Cold Senior (12)

25K 981 5
                                    

"Karena masa lalu dan masa depan sering bertabrakan dengan masa sekarang." – unknown




Lolyta sudah sampai sedaritadi di sekolah, bahkan sekarang masih menunjukkan pukul enam pagi. Sengaja, Lolyta menghindar dari Arga, yang menjemputnya pagi ini. Lolyta sudah mempersiapkan serangkaian rencana untuk menghindari Arga.

"Woi, Lol, pagi bener lo dateng? Mau bantuin Mang Ujang bersihin sekolah?" Sahut seorang lelaki yang menepuk pundak Lolyta.

"Astaga,Kak! Ngagetin aja." Seru Lolyta ketika melihat seorang lelaki yang tiba-tiba menepuk pundaknya.

"Lagian kok ngelamun? Awas kesambet!" Lelaki tersebut duduk di sebelah Lolyta.

"Lagi lo juga kok datengnya pagi bener, Kak?"

"Iya, biasa, ngurus OSIS, ntar lagi kan pensi." Sahut Reyner, lelaki yang menepuk pundak Lolyta, ketua osis di sekolahnya.

"Iya ya! Baru inget. Kreasi perlu gerak nggak kak bantuin OSIS?"

"Saat ini belum terlalu ribet, tapi nanti kalau OSIS butuh bantuan Kreasi boleh dong?" Cengir Reyner sambil menatap Lolyta, perempuan yang sudah ia taksir, dari awal perempuan ini masuk ke sekolah ini.

"Ya bolehlah, Kak! Masa nggak boleh. Bilang aja nanti, Kak!" Ucap Lolyta sambil tersenyum, membalas senyum Reyner.

"Lo udah sarapan belum? Sarapan kuy, mumpung masih sejam lagi nih masuk?" Ajak Reyner sambil melihat jam tangannya, masuk sekolah masih 50 menit lagi. Masih bisa digunakan untuk sarapan, berdua, dengan pujaan hatinya.

"Boleh, boleh." Jawab Lolyta yang berdiri untuk pergi ke kantin.

*****

"Woy, Lol, pensi sebulan lagi ya?" Ucap Luna ditengah keramaian kelas, sekarang sudah jam terakhir pelajaran, namun dikarenakan guru yang mengajar tidak bisa masuk maka terjadilah kelas ini ramai dengan siswa-siswi di dalamnya.

"Iya, ntar lagi paling anak Kreasi gerak bantuin OSIS."

"Bintang tamunya siapa aja?"

"Gatau, urusan OSIS sih itu, anak Kreasi cuma bantuin aja."

"Ketua OSIS kita tuh Kak Reyner kan?"

"Hooh, kenapa?" Lolyta menoleh ke arah Luna yang udah senyum senyum mesem.

"HEH! Jangan bilang! Lo, lo suka sama Kak Reyner?" Heboh Lolyta sambil menutup mulutnya, tak percaya.

"Hehe, ganteng Lol, manis, siapa yang nggak demen coba?" Cengir Luna lagi. Membuat Lolyta tertawa mengejek.

"Hahaha, dasar, anak muda." Lolyta menepuk-nepuk pundak Luna membuat Luna mengerucutkan bibirnya.

"Kaya lo nggak aja!" Ucapan Luna membuat Lolyta terdiam, mengingat Arga, cowok itu chat dia sih, tapi Lolyta nggak balas, namanya juga lagi proses menghindar? Masa iya dia balas?

"Bantuin gue dong Lol! Lo kan anak Kreasi. Kalau Kreasi lagi bantuin anak OSIS, ajak gue gitu, hehehe, yayayaya!" Luna menarik tangan Lolyta, merayu Lolyta.

"Iya deh, demi bucin satu ini." Ejek Lolyta lagi.

"Gapapa, yang penting bisa liat kak Reyner dari deket, hehe. Lagian kenapa sih Kak Reyner anak Futsal! Coba anak basket, gue kan bisa liatin dia terus."

"Untung sih dia anak Futsal, kasian gue kalau kak Reyner anak basket, pasti di modusin mulu sama Laluna Agatha." Ejek Lolyta membuat Luna memukul pelan Lolyta.

"Kurang ajar, dasar bukannya mendukung temannya!"

"Iya gue dukung, nanti kalo anak Kreasi udah mau gerak bantu anak OSIS gue kasih tau lo deh."

"Yes!" Seru Luna tersenyum senang, sedangkan Lolyta hanya tertawa melihat tingkah sahabatnya.

*****

Sudah tiga minggu, Lolyta menghindari Arga. Proses menghindari Arga semakin lancar, thanks to Pensi yang membantu Lolyta sibuk dengan ekstrakurikulernya, Kreasi. Pensi diadakan seminggu lagi, membuat Lolyta mengurus Pensi yang akan diadakan bersama anak OSIS. Apalagi Luna, yang cengar-cengir tiap hari karena bisa ketemu Reyner setiap hari, secara live.

Arga beberapa kali, ah bukan beberapa kali, sangat sering mencoba menghubungi Lolyta, bahkan sering datang ke kelas Lolyta, namun selalu tidak ada Lolyta, ketika Arga ke rumah Lolyta, Lolyta sedang pergi keluar atau itu hanya kebohongan karena tidak mau didatangi Arga. Arga bahkan uring-uringan tiga minggu ini karena secara tiba-tiba dijauhi Lolyta, seingatnya, sehari sebelum Lolyta menjauhinya, mereka masih baik-baik saja, dan Arga merasa tidak membuat suatu keasalahan.

"Aduh Ga, muka lo asem banget sih diliatnya. Sepet." Ujar Sigit yang sudah bosan melihat muka Arga yang garang tiga minggu ini karena dihindari dedek gemes yang membuat Sigit juga bingung, kenapa?

"Lagi mode senggol bacok." Ucap Andika memukul bahu Sigit agar berhenti bicara.

"Gausah dipikirin amat Ga, mana tau Lolyta sibuk ngurusin Pensi. Namanya juga ketua ekskul ya gitu kerjanya." Andika berusaha meyakinkan temannya yang satu ini, yang galau karena cinta.

"Masa sesibuk-sibuknya sampai chat gue nggak dibalas? Di kelas dan di rumah selalu nggak ada?" Ujar Arga frustasi, ayolah, ini benar-benar membuat mood Arga down. Tak melihat Lolyta barang sehari saja rasanya Arga kehilangan tujuan hidupnya.

"Lo ada salah kali sama dia. Makanya dia ngejauh."

"Nggak ada. Sehari sebelum dia ngejauh, dia pulang duluan karena sakit perut, gue ke rumahnya kok dan dia baik-baik aja."

"By the way, anak Kreasi kan bantuin anak OSIS, otomatis ada Reyner dong? Hiyahiyahiya kena tikung kali lo, Ga." Ejek Sigit membuat Andika melotot menatap Sigit, bisa-bisanya anak ini malah membuat suasana panas.

"Gausah di dengerin si Sigit, Ga. Kalo emang mereka deket kan pasti ada gossipnya. Satu sekolah kan tau lo deket sama Lolyta." Ujar Andika menenangkan muka Arga yang udah tegang dan semakin kaku.

"Woi, Ga." Sahut seseorang yang datang menghampiri meja mereka. Henry, teman sekelas Arga dan teman basket Arga.

"Kaku bener muka? Santai woi, gue nggak mau ngajak ribut." Ujar Henry lagi sambil nyengir, ciut juga ngeliat tatapan Arga yang nggak selow.

"Gue mau ngasih tau sesuatu, ini juga gue tau dari Alana, cewek gue. Dapet video, mending lu tonton sendiri deh." Ujar Henry menunjukkan video yang dikirimi Alana, pacarnya.

Video itu memperlihatkan adegan di toilet perempuan, Gisel dan gengnya, membully Lolyta, terlihat jelas di video itu bagaimana Gisel menjenggut rambut Lolyta dan mendorongnya hingga jatuh ke kamar mandi. Mata Arga menajam, mengeluarkan kilat amarahnya, Arga benar-benar marah melihat video ini.

"Alana, Alana dapet video ini darimana?" Ujar Arga melirik Henry tajam.

"Alana dapet dari handphone Rain, nggak sengaja ngeliat Rain play video ini di kelas, terus Alana minjem handphone Rain dan air drop video ini ke handphonenya, terus ngasih ke gue. Gila emang si Gisel, kasian Lolyta." Ujar Henry menjelaskan hal tersebut.

"Tolong kirim video ini ke gue Hen, Git, Dik, ayo ke ruangan kepsek. Ini udah nggak bisa di toleransi lagi." Ucap Arga membuat Sigit dan Andika mengejar Arga yang sudah berjalan di depannya.



"Sialan." – Arga

"Main-main si Gisel sama si Arga." – Sigit

"Aduh, singa ngamuk." – Andika

"Pusing-pusing pensi seminggu lagi." – Lolyta

"Hehe, Kak Reyner ganteng." – Luna 

Cold SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang