat aja ntar lagi drop pasti nih anak." Gumam Luna sambil mengikuti Lolyta yang berlarian kesana kemari.

"Woi, Lun! Mana dedek gemes kita?" Sahut Sigit yang tiba-tiba datang ke backstage, diikuti Andika dan Arga.

"Sibuk noh, liat aja daritadi mondar-mandir, sampe nggak inget makan." Tunjuk Luna dengan lirikan matanya ke arah Lolyta.

"Kalian kenapa nggak daftar pensi, kak?"

"Enggalah, biarin adek-adek kelas yang tampil. Kita mah angkatan tua, ntar lagi keluar dari sekolah ini duduk manis aja nontonin." Jawab Andika diiringi anggukan dari Sigit.

"Kak Arga kesini nyariin Lolyta ya kak? Sibuk anaknya daritadi tuh liat mondar-mandir mulu kaya setrikaan."

"Lebih tepatnya ngejagain, takut di gaet sama yang punya acara." Sahut Sigit diiringi tawa kencang dari Andika.

"Nggak usah di dengerin, Lun. Mereka suka nggak jelas." Ucap Arga sambil menatap sinis Sigit dan Andika.

"Yaelah, ngaku aja kali Ga, lo emang takut Lolyta di rebut Reyner kan. Makanya di jadiin dong, kalau di gantungin terus mah lama-lama di ambil orang." Ucap Sigit membuat Luna langsung menatap ke arahnya.

"Hah? Kak Reyner?"

"Iya Lun, si Reyner kan demen sama temen lo, masa lo nggak tau? Udah rahasia umum kali si Reyner ngejar-ngejar Lolyta dari lama." Ucapan Sigit membuat Luna terdiam mematung.

Kak Reyner? Naksir sama Lolyta?

"Pantesan dia nanya kayak gitu." Lirih Luna mengingat kilasan balik percakapan mereka di mobil, dan gumaman Reyner di saat Arga menjemput Lolyta di ruang OSIS seminggu yang lalu.

"Kenapa Lun?" Tanya Andika melihat wajah kaget Luna.

"Gapapa kok, kak. Oh iya, kak Arga nitip ini dong, makanan Lolyta. Kali aja kalau kak Arga yang suruh dia mau makan." Luna memberikan nasi kotak yang sedari tadi ia pegang ke tangan Arga.

"Oke." Sahut Arga singkat sambil tetap memantau Lolyta kemanapun Lolyta melangkah.

******

"Huh, selesai juga." Desahan nafas lega dari mulut Lolyta ketika acara pensi hari ini berjalan dengan lancar dan meriah. Ada suatu kesenangan tersendiri jika suatu acara yang ia pegang dapat berjalan dengan lancar.

"Makasih ya, Lol. Kalau nggak karena bantuan lo, nih acara nggak bisa selancar ini." Ucap Reyner sambil menyodorkan sebotol air mineral yang kemudian diambil dengan senang hati oleh Lolyta.

"Sama-sama, kak. Gue juga seneng kali bisa ikut berpartisipasi. Ini juga karena lo juga, bisa megang nih acara." Jawab Lolyta sambil tersenyum, membuat Reyner jadi ikut tersenyum.

"Hm, Lol. Luna kemana ya? Perasaan tadi masih ada?" Tanya Reyner bingung karena sedaritadi mencari keberadaan Luna.

"Ah, iya juga ya, kurang tau kak, daritadi gue kan sibuk mondar-mandir. Kayanya udah pulang deh, kak." Lolyta mengedarkan pandangan ke sekelilingnya mencari Luna yang tidak ada di setiap sudut.

"Ah, mungkin juga, padahal mau ngajak pulang bareng." Gumam Reyner, Lolyta yang mendengar hanya tersenyum tipis.

"Kayaknya, ada yang cinlok nih!" Sahut Lolyta membuat Reyner menatapnya dan tersenyum malu.

"Nggak kok!" Sergah Reyner yang dibalas tatapan mengejek dari Lolyta.

"Alah ngaku aja sih, kak! Nggak gue gigit juga. Luna jomblo tuh, kak. Gas aja lah udah."

"Luna emang lucu sih, asik juga anaknya. Mungkin karena tiga minggu ini udah terbiasa ada dia, jadi kayak ada yang kurang aja kalo nggak ada." Reyner menggaruk kepalanya, salting juga ketauan gini sama mantan gebetan.

Iya, mantan gebetan. Setelah hari dimana mereka satu mobil berdua, Reyner merasa tertarik dengan Luna. Apalagi mereka seminggu ini semakin dekat, membuat Reyner perlahan-lahan melupakan Lolyta.

"Ciat! Jatuh cinta emang enak ya, kak." Ledek Lolyta membuat Reyner menutup mukanya malu.

"Ekhem!" Suara deheman menganggu aktivitas Lolyta dan Reyner. Ada sosok Arga disana berdiri.

"Udah selesai?" Tanya Arga menatap Lolyta.

"Udah, kak. Yuk pulang!" Jawab Lolyta sambil menenteng beberapa barang miliknya.

"Kak, duluan ya." Tegur Lolyta membuat Reyner mengangguk.

"Hati-hati." Ucap Reyner sambil melambaikan tangannya yang dibalas lambaian tangan oleh Lolyta.

"Enak ya, ngobrol berdua, dunia milik berdua." Ujar Arga sambil mengambil barang-barang Lolyta dari tangan Lolyta.

"Nggak ih! Itu tadi ngomongin Luna. By the way, kakak liat Luna nggak?"

"Tadi pulang duluan, udah dicariin nyokapnya. Di anter Sigit sama Andika." Jawab Arga yang membuat Lolyta mengangguk-angguk tanda mengerti.

"Makan dulu ya, kamu belum makan daritadi." Ujar Arga yang membuat Lolyta mengangguk lagi, baru sekarang terasa lapar di perutnya.

*****

"Yaampun, kamu selaper itu ya?" Ujar Arga melihat Lolyta yang makan dengan lahapnya, bahkan sudah hilang rasa jaim dan malu yang Lolyta punya di depan Arga.

"Banget, Kak. Aku dari pagi belum makan apa-apa. Cuma roti, itupun karena dibagiin panitia. Nggak sempet megang makanan." Ucap Lolyta memakan lahap makanan dihadapannya yang membuat Arga menatapnya gemas.

"Tadi jatah makanan kamu dari panitia diambil Sigit, takut basi juga, soalnya udah kelamaan."

"Gapapa kak, daripada ke buang juga."

"Kamu kalau nggak jaim kaya gini, makin ngegemesin."

"Apaan sih, Kak. Gombalnya nanti dulu dong jangan pas makan! Nanti kalau aku keselek gimana."

"Mana ada gombalan pake pending segala."

"Ada, aku yang request!" Arga hanya tertawa melihat kelakuan gadis di depannya ini.

"Kak, makanannya dimakan dong! Masa dibiarin gitu aja! Sayang udah dibeli tau."

"Iya, nih dimakan. Abis ngeliat kamu aja, udah bikin kenyang."

"Kak!" Seru Lolyta yang membuat Arga tergelak setelahnya, gadisnya ini memang sangat menggemaskan. Lihat, pipinya bahkan memerah hanya dengan perkataan Arga yang sederhana.

"Okay, okay. Aku makan, udah malem juga, biar kita pulang abis ini." Ujar Arga mengambil makanannya dan makan dengan tenang.



"Gemes." – Arga

"Temen gue otw nggak jomblo." – Lolyta

"Seperti ada sesuatu?" – Andika

"Mayan makanan gratis." – Sigit

":)" – Luna 

Cold SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang