Cold Senior (16)

23.8K 900 2
                                    

"Dia yang tak pernah sadar, atau mungkin kamu hanya dianggap sekedar?" – riynela.




"Woi, Lun. Kemarin pulang nggak nungguin gue, jahat bener." Seru Lolyta sambil mendorong pundak Luna pelan, membuat sang pemilik pundak menoleh ke belakang.

"Kalau gue nungguin lo, ntar gue jadi nyamuk lo sama Kak Arga." Ledek Luna.

"Ya enggaklah, lo pulang bareng Kak Reyner. Kemarin Kak Reyner nyariin lo tau, tapi lo udah balik duluan." Ujar Lolyta membuat mood Luna langsung menurun mengingat perkataan Sigit dan Andika.

"Haha, bercanda lo bisa aja."

"Seriusan, sayang banget lo pulang duluan. Padahal kesempatan tuh." Luna hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Lolyta, udah jelas-jelas lelaki yang ia kagumi selama ini mengagumi temennya sendiri. Apa lagi yang bisa ia harapkan?

"By the way, ada gossip baru tau." Ujar Luna teringat hal yang ia ingin bicarakan kepada Lolyta, mengenai gossip terbaru di sekolah mereka.

"Apaan tuh?"

"Ada murid baru di sekolah kita, trus yang bikin heboh ya karena cantik banget. Gue kira cuma rumor atau orang-orang berlebihan aja, ternyata emang beneran. Gue tadi ketemu dia di lorong sekolah. Emang cantik banget." Seru Luna yang membuat Lolyta makin penasaran.

"Gila, serius lo? Ada juga akhirnya yang bakalan ngalahin kecantikan Laluna Agatha di sekolah ini." Heboh Lolyta membuat Luna menoyor pelan kepala Lolyta.

"Nggak gitu woy! Tapi serius emang cantik parah, awas tuh Kak Arga keembat sama dia." Balas Luna yang membuat Lolyta cemberut.

"Ya, jangan dong. Susah dapetnya nih, masa diambil orang dengan gampang."

"Ya kan siapa tau Kak Arga kepincut. Orang cantik banget gila."

"Kelas berapa emangnya?"

"Adek kelas kita, kelas 10 IPA, tapi gatau IPA berapa."

"Waduh dedek gemes ya."

"Iya, dedek gemes. Tiati aja Lol."

"Heh, jangan gitu dong!" Panik Lolyta membuat Luna tertawa terbahak-bahak. Kalau Luna udah bilang cantik banget berarti murid barunya emang cantik banget. Lolyta jadi panik sendiri kalau sampai Arga naksir sama murid barunya.

"Yaelah kalau kak Arga emang sayang beneran sama lo, mau ada cewek secantik apapun juga nggak bakalan ngaruh sama hatinya. Santai aja kali." Luna menepuk punggung Lolyta pelan, meredakan rasa panic Lolyta.

"Ya tapi namanya cowok, liat yang cantik kan pasti ngelirik lah."

"Ya jangan samain semua cowok dong. Dasar nih negative thinking aja lo terus sampe dimakan hati lo sama pikiran lo."

"Ya lo duluan sih bikin panik!"

"Kan gue cuma bercanda, santai dong santai. Gue yakin Kak Arga bukan tipe yang kaya gitu kok."

"Ya, semoga aja. Udah baper soalnya." Luna mau gamau jadi ketawa karena pengakuan Lolyta, dasar budak cinta.

*****

"Abang, jahat banget ninggalin Acel sendirian di rumah. Bukannya ditungguin!" Gerutu seorang cewek yang menatap pria lawan jenis di depannya kesal.

"Kamu kelamaan. Nanti abang telat." Ujar pria tersebut, sang wanita masih menggembungkan pipinya lucu tanda ia masih sebal.

"Maaf deh, nanti abang anterin kamu kemana aja. Hitung-hitung jalan-jalan keliling Jakarta, kamu udah lama kan nggak kesini lagi." Ujar pria itu mengelus kepala adiknya lembut, membuat perlahan ekspresi dari wajah gadis itu kembali normal dan tersenyum senang.

Cold SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang