Cold Senior (27)

19.9K 730 2
                                    

"Sesekali kita butuh jarak, agar kita bisa tahu, apakah kita benar-benar saling merindukan." - unknown




Hari ini hari minggu dan merupakan minggu tenang untuk anak kelas dua belas yang akan melaksanakan Ujian Nasional hari senin besok, namun yang Arga lakukan sekarang adalah berdiri di depan sebuah rumah, sambil menunggu pemilik rumah tersebut keluar dari rumah.

"Kak, kok kesini?" Tanya Lolyta bingung, tiba-tiba Arga bilang bahwa dirinya sudah dibawah.

"Nggak boleh?" Tanya Arga balik.

"Besok kan Kakak UN! Kok malah kesini. Bandel!" Seru Lolyta memukul lengan Arga pelan, sedangkan Arga hanya terkekeh gemas melihat kelakuan pacarnya ini.

"Yakan aku kangen! Mana bisa ditahan. Lagian capek ah belajar terus, sekali-kali refreshing dong." Jawab Arga jujur, ya beneran Arga sekangen itu sama perempuan ini, udah seminggu lebih mereka nggak ketemu karena Arga belajar mulu.

"Kan abis UN bisa! Cuma empat hari padahal." Omel Lolyta lagi.

"Nggak mau ah, nahan rindu itu berat! Biar Dilan aja." Tawa Arga pelan memandang wajah Lolyta yang semakin cantik ketika ia sedang marah, seperti sekarang.

"Ih, geli." Ujar Lolyta sambil tertawa, yang membuat Arga juga tertawa.

"Doain aku ya, biar semuanya berjalan lancar."

"Amin, aku selalu doain Kakak kok. Gimana persiapannya? Udah oke kan?"

"Udah dong, capek banget aku, belajar mulu."

"Namanya juga pelajar, ya tugasnya belajar."

"Hm, aku mau izin."

"Izin apa?" Tanya Lolyta mengerutkan keningnya.

"Izin meluk, hehe, ntar kan empat hari nggak ketemu." Ujar Arga sambil memanyunkan bibirnya, membuat Lolyta gemas dan memalingkan wajahnya.

"Apaan sih, Kak. Masang wajah begitu." Lirih Lolyta

"Ih, diizinin nggak?" Ujar Arga sambil menggoyang-goyangkan tangan Lolyta.

"Biasa juga langsung peluk, pake izin segala."

"Biar sopan dong, emang kamu mau kalau aku langsung nikahin, ngga pake minta izin ke orang tua kamu?" Goda Arga dengan muka mengejek Lolyta.

"Kak!" Seru Lolyta dengan wajah yang memerah, bisa-bisanya Arga membahas pernikahan dengan wajah santainya.

"Bercanda, pokoknya diizinin atau enggak aku tetep mau peluk kamu." Ujar Arga tegas sembari menarik Lolyta ke dalam pelukannya dengan erat.

"Hm, kangen, hehehe." Ujar Arga tertawa kecil, sedangkan Lolyta hanya tersenyum di dalam pelukan Arga.

"Pokoknya selesai aku UN, hari itu juga aku ke rumah kamu, kita jalan-jalan. Nanti aku jemput." Lanjut Arga lagi membuat Lolyta mengangguk.

"Kak, udah ah, di depan rumah ini, malu kalau diliat orang." Ucap Lolyta membuat Arga akhirnya melepaskan pelukannya dengan sedikit tidak rela.

"Empat hari ke depan, kamu jangan nakal ya! Gaboleh lirik sana-sini." Ucap Arga sambil mengusak pelan kepala Lolyta.

"Kakak juga! Semangat ya, kak!" Lolyta tersenyum menatap Arga, membuat Arga juga tersenyum balik. Lolyta benar-benar memberikan good vibes pada dirinya.

"Aku pulang ya." Ucap Arga sambil membuka pintu mobilnya, belum sempat menutup pintunya kembali, Arga bergegas turun membuat Lolyta bingung.

"Kenapa, Kak?"

"Ada yang ketinggalan." Jawab Arga tersenyum simpul, mencium telapak tangannya, dan menempelkan di pipi Lolyta.

"Ini yang ketinggalan, masih kecil gaboleh cium-cium pipi, jadi diwakilin sama tangan dulu ya." Ujar Arga polos, sedangkan wajah Lolyta sudah merah padam karena kelakuan Arga yang satu ini.

"Dah, aku balik beneran nih ke rumah, see you later!" Ujar Arga melambaikan tangannya, yang dibalas lambaian tangan dari Lolyta, hingga mobil Arga menghilang dari pandangannya.

"HUHUUU!! GABISA TIDUR NIH NANTI MALAM." Teriak Lolyta histeris sambil memegang pipinya bekas ciuman secara tidak langsungnya dengan Arga.

*****

Setelah melewati empat hari pelaksanaan Ujian Nasional, seluruh anak kelas dua belas berhamburan keluar kelas sambil berteriak senang. Selesailah sudah Ujian penentuan lulus hari ini, termasuk tiga serangkai yang sedaritadi tertawa-tawa bahagia keluar dari ruangan ujian.

"Gila, lulus juga kita." Seru Sigit bahagia sambil merentangkan kedua tangannya.

"Belum pengumuman woi, baru selesai ujian." Bantah Andika.

"Yaelah, udah pasti lulus kalo gue mah, santuy." Balas Sigit sambil tersenyum bangga.

"Kalau otak lo kaya Arga, masih bisa dimaklumin lo se-santuy itu. Otak Pentium tiga aja sok-sokan lo." Sahut Andika lagi, dibalas pukulan ringan dari Sigit.

"Kurang ajar lo, emang gue bodoh banget apa."

"Ga, lo udah cerita ke cewek lo?" Tanya Sigit teringat akan hal yang ia bahas dengan Celine tempo lalu.

"Cerita apa?" Tanya Arga singkat.

"Itu lohh, yang lo mau kuliah ke luar negeri? Ke Sydney kan?" Arga menoleh ke arah Sigit bingung, tahu dari mana Sigit tentang rencana orang tuanya yang akan menyekolahkan dirinya ke luar negeri.

"Gue tau dari Celine." Jawab Sigit mengerti apa yang mau ditanyakan oleh Arga.

"Lah, Ga? Rencana lo kuliah ke luar negeri itu jadi? Gue kira lo mau ambil UI." Tanya Andika bingung.

"Gatau, orang tua gue mau gue kuliah di Sydney, sekalian jaga grandma." Jawab Arga singkat.

"Udah daftar?" Tanya Andika lagi.

"Udah, tinggal pengumuman, minggu depan pengumumannya by email."

"Gila lo, lo harus bilang sama Lolyta, masa dia nggak tau apa-apa soal rencana lo yang ini. Dia bakal marah kalau tau tentang ini nantinya dari orang lain, bukan dari mulut lo." Ujar Sigit geleng-geleng kepala tak percaya.

"Gue bingung, gimana bilangnya." Ujar Arga mengusap wajahnya kasar, dia benar-benar bingung untuk menceritakan hal tersebut pada gadisnya. Dia takut Lolyta tidak terima dengan keputusannya untuk kuliah di luar negeri, dia terlalu takut dengan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi ke depannya.

"Lo harus cerita sih, Ga, bener kata Sigit. Nggak mungkin Lolyta nggak tau hal ini, dia harus tau. Walaupun menyakitkan memang, tapi akan lebih menyakitkan kalau dia sampai tahu hal ini dari orang." Sahut Andika mengangguk setuju dengan perkataan Sigit.

"Kalau keterima, kapan lo berangkat?" Lanjut Andika lagi.

"Dua bulan lagi."

"Kentir." Ujar Sigit lagi, tak habis fikir dengan sahabatnya yang satu ini.

"You better tell her, before you lose her, Ga." Ujar Andika sambil menepuk pundak Arga pelan.

"I'll try." Jawab Arga singkat.



"Pusing." – Arga

"Nggak sabar ketemu, hehe." – Lolyta

"Akhirnya selesai nih ujian." – Andika, Sigit

"Hehehe, pacarku mana ya?" – Luna 

Cold SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang